Penerapan Model Application of Step Instruction and Elaboration (APPOSITE) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA pada Materi Suhu dan Kalor
Abstract
This study aims to determine the differences in the improvement of cognitive learning outcomes of students using the APPOSITE model and students using the direct instruction model. This research is an experimental study with a pretest-posttest control group design. The research subjects were students of class XI IPA at SMA Muhammadiyah 3 Jember. The sample in this study were students of class XI IPA 1 as the experimental class and class XI IPA 2 as the control class. Data collection techniques are carried out through tests, observation, interviews and documentation. The data analysis technique used the N-gain test and t-test. Based on the results of the N-gain analysis, it can be seen that the class that uses the APPOSITE model gets a score of 0.36 in the moderate category, while the N-gain class that uses the direct instruction model gets a score of 0.22 in the low category. Based on the results of hypothesis testing using the independent sample t-test can be concluded that there is a significant difference between the increase in cognitive learning outcomes of students using the APPOSITE learning model and the improvement of student cognitive learning outcomes using the direct instruction learning model.
Keyword: APPOSITE model, cognitif learning outcomes
ABSTRAK.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model APPOSITE dengan siswa yang menggunakan model direct instruction. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji N-gain dan uji t-test. Berdasarkan hasil analisis N-gain terlihat bahwa kelas yang menggunakan model APPOSITE memperoleh skor 0,36 dengan kategori sedang, sedangkan N-gain kelas yang menggunakan model direct instruction memperoleh skor 0,22 dengan kategori rendah. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran APPOSITE dengan peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran direct instruction.
Kata kunci: model APPOSITE, hasil belajar kognitif
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, L., Rusli, A., & Waldrip, B (2011). Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Cakrawala Pendidikan, 15(1).30-46
Ariyanti, H. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inquiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Koloid. (Doctoral Dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia.
Astutik, S. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle 5E) Berbasis Eksperimen pada Pembelajaran Sains di SDN Patrang 1 Jember. Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar, 1(2), 143–153.
Azizirrahim, E., Sutrio, S., & Gunawan, G. (2017). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains dalam Model Pembelajaran Guided Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika pada Siswa Kelas VIIA SMPN 8 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(4), 272-275.
Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/gain Scores. Indian: Indian University.
Indrawati. (2011). Model-Model Pembelajaran Implementasinya dalam Pembelajaran Fisika. Jember: FKIP Universitas Jember.
Indrawati, S. &. (2013). Strategi Belajar Mengajar Sains. Jember: University Press Jember.
Jannah, M., Harijanto, A., & Yushardi, Y. (2019). Aplikasi Media Pembelajaran Fisika Berbasis Sparkol Videoscribe Pada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK. Jurnal Pembelajaran Fisika, 8(2), 65-72.
Nurwianti, H., Denny, Y. R., & Darman, D. R. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Interactive Lecture Demonstration (ILD) Menggunakan Simulasi Terhadap Conceptual Change (CC) Pada Materi Momentum dan Impuls. Journal of Natural Science and Integration, 2(2), 163-172.
Prastowo, S. H. B. (2019). Model Pembelajaran APPOSITE (Application of Step Instruction and Elaboration) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa. Surabaya: UNESA.
Pratama, A. A. (2014). Studi Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Fisika Materi Getaran dan Gelombang di Kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 1(2), 137-144.
Prihandono, T. (2011). Efektivitas Metode Belajar Fisika Tanpa Rumus pada Pembelajaran Sains. Jurnal Saintifika, 13(1), 56–67.
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soni, N. Y., Sarwanto, Wahyuningsih, D. (2014). Video Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Kalor untuk Siswa Kelas VII. Jurnal Pendidikan Fisika, 21(1), 21.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wardani, S., Widodo, A. T., & Priyani, N. E. (2009). Peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan keterampilan proses sains berorientasi problem-based instruction. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1). 391-399
Zahriani, Z. (2014). Kontektualisasi Direct Instruction Dalam Pembelajaran Sains. Lantanida Journal, 2(1), 95-106.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jnsi.v3i2.9348
Refbacks
- There are currently no refbacks.