Kinship Systems and the Internalization of Islamic Values among the Madurese Community in Tanean Lanjheng

Zainal Fanani, Vika Wafa Ilmi, Wahidah Zein Br Siregar, Arfan Maskuri

Abstract


The kinship system in Tanean Lanjheng plays a crucial role in transmitting and internalizing Islamic values within the daily lives of the Madurese community. The process of internalizing these Islamic values within the context of this traditional settlement represents a significant aspect of the interaction between religion and culture amidst ongoing social changes. This study aims to analyze the kinship system present in the traditional settlement and examine the process of internalizing Islamic values occurring therein. A qualitative approach employing a case study method was utilized in Lieson Hamlet, Sumenep, through participatory observation and in-depth interviews. The analysis draws on Berger and Luckmann’s social construction theory, Émile Durkheim’s concept of social facts, and Clifford Geertz’s notion of the cultural broker. The findings indicate that Tanean Lanjheng functions not only as a spatial arrangement but also as a matrilineal social system that facilitates the collective and practical internalization of Islamic values. This internalization occurs through mechanisms of exemplification (uswah) and habituation (ta’dib), facilitated by the figure of the teacher as the primary agent. The study also identifies challenges to the sustainability of Islamic value internalization due to the loss of central family figures and social fragmentation caused by youth mobility. Additionally, variations in internalization patterns emerge based on the socio-religious status of families. This study underscores the importance of revitalizing locally based Islamic values to confront modernization and highlights the potential of traditional settlements as contextual and rooted models for Islamic values education.

 

Abstrak: Sistem kekerabatan di Tanean Lanjheng berperan penting dalam mewariskan dan menginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan masyarakat Madura. Proses internalisasi nilai-nilai keislaman dalam konteks pemukiman tradisional ini menjadi aspek penting dalam interaksi antara agama dan budaya di tengah perubahan sosial yang terus berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kekerabatan yang ada dalam pemukiman tradisional tersebut, sekaligus mengkaji proses internalisasi nilai-nilai keislaman yang terjadi di dalamnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus di Dusun Lieson, Sumenep, melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Analisis didasarkan pada teori konstruksi sosial Berger & Luckmann, fakta sosial Émile Durkheim, serta konsep cultural broker Clifford Geertz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanean Lanjheng tidak hanya berfungsi sebagai tata ruang, tetapi juga sebagai sistem sosial matrilineal yang memungkinkan internalisasi nilai Islam secara kolektif dan praktis. Internalisasi nilai tersebut berlangsung melalui mekanisme keteladanan (uswah) dan pembiasaan (ta’dib) yang difasilitasi oleh figur guru sebagai agen utama. Penelitian juga mengidentifikasi tantangan dalam keberlanjutan internalisasi nilai keislaman akibat hilangnya figur sentral keluarga dan fragmentasi sosial akibat mobilitas generasi muda. Selain itu, variasi pola internalisasi muncul berdasarkan status sosial-keagamaan keluarga. Studi ini menegaskan pentingnya revitalisasi nilai keislaman berbasis lokal untuk menghadapi modernisasi, serta menyoroti potensi pemukiman tradisional sebagai model pendidikan nilai keislaman kontekstual dan berakar.


Keywords


Kinship System; Internalization of Islamic Values; Tanean Lanjheng.

References


Ari, Ismu Rini Dwi, and Antariksa. “Studi Karakteristik Pola Permukiman Di Kecamatan Labang Madura.” Jurnal ASPI 4, no. 2 (2005): 78–93. https://www.researchgate.net/profile/Antariksa-Sudikno/publication/314724566_Studi_Karakteristik_Pola_Permukiman_di_Kecamatan_Labang_Madura/links/58c51b8345851538eb8792de/Studi-Karakteristik-Pola-Permukiman-di-Kecamatan-Labang-Madura.pdf.

Arif, Arifuddin M. “Perspektif Teori Sosial Emile Durkheim Dalam Sosiologi Pendidikan.” Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial 1, no. 2 (2020): 1–14.

Berger, Peter L, and Thomas Luckmann. The Social Construction of Reality. London: Penguin Books, 1967.

Djazilan, Syukron. “Proses Sosialisasi Dan Internalisasi Nilai-Nilai Ke-Islaman Pada Kelas Menengah Muslim Di Surabaya.” Education and Human Development Journal 4, no. 1 (2019): 34–49. https://doi.org/10.33086/ehdj.v4i1.1082.

Hamdi, Ahmad Zainul. “Dinamika Hubungan Islam Dan Lokalitas: Perebutan Makna Keislaman Di Madura.” Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam 8, no. 2 (2018): 433–456. https://doi.org/10.15642/teosofi.2018.8.2.430-454.

Hidayatillah, Yetti. “Komparasi Nilai Kekerabatan Tanèyan Lanjháng Masyarakat Madura.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2, no. 2 (2017): 146–153. http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk.

Krisdinanto, Nanang. “Pierre Bourdieu, Sang Juru Damai.” Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, no. 2 (2016): 189.

Kuntowijoyo. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. Yogyakarta: IRCiSoD, 2017.

Latif, Hadi, and Silfia Hanani. “Pemikiran Otoritas Max Weber Dalam Pengambilan Keputusan Di Sekolah: Studi Kasus Di Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah Gobah V Surau.” Tadbiruna 4, no. 2 (2025): 242–252.

Lestari, Elly Yulia Indra. “Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Dan Sosial Terhadap Tradisi Arasol Di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.” Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Madura, 2017. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5510/5/BAB 2.pdf.

Lintu Tulistyantoro. “Makna Ruang Pada Tanean Lanjang Di Madura.” Dimensi Interior 3, no. 2 (2005): 137–152. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/16389.

Listiana, Heni, Hesti Kusumawati, and Achmad Baidawi. Potret Moderasi Beragama Di Madura. Pamekasan: Duta Media Publishing, 2024.

Mansurnoor, Lik Arifin. Islam in an Indonesian World Ulama of Madura. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990.

Mohsi. “Langghar, Kophung Dan Bhaqaf Konservasi Kebudayaan Khazanah Keislaman Madura.” Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan 14, no. 1 (2019): 14–20. https://doi.org/10.14710/sabda.14.1.14-20.

Muwaffiqillah, Moch. “Analisis Teoritik Atas Tulisan Geertz Tentang Kyai Jawa Sebagai Cultural Broker.” Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences 4, no. 1 (2023): 17–36.

Nur’aini, Ratna Dewi. “Penerapan Metode Studi Kasus Yin Dalam Penelitian Arsitektur Dan Perilaku.” Inersia 16, no. 1 (2020): 92–104. https://doi.org/10.21831/inersia.v16i1.31319.

Puri Bahesa, Samantha Bella, and Nurudin Nurudin. “Etnografi Komunikasi Masyarakat Taneyan Lanjhang Sebagai Identitas Budaya Pamekasan.” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora 5, no. 3 (2021): 474–480.

Raudlatul Jannah, Agik Nur Efendi, and Fithriyah Rahmawati. “Tanean Lanjhang: A Reflection of Guyub and Strengthening of Ukhuwah Among Madurese Society.” Islamuna: Jurnal Studi Islam 8, no. 2 (2021): 106–123. https://doi.org/10.19105/islamuna.v8i2.4414.

Rifai, Mien Ahmad. Lintasan Sejarah Madura. Edited by Moh Djasuli and Iskandar Dzulkarnain. Bangkalan: LPPM Universitas Trunojoyo Madura, 2017.

Salamet. “Etika Masyarakat Madura Dalam Tradisi Tanean Lanjhang.” Arete: Jurnal Filsafat 8, no. 2 (2019): 139–151. https://doi.org/10.33508/arete.v8i2.4014.

Setiani, Eko Setiawan, and Wen-Chi Huang. “Taneyan Lanjang Shared Home Gardens and Sustainable Rural Livelihoods of Ethnic Madurese in Madura Island, Indonesia.” Sustainability 14, no. 5690 (2022): 24.

Sholikhah, Amirotun. “Peran Keluarga Sebagai Tempat Pertama Sosialisasi Budi Pekerti Jawa Bagi Anak Dalam Mengantisipasi Degradasi Nilai-Nilai Moral.” Yinyang : Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak 15, no. 1 (2020): 111–126. https://doi.org/10.24090/yinyang.v15i1.3805.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Ed. Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.

Susanto, Edi. “Ruh Islam Dalam ‘Wadag’ Lokal Madura; Kasus ‘Tanean Lanjeng.’” Karsa 14, no. 2 (2008): 142–147. https://doi.org/10.19105/karsa.v14i2.122.

Syamsuddin. History of Madura: Sejarah, Budaya, Dan Ajaran Luhur Masyarakat Madura. Yogyakarta: Araska, 2019.

Ustman, Hasani. Tengka: Etika Sosial Dalam Masyarakat Tradisional Madura. Cet. 1. Yogyakarta: Penerbit Sulur, 2020.

Wahid, Zainul. “Makna Gotong Royong Dalam Kosmologi Permukiman Tradisional Tanean Lanjhang Di Madura.” Jurnal Pendidikan Seni, Bahasa Dan Budaya 1, no. 1 (2018): 11–20.

Zikra, Alfiandi, M. Iqbal Irham, and Sugeng Wanto. “Sejarah Peradaban Islam Di Pulau Madura.” Journal on Education 5, no. 2 (2023): 3129–3136. https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.975.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v49i1.35589

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Editorial Office Board :

LPPM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

H.R. Soebrantas Street No. 155 KM 18, Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28298 PO.Box. 1004 Telp. 0761-562051 Fax. 0761-562051 Web: https://lp2m.uin-suska.ac.id/

  

Creative Commons LicenseAn-Nida by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats