PENETAPAN MAHAR BAGI PEREMPUAN (Studi Kasus Di Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal)

Muhammad Ridwan

Abstract



Penetapan jumlah mahar serta jenis mahar yang dipakai di Desa Purba Baru adalah mahar musamma. Adapun cara penetapannya ialah dengan cara ditentukan oleh orangtua     atau keluarga calon mempelai perempuan. Akan tetapi, orangtua perempuan melihat keadaan keluarga dan anaknya dari berbagai aspek seperti status sosial, ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan keturunannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon mempelai wanita tersebut maka semakin tinggi nilai atau mahar baginya. Ada juga penetapan jumlah mahar dalam perkawinan di desa Purba Baru dari hasil musyawarah kedua belah pihak, untuk berapa jumlahnya dan apa yang menjadi kesepakatan bersama serta untuk menghindari kemudharatan dan mengutamakan kemaslahatan. Dan tidak jarang terjadi penetapan jumlah mahar berdasarkan atas dasar kesederhanaan dan kemudahan berdasarkan kesanggupan dan kemampuan calon suami.




Keywords


Penatapan Mahar, dan Perempuan

References


Abd. Kohar, Kedudukan dan Hikmah Mahar dalam Perkawinan, Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung Jl Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung.

Abdul Rahman Ghazali. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana. 2010.

Abd Shomad. Hukum Islam “Phenomena Prinsip Syariah Dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. 2002.

Al-Quran Dan Terjemahannya. Ayat Pojok Bergaris Departemen Agama RI. Semarang: CV. Asy Syifa’.1998.

Asbar Tantu, ”Arti Pentingnya Pernikahan”, Jurnal Al-Hikmah Vol. XIV No. 2. 2013. Badan Pusat Statistik Kota padangsidimpuan.

Busyro.Maqashid al-Syariah : Pengetahuan Mendasar Mengetahui Maslahah”. Jakarta: Kencana, 2019.

Ibnu Rusyd. Bidayah al-Mujtahid. Juz II.

Harijah Damis, “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih dan Perundang-undangan”, Jurnal Yudisial Vol. 9 No. 1. 2016.

Husein Muhammad. Fiqh Perempuan. Yogyakarta : LkiS. 2007. Kominfo Kota Padangsidimpuan.

Kompilasi Hukum Islam BAB II Pasal 2

Masjfuk Zuhdi. Studi Islam Jilid III Muamalah. Jakarta: Rajawali Perss. 1988.

M. Abdul Mujid, Kamus Istilah Fikih. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1995.

M. Ali Hasan. Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam. Jakarta: Siraja Prenada Media Group. 2006.

Muhammad Syukri Albani Nst & Rahmat Hidayat Nst. Filsafat Hukum Islam & Maqashid Syariah. Jakarta: Kencana. 2020.

Muhammad Bagir. Fiqih Praktis II. Bandung: Karisma. 2008. Sayyid Sabiq. Fiqih As-sunnah, Juz II. Beirut: Dar al-Fikr. 2006.

Sayyid Sabiq. Fikih Sunnah 7 terj. Moh. Thalib. Bandung: Al Ma’arif. 1986.

Sulistyowati Irianto, Perempuan dan Hukum : Menuju Hukum yang Berprespektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.

Syukur Prihantoro, Maqasid Al-Syari‟ah Dalam Pandangan Jasser Auda (Sebuah Upaya Rekontruksi Hukum Islam Melalui Pendekatan Sistem), Jurnal At-Tafkir Vol. X No. 1 Juni, 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jhi.v22i1.13942

Refbacks



Index By:

       

                                                               

Hukum Islam (Print- ISSN: 1411-8041) and (E-ISSN : 2443-0609)

Published by Faculty of Sharia and Law  State Islamic University Of Sultan Syarif Kasim Riau

Mailing Adress: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
H. R. Soebrantas Street, No.155 KM 18, Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani
Pekanbaru - Riau, 28293

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.