A Critical Study of Iskandar Zulkarnain's Thought on 'The Ahmadiyya Movement in Indonesia' from the Phenomenological Perspective of Edmund Husserl

Arman Budiman

Abstract


Studying the Ahmadiyah movement in Indonesia through the work of Iskandar Zulkarnain, according to researchers, requires a reassessment of the figure to determine whether the history is truly discussed without any intervention from any party or the opposite. This is crucial as it will determine the historical accuracy and reveal whether Ahmadiyah has contributed to the development of Islamic scholarly studies, especially in Indonesia. The method used in this research is library research. The data collection technique relevant to this study is documentary research, which involves various literature related to the thoughts or concepts of the figure under examination. The results of this research conclude that the Ahmadiyah movement entered Indonesia with the departure of three Indonesian youths to India. These three youths were Abu Bakar Ayyub, Ahmad Nuruddin, and Zaini Dahlan, all from Padang Panjang, West Sumatra. In his research on the Ahmadiyah movement in Indonesia, Iskandar Zulkarnain truly used two tools offered by Edmund Husserl, namely epoche and eidetic. Iskandar successfully suspended his initial knowledge to obtain valid information from the Ahmadiyah community, as evidenced by Iskandar Zulkarnain's research. Many historical facts support that Ahmadiyah is appreciated by Muslim intellectuals in the homeland. Through the Islamic works written by Indonesian figures, it can be traced that there are indications that their ideas are inspired by the literature of Ahmadiyah figures, especially in the narrative of comparative religion and Christology. With this evidence, it can be concluded that Ahmadiyah's ideas are visualized in many intellectual works by Indonesian Muslim figures.

Abstrak: Mengkaji gerakan Ahmadiyah di Indonesia melalui karya Iskandar Zulkarnain menurut peneliti perlu adanya tinjauan ulang terhadap tokoh (peneliti), apakah benar-benar mengulas sejarah tanpa adanya intervensi dari kalangan manapun atau malah sebaliknya. Hal ini sangat penting, sebab akan menentukan kebenaran sejarah dan pengungkapan apakah Ahmadiyah memiliki kontribusi dalam perkembangan pengkajian keilmuan Islam khususnya Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian  (library research). Teknik pengumpulan data yang relevan dengan penelitian ini adalah studi dokumentasi, studi dokumentasi mengarah kepada berbagai macam literatur yang berhubungan dengan pemikiran atau konsep tokoh yang dikaji. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa gerakan Ahmadiyah masuk ke Indonesia dimulai dengan berangkatnya tiga orang pemuda Indonesia ke India. Ketiga pemuda itu adalah Abu bakar Ayyub, Ahmad Nuruddin dan Zaini Dahlan, ketiganya berasal dari Sumatera Barat Padang Panjang. Dalam penelitiannya tentang gerakan Ahmadiyah di Indonesia Iskandar Zulkarnain benar-benar menggunakan dua alat yang ditawarkan oleh  Edmund Husserl, baik itu epoche dan eiditic. Iskandar berhasil menanggalkan pengetahuan awalnya demi mendapatkan informasi yang valid dari jemaah Ahmadiyah, terbukti melalui riset Iskandar Zulkarnain, banyak fakta-fakta sejarah yang mendukung Ahmadiyah diminati oleh intelektual muslim tanah air. Melalui karya keislaman yang ditulis oleh tokoh asal Indonesia, dapat dilacak adanya indikasi bahwa ide karya mereka terinspirasi dari literatur milik tokoh Ahmadiyah, terutama dalam narasi perbandingan agama dan kristologi. Cukup dengan bukti ini, bahwa ide Ahmadiyah tervisualisasikan dalam banyak karya intelektual muslim asal Indonesia.


Keywords


Religious Research; Indonesian Ahmadiyya Movement; Iskandar Zulkarnain.

Full Text:

PDF

References


A.K Pringgodigdo. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia,. Jakarta: Dian Rakyat, 1980.

Abdul Mujib. “‘Pendekatan Fenomenologi Dalam Studi Islam,.’” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 176 (2015).

Abdul Mukti Ali. The Muhammadiyah Movement: A Biblio-Graphical Introduction Di Universitas McGiLL, Montrealo, Canada. Canada, 1957.

Deliar Noer. Gerakan Modern Islam Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES, 1980.

Fatoni, Uwes. “Respon Da’i Terhadap Gerakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).” Jurnal Dakwah XV, no. 1 (2014): 49–65.

G.F. Pijper. De Ahmadiyah in Indonesia in Bingkisan Budi. Leiden: Sijthoff’s Uitgrver-smaatschappij N.V, 1950.

Gaffar, Abdul. “Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Dalam Perspektif Kekerasan Negara: Dua Kasus Dari Surabaya Jawa Timur Dan Lombok NTB.” Jurnal Sosiologi Islam 3, no. 2 (2013): 28–50.

Iskandar Zulkarnain. Gerakan Ahmadia Di Indonesia. Yogyakarta: PTLKiS Printing Cemerlang, 2011.

———. Gerakan Ahmadia Di Indonesia. Yogyakarta: PTLKiS Printing Cemerlang, 2011.

Mujiburrahman. “‘The Phenomenological Approach in Islamic Studies: An Overview of a Western Attempt to Understand Islam,.’” Muslim World 3 (2001): 430. https://doi.org/10.1111/j.1478-1913.2001.tb03725.x.

rabbihim. “Penjelasan JAI.”

Rahmawati, Fadhilah. “Sikap Masyrakat Arab Terhadap Perancis Pasca Kemunculan Karikatur Nabi Muhammad Saw Dalam Majalah Charlie Hebdo Edisi September Tahun 2020: Studi Fenomenologi Edmund Husserl.” JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA 7, no. 1 (2022): 1.

Simamora, Apriadi Richi, Abdul Hamid, and M Dian Hikmawan. “Diskriminasi Terhadap Kelompok Minoritas Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Di Tangerang Selatan.” Ijd-Demos 1, no. 1 (2020): 19–37.

Tangirerung, Johana Ruadjanna, and Kristanto Kristanto. “Pemaknaan Ibadah Live Streaming Berdasarkan Fenomenologi Edmund Husserl.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 6, no. 2 (2021): 442–460.

Wasim, Arif. “Titik Temu Islam Nusantara Berkemajuan Dalam Perspektif Fenomenologi Edmund Husserl (1859 – 1938).” An-Nur Jurnal Studi Islam X, no. 1 (2020): 47–72. http://www.husserlpage.com/hus_.

Yusuf Pandam Bawono. “Djohan Effendi, Ahmadiyah Dan Pluralisme Dalam Buku Pesan-Pesan Al-Qur’an.” Jurnal An-nida ’ 43, no. 2 (2019): 240–262.

Zainuddin Labay el Yunusiah. Zainuddin Labay El Yunusiah Dari Dinniyah School Padang Panjang Dan Syekh Ibrahim Musa Parabek, Ulama Terkemuka Di Bukittinggi. Bukittinggi, 2016.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v47i1.21799

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Editorial Office Board :

LPPM Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas KM. 15,5 Panam - Pekanbaru

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/index

Creative Commons LicenseAn-Nida by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats