KEMENANGAN MENAHAN HAWA NAFSU Sebuah Perbandingan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Galungan

Putri Maharani

Abstract


Tulisan ini mengkaji tentang tata cara pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dalam Islam dan Hari Raya Galungan dalam Hindu.Terdapat persamaan dan perbedaan antara kedua hari raya tersebut, karena ada beberapa persamaan makna yaitu memiliki arti kemenangan diantara kedua hari raya tersebut. Disinilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach), yang merujuk pada buku-buku yang memang khusus membahas permasalahan ini sebagai data primer, sementara data sekunder diambil dari buku-buku yang ditulis oleh orang-orang yang memang ahli tentang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Galungan seperti ensiklopedia, artikel dan skripsi. Dalam menganalisis data yang diperoleh dan diolah penulis menggunakan Content analiysis, yakin metode untuk mengetahui prinsip-prinsip dari suatu konsep untuk keperluan mendeskripsikan secara objekti-sistemasis tentang suatu teks. Hasil temuan dari permasalahan tersebut didapatkan bahwa persamaan mendasar dari kedua agama tersebut di hal makna hari raya Idul Fitri merupakan suatu kemenangan karena telah melakukan ibadah yaitu berpuasa. Kemenangan melawan hawa nafsu, setelah sebulan berpuasa manusia dapat dorongan dari dalam diri seseorang, oleh karena itu melawan hawa nafsu harus mampu dikendalikan oleh diri sendiri. Han hari raya galungan merupakan suatu kemenangan antara Dharma (kebaikan) dan Adharma (keburukan). Perbedaan mendasar dari keduanya adalah sejarah adanya hari raya tersebut, serta tata cara pelaksaannya sendiri

Keywords


Hari Raya, Idhul Fitri, Galungan

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqh Madzahib al-Arba’ah-Dalilun Masyru’iyatun Sholat al-‘Idain (Kairo:Daar Al-Hadist, Tt).

Cyril Glase, Ensiklopedia Islam (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1999).

Fathul Baari Ibnu Hajar, Hadist Bukhari, (Jakarta : Pustaka Azzam).

Hannan Hoesin Bahannan Dkk, Tuntunan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya (Maktabah Salafy Press, 2002).

I Made Sujana dan I Nyoman Susila, Manggala Upacara, (Denpasar: Widya Dharma, 2012).

Ibrahim Anis, Al-Mu’jam al-Wasieth, (Mathabi’ Darul Ma’arif, 1392 H-1972 M), juz II.

Ihyaul Ulumuddin, Makna Perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Natal (Analisa Perbandingan), (Skripsi S1, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).

Jejen Musfah, Nilai Edukasi Idul Fitri, Go Cakrawala, 2016.

Journal Agung Prabowo, “Tiga Cara Menentukan Nama Wuku Dalam Pawukon Saka”, Volume 7 Nomor 1, Juni 2015.

Journal Dewa Nyoman Sucita, “Upacara Mejeripen Pada Hari Raya Gulungan di desa Desa Pendawa Kabupaten Banduleng”.

Journal Wayan Musna, “Upacara dan Makna Filosofis Hari Raya Sugian Jawa dan Sugian Bali”.

Ketut Wiana, Makna Hari Raya Hindu, (Paramita, Surabaya, 2009).

Khotimah, Agama Hindu dan Ajaran-Ajarannya, (Pekanbaru, Daulat Riau), 2013.

Krisnawati, Makna Hari Raya Galungan Bagi Masyarakat Hindu(Studi Di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru). (Skripsi S1, UIN SUSKA Riau 2019).

Michael Keene, Agama-Agama Dunia, (Yogyakarta : Kanisius, 2006).

Muhammad Nashiruddin al-Bani, Shaheh Sunan Abu Daud, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007).

Shalahuddin Hamid, Hari-Hari Besar Islam, (Jakarta: Intimedia Cipta Nusantara, 2003).

Syekh Usman bin Hasan, Durratun Nashihin , (Surabaya: Pustaka Nuun).

T.M. Hasbi Ash Shiddiqie, Problematika Idul Fitri, (Yogyakarta: Menara Kudus, 1972).

Tjok Rai Sudharta dan Ida Bagus Oka Punia Atmaja, Upadesa Tentang Ajaran-Ajaran Agama Hindu, ( Surabaya : Paramita, 2010).

Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Jilid 2, (Jakarta: Gema Insani, 2010).

Yudha Triguna Dkk, Swatika Rana Pedoman Ajaran Hindu Dharma, (Jakarta, PT. Mabhati, 2014).Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1982.

_______________. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2013.

Sri Dhammananda. Keyakinan Umat Buddha. Jakarta Barat: Yayasan Penerbit Karaniya. 2005.

Sudirman Tebba. Islam Pasca Orde Baru. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. 2001.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009.

Sulistyo Basuki. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. 2006.

Suryan A. Jamrah. “Toleransi Antarumat Beragama: Perspektif Islam.” Jurnal Ushuluddin 23. No. 2. Juli-Desember 2015.

Syahrin Harahap. Teologi Kerukunan. Jakarta: Karisma Putra Utama. 2011.

Syed Mahmududdunnasir. Islam (Konsepsi dan Sejarahnya). Bandung: PT Rosdakarya. 2011.

Tarpin. Laporan Penelitian Kualitas Interaksi antara Penduduk Berbeda Agama di Komplek Guru Labuh Baru Pekanbaru. Balitbang Fakultas Ushuluddin: UIN Suska Riau.2009.

Tim Penyusun Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. 2008.

Tim Prima Pena. Kamus Ilmiah Populer. Jakarta: Gitamedia Press. 2006.

W.A. Gerungan. Psikologi Sosial. Badung: PT. Refika Aditama. 1988.

_____________. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. 2002.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/trs.v12i2.13559

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


LPPM UIN SUSKA Riau Jl. H.R. Soebrantas KM. 15,5 Panam – Pekanbaru

 E-mail: imam.hanafi@uin-suska.ac.id

Creative Commons LicenseToleransi by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/toleransi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats