Ekspresi Identitas Anak Muda Muslim dan Dakwah di Indonesia Pasca Orde Baru

Dony Arung Triantoro

Abstract


Ekspresi keislaman anak muda Islam di Indonesia sangat mengemuka pasca runtuhnya Orde Baru. Ihwal ini ditunjukkan dengan munculnya sejumlah aktivisme keislaman yang diinisiasi oleh anak muda Islam di Indonesia. Artikel ini mengkaji tentang bagaimana anak muda Islam mengartikulasikan identitas keislaman mereka di ruang publik Indonesia. Melalui kerja lapangan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Solo dan Pekanbaru dan didukung kerja netnografi serta sumber literatur terdahulu, artikel ini menunjukkan bahwa bentuk artikulasi identitas keislaman anak muda Islam di Indonesia di antaranya sebagai berikut; Pertama, anak muda Islam membentuk komunitas-komunitas dakwah yang berbasis di dalam maupun di luar masjid. Kedua, anak muda Islam menyukai musik-musik yang bergenre sholawat populer. Ketiga, anak muda Islam secara masif menggunakan media sosial untuk mengekspresikan identitas keislamannya. Terakhir, anak muda Islam mengekspresikan identitas keislamannya melalui gaya berpakaian yang syar’i dan trendi.

Keywords


Anak Muda Islam dan Mengekspresikan Islam

Full Text:

PDF

References


APJII. (2018). Laporan Survei dan Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018, dikutip dari: https://www.apjii.or.id/survei.

Barendregt, B. (2006). Cyber-nasyid: Transnational soundscapes in Muslim Southeast Asia. In T. J. M. Holden & T. J. Scrase (Eds.), Medi@sia: Global media/tion in and out of context (pp. 170–187). Routledge. http://public.eblib.com/choice/publicfullrecord. aspx?p=273789

Han, M. I. (2018). Anak Muda, Dakwah Jalanan dan Fragmentasi Otoritas Keagamaan: Studi Atas Gerakan Dakwah Pemuda Hijrah dan Pemuda Hidayah. UIN Sunan Kalijaga.

Hefner, R. W. (1993). Islam, State, and Civil Society: ICMI and the Struggle for the Indonesian Middle Class. Indonesia, 56, 1. https://doi.org/10.2307/3351197

Heryanto, A. (1999). The years of living luxuriously: Identity politics of Indonesia’s New Rich. In M. Pinches (Ed.), Culture and privilege in capitalist Asia (pp. 159–187). Routledge.

Hew, W. W. (2018). The Art of Dakwah: Social media, visual persuasion and the Islamist propagation of Felix Siauw. Indonesia and the Malay World, 46(134), 61–79. https://doi.org/10.1080/13639811.2018.1416757

Hosen, N. (2008). Online Fatwa in Indonesia: From Fatwa Shopping to Goggling a Kiai. In G. Fealy & S. White (Eds.), Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia (pp. 159–173). Institute of Southeast Asian Studies.

IDN Times. (2019). 9 Lagu Lawas Grup Nasyid Raihan Ini Pernah Hits di Tanah Air. diakses melalui https://www.idntimes.com/hype/entertainment/fasrinisyah-suryaningtyas/daftar -lagu-lawas-grup-nasyid-raihan-c1c2/6

Kailani, N. (2012). Forum Lingkar Pena and Muslim Youth in Contemporary Indonesia. RIMA: Review of Indonesian and Malaysian Affairs, 46(1), 33–53.

Kozinet, R. V. (2010). Netnography: Doing Ethnographic Research Online. Sage Publishing.

Lengauer, D. (2018). Sharing semangat taqwa: Social media and digital Islamic socialities in Bandung. Indonesia and the Malay World, 46(134), 5–23. https://doi.org/10.1080/13639811.2018.1415276

Moll, Y. (2012). Storytelling, Sincerity, and Islamic Televangelism in Egypt. In P. N. Thomas & P. Lee (Eds.), Global and Local Televangelism (pp. 21–44). Palgrave Macmillan.

Muslim, A. (2017). Digital Religion and Religious Life in Southeast Asia. Asiascape: Digital Asia, 4(1–2), 33–51. https://doi.org/10.1163/22142312-12340067

Nisa, E. F. (2018). Social media and the birth of an Islamic social movement: ODOJ (One Day One Juz) in contemporary Indonesia. Indonesia and the Malay World, 46(134), 24–43. https://doi.org/10.1080/13639811.2017.1416758

Rijal, S. (2018). Kaum Muda Pecinta Habaib: Kesalehan Populer dan Ekspresi Anak Muda di Ibu Kota. Jurnal Afkaruna, 14(2), 166–189.

Rosyad, R. (2007). A Quest for True Islam: A Study of the Islamic Resurgence Movement among the Youth in Bandung, Indonesia. Australian National University.

Saputra, E. (2019). Kaos Dakwah: Wacana Kesalehan, Pasar Islam, dan Ideologi Islam. Jurnal Penamas, 32(1), 519–538.

Smith-Hefner, N. J. (2007). Javanese Women and the Veil in Post-Soeharto Indonesia. The Journal of Asian Studies, 66(2), 389–420. https://doi.org/10.1017/S0021911807000575

Triantoro, D. A. (2018). Dakwah dan Kesalehan: Studi tentang Gerakan Teras Dakwah di Kalangan Remaja Yogyakarta. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 20(2), 273. https://doi.org/10.14203/jmb.v20i2.624

Triantoro, D. A. (2019a). Ustaz Abdul Somad, Otoritas Karismatik, dan Media Baru. UIN Sunan Kalijaga.

Triantoro, D. A. (2019b). Ustaz Abdul Somad: Ustaz Karismatik Dunia Digital. Diandra Publishing dan Omah Ilmu.

Triantoro, D. A., Saputra, E., & Wahyuni, T. (2019). Mengelola Hibridasi Identitas Anak Muda Islam: Studi Pada Lembaga Teras Dakwah di Yogyakarta. Jurnal Manajemen Dakwah, 5(2), 113–139.

Wajidi, F. (2011). Kaum Muda dan Pluralisme Kewargaan. In Z. A. Bagir (Ed.), Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia. CRCS-Mizan.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/idarotuna.v3i1.11357

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Indexed by:

 

Editorial Office:

2nd Floor, Building of Da'wah and Communication Faculty, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru

Email   : jurnal.idarotuna@uin-suska.ac.id

 Jurnal Idarotuna is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.