Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar

Mohd. Yunus

Abstract


Fungsi Basiacuong yang merupakan tradisi lisan dalam masyarakat Limo Koto Kampar antara lain mendorong masyarakat untuk terampil berbicara, mempertinggi sopan santun, memberikan pelajaran atau masehat kepada masyarakat, sebagai sarana untuk bersilaturrahmi, mendorong masyarakat untuk selalu bekerja sama dan saling tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Momen basiacuong dalam masyarakat Limo Koto Kampar pada dasarnya dilaksanakan dalam berbagai upacara dan kegiatan baik acara adat ataupun tidak. Dalam upacara adat seperti dalam penobatan pemengku adat dan pemberian gelar dan acara bakampuong. Di luar upacara adat seperti perkawinan, keduri, pemberian nama anak, khitanan, pergaulan hidup dan lain sebagainya. Prosesi Basiacung dilaksanakan sesuai dengan upacara yang ada dan berpedoman kepada ketentuan adat yangmengatur tata cara basiacuong sertamempergunakan ungkapan katakata siacuong. Penuturan kata siacuong dalam acara adat adalah para ninik mamak dari setiap persukuan yang ada. Akan tetapi acara di luar adat seperti kenduri boleh dituturkan oleh mereka yang terampil dalam basiacuong yang sudah dipersiapkan pada masing-masing persukuan yang ada. Pada waktu belakangan ini pewarisan kepada generasimuda dirasakan sudah sangat kurang, walaupun di beberapa tempatmasih terlihat anak muda mempelajari materi siacuong.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.24014/menara.v12i2.415

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


         

 


Editorial Office:

LPPM UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Gedung Islamic Center UIN Suska Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Tuah Madani, Pekanbaru

Email : jurnalmenara@uin-suska.ac.id

Creative Commons License

Menara by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Menara is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats