DINAMIKA KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI KOTA SEMARANG Telaah Peran Gus Dur dan Gus Durian

Nafifa Isyafa Iskandar, Faiz Abrory, Lutfi Wardani, Ahmad Fauzan Hidayatullah

Abstract


Artikel ini membahas peran Gus Dur dan Gusdurian dalam memperjuangkan hak-hak minoritas umat beragama, terutama Etnis Tionghoa. Saat itu etnis tersebut mendapat perlakuan kurang mengenakkan dan membatasi ruang gerak mereka. Artikel ini memiliki beberapa tujuan untuk mengetahui dinamika kehidupan antar umat beragama di Kota Semarang terkenal dengan dengan warganya yang heterogen dan bermacam-macam. Bagaimana kehidupan Etnis Tionghoa sebelum dan saat kepemimpinannya. Penelitian ini juga membahas pemikiran Gus Dur. Mengapa ia begitu kekeh membela kaum tionghoa. Saat Gus Dur menjabat presiden ia mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya ialah kebijakan untuk membela kaum Tionghoa. Kemudian bagaimana perjuangan Gus Dur setelah ia wafat, dan tenyata muncul Komunitas Gus Durian bertujuan meneruskan perjuangan Gus Dur serta membangkitkan semangat bertoleransi ditengah perbedaan-perbedaan diera sekarang. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan pengumpulan data Observasi dan Studi Lapangan, dengan wawancara ke lokasi narasumber. Narasumber penelitian ini yaitu tokoh-tokoh komunitas lintas agama, perwakilan kaum tionghoa, perwakilan Gus Durian, dan lainnya. Setelah melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa Gus Dur memiliki pengaruh yang cukup besar bagi keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia khususnya dalam hal pemerataan hak asasi manusia. Pemikirannya mampu membawa bangsa Indonesia menjalani kehidupan yang lebih baik dibanding sebelumnya, hal itu dirasakan sampai keseluruh penjuru negeri tak terkecuali ibukota Jawa Tengah yaitu Semarang. Semarang merupakan salah satu kota di Indoenesia yang terkenal dengan masyarakatnya yang beragam keyakinan, etnis, bahasa, dan budaya. Banyak yang terinspirasi darinya sampai muncullah Komunitas Gusdurian yang memiliki visi sama dengan beliau.

Keywords


Peran Gus Dur, Etnis Tionghoa, umat beragama, Kota Semarang

Full Text:

PDF

References


Ferlando, E. (2018). Eksisttensi Etnis Tionghoa dalam Bidang Sosial dan Budaya di Indoneesia Tahun 1966-2016. SwarnaDwipa , 222-223.

Masykuri ABDILLAH, “Alamsyah Ratu Perwiranegara; Stabilitas Nasional dan Kerukunan” dalam Azyumardi Azra, ed.Menteri-Menteri Agama RI Biografi Sosial-Politik (Jakarta:Badan Litbang Departemen Agama RI, 1998), hlm.341.

“Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan”, vol. 37, No.2, Des (2014): hlm. 197, www.balitbangdiklat.kemenag.go.id

Lihat Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 450/64 tahun 2007 tanggal 28 Februari 2007, Kantor Kasbangpollinmas Kota Semarang

Lihat Konsideran dan isi Surat Keputusan Walikota Nomor 450/64 tahun 2007 tanggal 28 Februari 2007, Kantor Kasbangpollinmas Kota Semarang

M. Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghuchu di Indonesia (Jakarta: Pelita Kebajikan, 2005).

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri RI No. 9 Th. 2006 dan No.8 Th. 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pemberdayaan FKUB dan Pendirian Rumah Ibadat dan Peraturan Walikota Semarang No. 46 Th. 2021

Damien Dematra, Sejuta Hati untuk Gus Dur (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010) h.264.

Aryanto Nugroho, Jejak Langkah Guru Bangsa (Semarang: Ein Institute 2010) h.26.

Tanggok, Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di Indonesia

Budi Untung, Buku Pintar Bimbel SD kelas 4,5,6 (Jakarta: Lembar Langit 2015), h.238.

Link :

Melacak Sejarah Prasangka pada Etnis Tionghoa di Indonesia. CNN Indonesia. Jum’at, 12 Feb 2021. Diakses hari Selasa, 22 November 2022. Pukul 18.25




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/trs.v15i1.24512

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru

 E-mail: imam.hanafi@uin-suska.ac.id

Creative Commons LicenseToleransi by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/toleransi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats