Representasi Interaksi Sosial Korban Kekerasan Seksual pada Film 2037
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi dampak interaksi sosial kekerasan seksual dalam film 2037. Penelitian ini menggunakan kajian isi kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske dengan 3 tahapan representasi, pada tahap petama adalah realitas yang terdiri dari kostum, perilaku, ekspresi, dan lingkungan. Pada tahap ini sang korban cenderung menyendiri, terlihat sedih dan muram. Lalu pada tahap kedua yaitu representasi yang terdiri dari teknik pengambilan gambar berdasarkan sudutnya dan teknik kamera berdasarkan jaraknya. Dalam film 2037 mayoritas pengambilan gambar medium shot dan eye level angle. Pada tahap yang ketiga adalah ideologi, melihat pada interaksi sosial yang terjadi pada korban kekerasan seksual. Interaksi sosial yang muncul berupa proses asosiasi dan disosiasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kekerasan seksual sangat berdampak pada korban sehingga dapat menimbulkan stres dan trauma yang berkepanjangan, selain itu korban kekerasan seksual akan menyakiti dirinya sendiri dan bahkan mencoba untuk mengakhiri hidupya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Almunanda, F. (2022, Desember 14). detikSumut. Retrieved from detik.com: https://www.detik.com/sumut/berita/d-6462049/pelecehan-mahasiswi-magang-di-rs-jambi-polisi-belum-tetapkan-tersangka
Bagaskara, B. (2022, Desember 2). detikJabar. Retrieved from Detik.com: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6438947/sepanjang-januari-november-fpl-tangani-1510-kasus-kekerasan-seksual
Bernardi, R. (2022, November 22). detikJateng. Retrieved from Detik.com: https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6420041/abg-asal-batang-diperkosa-3-pemuda-di-kebun-teh
Komnas Perempuan. (2022, Maret 8). Merajut Kerangka Perlindungan Bagi Perempuan Pembela Ham. Retrieved from Siaran Pers: https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/peringatan-hari-perempuan-internasional-2022-dan-peluncuran-catatan-tahunan-tentang-kekerasan-berbasis-gender-terhadap-perempuan
Moleong, J. L. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pinasthika, A. W., & Sunarto. (2022). Pemaknaan Khalayak Terhadap Kekerasan Seksual Pada Anak Tuna Rungu dan Wicara Dalam Film Silence. Interaksi Online.
Pudyadhita, T. (2012). Representasi Perempuan Penari dalam Kesenian Rakyat Ronggeng (Studi Semiotika pada Film Sang Penari). Interaksi Online, vol. 1, no. 1, 6.
Putra, R. S., & Sari, W. P. (2022, 11 2). Representasi Interaksi Sosial Siswa SMA dalam Film “7 Hari sebelum 17 Tahun”. Koneksi, 6.
Rakuten Viki. (2022). Retrieved from Viki.com: https://www.viki.com/movies/38594c-2037
Soekanto, S. (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sundari, D. N. (2019). Representasi Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Film “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). Doctorla dissertation, Univeritas Islam Riau.
Tuhepaly, N. D., & Mazaid, S. A. (2022). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Representasi Pelecehan Seksual Pada Film Penyalin Cahaya. Jurnal Pustaka Komunikasi Vol. 5, No. 2.
Widyawati, P. I. (2022). Stop Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak di Kampung Purwajaya, Desa Kondang Jaya dan Kelurahan Kayuringin Jaya. . Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ),, 3(2), 147-155.
Yuwono, I. D. (2015). Penerapan Hukum Dalam Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak. Yogyakarta: Medpress Digital.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/kjcs.v5i2.26811
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial Office:
2nd Floor, Building of Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru
Email : jurnalkomunikasiana@uin-suska.ac.id