Analisis Penggunaan Dialek Bahasa Melayu Indragiri Hilir dalam Cerita Rakyat Lang Buana
Abstract
Abstrak
Studi ini berfokus pada analisis penggunaan dialek Bahasa Melayu Indragiri Hilir dalam cerita rakyat "Lang Buana". Dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mencoba untuk memahami dan menjelaskan fenomena kebahasaan dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dialek Bahasa Melayu Indragiri Hilir berfungsi sebagai identitas dan media untuk melestarikan serta mengimplementasikan dialek dan budaya lokal kepada generasi muda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Dialek Bahasa Melayu Indragiri Hilir tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya dan sejarah. Penelitian ini berharap dapat memberikan kontribusi pada pelestarian dan pengembangan Bahasa Melayu dan dialek-dialeknya.
Kata Kunci: dialek, bahasa Melayu, cerita rakyat
Abstract
This study focuses on analyzing the use of the Indragiri Hilir Malay dialect in the folktale "Lang Buana". Using qualitative descriptive methods, this research tries to understand and explain linguistic phenomena in the social and cultural context of the Indragiri Hilir community. The research results show that the Indragiri Hilir Malay dialect functions as an identity and media to preserve and implement local dialects and culture to the younger generation. Based on research that has been conducted, the Indragiri Hilir Malay Dialect not only acts as a communication tool, but also as a symbol of cultural and historical identity. This research hopes to contribute to the preservation and development of the Malay language and its dialects.
Keywords: Malay Dialects, Folklore
Full Text:
PDFReferences
Agustian, C. (2018). “Struktur dan Fungsi Narasi dalam Cerita Rakyat Riau Mutiara dari Indragiri,” Journal of Language and Literature, 6(1), hal. 53–63.
Effendy, T. (1991). Cerita Rakyat Daerah Riau: Daerah Tingkat II Indragiri Hilir. Pekanbaru: Pemerintah Daerah Tingkat 1 Provinsi Riau.
Fadli, M.R. (2021). “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif,” Humanika, 21(1), hal. 33–54.
Junaidi, J., Yani, J. dan Rismayeti, R. (2016). “Variasi Inovasi Leksikal Bahasa Melayu Riau di Kecamatan Pulau Merbau,” Jurnal Pustaka Budaya, 3(1), hal. 1–16.
Kusumanegara, A. (2020). Derivasi Generatif pada Nomina Bahasa Bugis: Sebuah Benang Merah pada Bahasa Melayu. Jurnal Tuah: Pendidikan dan Pengajaran Bahasa, 2(1), 61-66.
Putra, E.S.I. (2020). “Nilai-Nilai Budaya Melayu Dalam Tradisi Pacu Sampan Leper di Kabupaten Indragiri Hilir,” Edukasi, 8(2), hal. 138–156.
Sri, A. et al. (2019) Pola Komunikasi Bahasa Melayu di Lingkungan Akademik (Pada Mahasiswa di UIN Sunan Syarif Kasim Riau),” Lingua, 15(2), hal. 135–145.
Subandi (2011) “Qualitative Description as one Method in Performing Arts Study,” Harmonia, (19), hal. 173–179.
Suryani, H., Hermandra, H. dan Charlina, C. (2022) “Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyat Riau,” Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), hal. 13628–13635.
Yanti, S. (2020) Reduplikasi Bahasa Bugis Dialek Bone Kelurahan Tagaraja Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir. Universitas Islam Riau.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/gjbs.v4i1.27733
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PENGINDEKS:
PENERBIT:
Gurindam: Jurnal Bahasa dan Sastra disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License.