Gender Bias in the Book “Syarh 'Uqudul Lujain fi Bayani Huquq al-Zaujain” by Nawawi Al-Bantani
Abstract
This article aims to prove that the book “Syarh ‘Uqudul Lujain fi Bayani Huquq al-Zaujain,” which is studied in many Islamic boarding schools, has indications of gender bias and proves that the book ‘Uqudul Lujain is a legitimizing tool in perpetuating the construction of gender bias. This proof is very important in the midst of the movement for gender equality and justice. This understanding and awareness is very important in the midst of the struggle for gender equality and justice. The method used in this research is an intertextual, dynamic, and interactive method. The intertextual method is used to interpret existing texts and utterances from the intellectual being studied (Nawawi Al-Bantani) and find meanings by tracing the relationships between texts and utterances in the discourse. The dynamic method involves placing synchronic conditions in a diachronic context, and the interactive method involves revealing and depicting the movement of a person or group's intellectual development as a result of dynamic struggles between past and present, between and within various political and intellectual traditions, as well as between various arenas of power relations. The results of the research prove that the book ‘Uqudul Lujain by Nawawi Al-Bantani is a book that spreads gender bias (discrimination and subordination towards women) in two forms: subordination and stereotype. Nawawi Al-Bantani belongs to the category of Muslim scientists with a monodisciplinary paradigm. The monodisciplinary paradigm is in conflict with other scientific paradigms that are increasingly developing.
Abstrak: Artikel ini bertujuan membuktikan bahwa kitab “Syarh ‘Uqudul Lujain fi Bayani Huquq al-Zaujain” yang dipelajari di banyak pesantren terindikasi bias gender serta membuktikan bahwa kitab ‘Uqudul Lujain menjadi alat legitimasi dalam melestarikan konstruksi bias gender. Pembuktian ini menjadi sangat penting di tengah gerakan kesetaraan dan keadilan gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode intertekstual, dinamis dan interaktif. Metode intertekstual dengan cara menginterpretasikan teks-teks yang ada dan ujaran-ujaran dari intelektual yang diteliti (Nawawi Al-Bantani) serta menemukan makna-makna dengan melacak relasi-relasi antar teks dan ujaran-ujaran yang ada dalam diskursus. Metode dinamis dengan cara menempatkan kondisi-kondisi sinkronik dalam sebuah konteks yang diakronis, dan metode interaktif dengan cara mengungkap dan melukiskan gerak perkembangan intelektual seseorang atau kelompok sebagai akibat dari pergulatan dinamis antara masa lalu dan masa kini, antar dan di dalam beragam tradisi politik dan intelektual, serta antara beragam arena relasi kuasa. Hasil penelitian membuktikan bahwa kitab ‘Uqudul Lujain karya Nawawi Al-Bantani itu adalah kitab yang menyebarkan dan mendoktrin paham bias gender (diskriminasi dan subordinasi terhadap kaum perempuan) dalam dua bentuk; subordinasi dan stereotype. Nawawi Al-Bantani termasuk kategori ilmuwan muslim yang berparadigma monodisiplin. Paradigma monodisiplin bertentangan dengan paradigma keilmuan lain yang semakin berkembang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afandi, Agus. “Bentuk-bentuk Bias Gender”, Lentera: Journal of Gender and Children Studies, Vol. 1, 2019.
Al-Banteni, Nawawi. Syarah ‘Uqu>du al-Lujain, Semarang: Toha Putra, 1999.
Alkhudri, Ahmad Tarmizi, dkk. “Metamorfosis Gerakan Sosial di Banten: dari Romantisme Identitas ke Isu Agraria Lingkungan, Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol. 6 (1), 2018.
Anwar, Samsul. dkk., “Laki-laki atau Perempuan, Siapa yang lebih Cerdas dalam Proses Belajar?: Sebuah Bukti dari Pendekatan Analisis Survival, Jurnal Psikologi Vol. 18 (2), 2019.
Arwansyah dan Amad Shah, Faisal. “Peran Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Penyebaran Islam di Nusantara.” Jurnal Kontekstualita, Vol. 30 (1), 2015.
Burhanuddin, Mamat Slamet. “K.H. Nawawi Banten: Akar Tradisi Keintelektualan NU.” Jurnal Miqot, Vol. 34 (1), 2010.
Darmawijaya. Kesultanan Islam Nusantara, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren, Yogyakarta: Nawesea Press, 2009.
Donna J. Haraway, Donna J. “Gender for Maxist Dictionary: The Sexual Politics of a word”, dalam Women, Gender, and Religion, ed. Elizabeth D. Gastelli, New York: Palgrave, 2001.
Erskine, Samantha E. et. all. “Afro-Diasporic Women Navigating the Black Ceiling: Individual, Relational and Organizational Strategies”, Business Horizons, Vol. 64 (1), 2021.
Fakih, Mansour. Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
Garcia, Manon. We Are Not Born Submissive: How Patriarchy Shapes Women’s Live, Oxford: Princeton University Press, 2021.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Universitas Diponegoro, 2013.
Hafiduddin, Didin. “Tinjauan atas Tafsir al-Munir Karya Ima>m Muh}ammad Nawawi Tanara”, dalam Warisan Intelektual Islam Indonesia: Telaah atas Karya-karya Klasik, editor: Ahmad Rifa’i Hasan, Bandung: Mizan, 1990.
Hornby, A.S. Oxford Advance Learner’s Dictionary, Oxford: Oxford University Press, 1989.
Jaiyeola, Emmanuel F and Adeyeye, Mercy Adupe. “Obstacle Along the Path of Women Enterprise in Africa: A Case Study of Ogutun Women in Ekiti State, Nigeria”, Heliyon, Vol. 7 (2), 2021.
Jayanthi, Evi Tri. “Faktor Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga pada Survivor yang Ditangani oleh Lembaga Sahabat Perempuan Magelang”, Dimensia, Vol. 3 (2), 2009.
Latif, Yudi. Genealogi Intelegensia: Pengetahuan dan Kekuasaan Intelegensia Muslim Indonesia abad XX, cet. ke-1, Jakarta: Kencana, 2013.
Marhumah, Ema. Konstruksi Sosial Gender di Pesantren, Yogyakarta: LKiS, 2011.
Mshweshwe, Linda. “Understanding Domestic Violence: Masculinity, Culture, Tradition”, Heliyon, Vol 6 (1), 2020.
Rachman, Abdul. 1996. “Nawawi al-Bantani: An Intellectual Master of the Pesantren Tradition.” Jurnal Studia Islamica Vol. 3 (3), 1996.
Rohmaniyah, Inayah. Konstruki Patriarki dalam Tafsir Agama Sebuah Jalan Panjang, Yogyakarta: Diandra, 2014.
Rootes, Christopher. “Environmental Movements”, ed. Snow DA, Soule SA, Kriesi H, The Blackwell Companion to Social Movements, Oxford [UK]: Blackwell Publishing: 2004.
Siregar, Maragustam. Pemikiran Pendidikan Syekh Nawawi al-Bantani, Yogyakarta: Data Media, 2007.
Siregar, Mhd Ikhsan Kolba. “Metode Syaikh Nawawi al-Bantani dalam Menafsirkan al-Quran: Sebuah Tinjauan terhadap Tafsir Mirahu Labid.”, Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2011.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2003.
Sujarweni, Wiratna. SPSS untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.
Swastini, Ni Komang Arie. “Perkembangan Feminisme Barat, dari abad ke-18 hingga Postfeminisme: sebuah Tinjauan Teoritis. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora, Vol. 2 (1), 2013.
Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan gender Perspektif al-Qur’an , Jakarta: Paramadina, 1999.
Wajidi, Farid. Perempuan dan Agama, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.
https://www.theeducatoronline.com/k12/news/are-girls-smarter-than-boys-heres-what-the-science-says/278940.
https://blogs.worldbank.org/developmenttalk/are-girls-smarter-boys.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v47i2.24992
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office Board :
LPPM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas KM. 15,5 Panam - Pekanbaru
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/index
An-Nida by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats