STATUS NASAB ANAK DARI BERBAGAI LATAR BELAKANG KELAHIRAN (DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM)
Yuni Harlina
Abstract
Hubungan Darah ( nasab ) antara orang tua dan anak-anak adalah hubungan sipil yang paling kuat dan tidak dapat diganggu gugat oleh hubungan lainnya . Posisi di bidang warisan , tidak bisa benar-benar baik sebagai atau halal ( Hirman ) dan menghambat sebagai benar-benar ( nuqshan ) . Berdasarkan dari melihat agama , moral anak saleh yang merasa terdorong untuk berdoa bagi keselamatan kedua orang tua di akhirat . Begitu pentingnya posisi seorang anak , sehingga umat Islam secara garis besar membagi anak-anak menjadi dua kategori , yaitu anak-anak dan anak-anak syar'y atau thabi'y , tetapi itu tidak berarti bahwa Islam telah melakukan diskriminasi terhadap anak yang lahir . Prinsip-prinsip Islam dengan tegas bahwa setiap anak yang lahir status alam , yang rentan terhadap Allah monoteisme . Anak-anak sebagai bagian dari anggota masyarakat juga memiliki legal standing yang perlu diklarifikasi dan menekankan terutama di negara bagian masyarakat sekarang yang semakin modern dan global
Keywords
Anak; Nasab; Islam
DOI:
http://dx.doi.org/10.24014/hi.v14i1.989
Refbacks
There are currently no refbacks.
Index By:
Hukum Islam (Print- ISSN: 1411-8041 ) and (E-ISSN : 2443-0609 )
Published by Faculty of Sharia and Law State Islamic University Of Sultan Syarif Kasim Riau
Mailing Adress: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau H. R. Soebrantas Street, No.155 KM 18, Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani Pekanbaru - Riau, 28293
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License .
<div class="statcounter"><a title="free web stats" href="https://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="https://c.statcounter.com/11780536/0/a4e3004b/0/" alt="free web stats"></a></div>