Da’i Konservatif: Peran Lebe pada Tradisi Haroana Maludhu di Kota Baubau

Ade Erdin

Abstract


Sebagai kota bekas pusat pemerintahan Kesultanan Buton, Kota Baubau memiliki tradisi peninggalan yang masih dilestarikan hingga saat ini yaitu haroana maludhu. Tulisan ini berfokus pada peran lebe pada tradisi haroana maludhu. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif. Tujuannya untuk menjelaskan peran lebe sebagai seorang da’i yang tidak disadari oleh lebe itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran lebe dalam tradisi haroana maludhu tidak hanya sebagai pemimpin acara, tetapi juga menanamkan nilai kesadaran beragama dan membentuk karakter keagamaan pengikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa seorang lebe memiliki peran sebagai seorang da’i yang mengambil jalur konservatif untuk menyebarkan nilai-nilai ajaran Islam. Faktanya, seringkali dijumpai bahwa seorang lebe tidak mampu melakukan peran ganda tersebut, disebabkan karena pemahaman agama yang masih kurang. Sebaliknya, ada juga lebe yang mampu memainkan perannya sebagai tokoh agama di satu sisi dan tokoh adat di sisi yang lain.

 


Keywords


Dai Konservatif; Lebe; Haroa; Dakwah

Full Text:

PDF

References


Abbas, H., Shaidy, & Jaya, L. (1985). Kamus Wolio-Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Abd al-Ilah Ibn Husain al-‘Afraj, A.-‘Arfaj. (2009). Mafhum al-Bid‘ah wa Atsaruhu Fi Idtirab al-Fatawa al-Mu‘asirah. Dar al-Fath Li ad-Dirasat wa an-Nasyr.

Ahdiah, I. (2013). Peran-Peran Perempuan dalam Masyarakat. Jurnal Academica, 5(02), 1085–1092.

Al Muiz, M. N., & Miftah, M. (2020). Pendekatan Konservatif dalam Pendidikan Islam (Kajian Teori Al Muhafidz Al-Ghazâli dalam Pendidikan Islam). Jurnal Penelitian, 14(1), 49–79. https://doi.org/10.21043/jp.v14i1.6993

Arifin. (2021). Personal Interview [Komunikasi pribadi].

Arifin, A. (2010). Dakwah Kontemporer. Graha Ilmu.

Baharuddin. (2022). Personal Interview [Komunikasi pribadi].

Bruinessen, M. Van (2013). Contemporary Developments in Indonesian Islam: Explaining the “Conservative Turn.” ISEAS Publishing. https://doi.org/10.1355/9789814414579

Conny. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Grasindo.

Creswell, J. W. (2016). Reaserch Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Belajar.

Kamaluddin, Z., Tasdik, M., Nurnia, Asnur, A., & Z, A. (2018). Haroa dan Orang Buton. Halu Oleo Press.

Karim, N. (2017). Kontribusi Tradisi Haroa dalam Pendidikan Karakter Masyarakat Buton. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 12(1), 94–112. https://doi.org/10.31332/ai.v12i1.533

Kariu, L. M. (2022). Personal Interview [Komunikasi pribadi].

Lagosi, K., & Subhan. (2018). Peran Da’i dalam Pembinaan Keagamaan pada Masyarakat. Al-Nashihah, 2(2), 119–135.

Maragustam. (2020). Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter. Pascasarjana Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Maziyah, S. (2020). Walisanga: Asal, Wilayah dan Budaya Dakwahnya di Jawa. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(2), 232. https://doi.org/10.14710/endogami.3.2.232-239

Mudzakkir, A. (2017). Konservatisme Islam dan Intoleransi Keagamaan di Tasikmalaya. Harmoni, 16(1), 57–74. https://doi.org/10.32488/harmoni.v16i1.56

Nahdiyah, & Saiffuddin. (2021). Maulid Nabi, Antara Islam dan Tradisi. Al-Bayan, 4(1), 143–164. https://doi.org/10.35132/albayan.v4i1.222

Nurdin. (2015). Tradisi Haroa (Dakwah Islam Dalam Masyarakat Marginal Muslim Buton). Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah, 16(1), 103–115.

Prayuda, D. (2022). Analisis Fenomena Dakwah Konservatif di Media Sosial. At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 9(1), 55–72. https://doi.org/10.21043/at-tabsyir.v9i1.14216

Rijaal, M. K. (2021). Jejak Islam di Tanah Kesultanan Buton. Jurnal Dakwah, 21(2), 205–234. https://doi.org/10.14421/JD.2122020.4

Risdiana, A. (2014). Transformasi Peran Da’i dalam Menjawab Peluang dan Tantangan (Studi terhadap Manajemen SDM). 15(2), 433–451. https://doi.org/10.14421/jd.2014.15210

Satori, D. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (3 ed.). Alfabeta.

Suhardono, E. (1994). Teori Peran: Konsep Derivasi, dan Implikasi. Gramedia Pustaka.

Tasmara, T. (1997). Komunikasi Dakwah. Gaya Media Pratama.

Zamroh, K. (2019). Peran Lebe (modin) Perempuan dalam Dakwah di Masyarakat Nelayan Desa Bandengan Kabupaten Kendal. Universitas Islam Negeri Wali Songo.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/idarotuna.v5i1.21407

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Indexed by:

 

Editorial Office:

2nd Floor, Building of Da'wah and Communication Faculty, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru

Email   : jurnal.idarotuna@uin-suska.ac.id

 Jurnal Idarotuna is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.