Author Guidelines

PETUNJUK UNTUK PENULIS

 

  1. Artikel yang dikirimkan belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dikirim ke jurnal lain.
  2. Artikel yang ditulis untuk Jurnal Menara merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
  3. Panjang artikel 10 sampai 20 halaman ditulis sesuai template.
  4. Artikel tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Penulisan artikel menyesuaikan pedoman penulisan.
  5. Sistematika artikel berisi judul, nama penulis (disertai alamat lembaga dan alamat e-mail), abstrak (disertai kata kunci), pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan, dan referensi.
  6. Judul artikel dalam bahasa indonesia tidak lebih dari 15 kata, sedangkan dalam bahasa inggris tidak lebih dari 12 kata.
  7. Nama penulis dalam artikel dicantumkan tanpa gelar akademis, disertai nama institusi, email penulis, ditempatkan di bawah judul artikel. Jika naskah ditulis oleh lebih dari satu orang, maka email yang tercantum hanya email penulis utama (penulis korespondensi).
  8. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris). Panjang abstrak maksimal 150 kata disertai 3-5 kata kata kunci.
  9. Pendahuluan artikel memuat latar belakang, konteks kegiatan pengabdian, kajian pustaka, dan tujuan pengabdian. Semua bagian pendahuluan diintegrasikan disajikan dalam bentuk paragraf.
  10. Bagian metode berisi paragraf tentang subjek kegiatan pengabdian, tempat/ lokasi pengabdian, waktu pelaksanaan, keterlibatan subjek, dan metode/ strategi yang digunakan.
  11. Bagian hasil dan pembahasan berisi tentang penjelasan hasil analisis yang berkaitan dengan tujuan kegiatan. Bagian ini mendeskripsikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan, meliputi proses kegiatan, aksi yang dilakukan, serta perubahan sosial yang terjadi selama kegiatan dilakukan. Penulis juga perlu menjelaskan perubahan sosial yang diharapkan dalam jangka panjang setelah kegiatan dilakukan, misalnya terjadinya perubahan perilaku, munculnya inovasi, munculnya pranata baru, dan sebagainya.
  12. Bagian kesimpulan berisi jawaban atas tujuan penulisan dan disajikan dalam bentuk paragraf, bukan poin-poin yang menjelaskan simpulan hasil pengabdian masyarakat, keterbatasan, dan rekomendasi
  13. Semua teks ditinjau secara anonim oleh reviewer (double-blind review) yang ditunjuk oleh editor berdasarkan bidang keahlian mereka. Penulis artikel harus merevisi naskah berdasarkan rekomendasi / saran dari reviewer dan / atau editor.
  14. Daftar referensi hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk dalam artikel, dan semua sumber yang dirujuk harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
  15. Sedikitnya 70% dari total referensi yang digunakan merupakan sumber primer berupa artikel di jurnal, khususnya dari jurnal terakreditasi Sinta dan jurnal internasional ternama. Setidaknya 80% referensi diterbitkan dalam 10 tahun.
  16. Referensi dan kutipan menggunakan teknik referensi edisi ke-6 APA Style. Contoh pencantuman sumber dalam kutipan langsung disertai dengan informasi tentang nomor halaman asal kutipan. Contoh: Prell (2013) atau (Prell, 2013)
  17. Daftar referensi direkomendasikan menggunakan alat manajemen referensi (Mendeley, Zotero, dan lainnya). Daftar referensi disusun menurut abjad mengacu pada APA Style edisi ke-6. Contoh:

Jurnal

Sivapuram V.R.K., P., & Shaw, R. (2020). International investments and businesses as enablers of globalization of local risks: A case for risk communication and climate fragility reduction. Progress in Disaster Science, 8, 100125. https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2020.100125

Kasperson, R. (2014). Four questions for risk communication. Journal of Risk Research, 17(10), 1233–1239. https://doi.org/10.1080/13669877.2014.900207

 

Buku

Salim, E. (2010). Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Goldblatt, D. (2015). Analisa Ekologi Kritis : Degradasi dan Politik Lingkungan Menurut Andre Gorz, Anthony Giddens, Jurgen Habermas, dan Ulrich Beck. Yogyakarta: Resist Book.

 

Book Chapter

Peterson, T. R., & Thompson, J. L. (2008). Environmental Risk Communication: Responding to Challenges of Complexity and Uncertainty. In Robert L. Heath & H. D. O’Hair (Eds.), Handbook of Risk and Crisis Communication. New York: Routledge.

Bieder, C. (2018). Societal Risk Communication—Towards Smart Risk Governance and Safety Management. In M. Bourrier & C. Bieder (Eds.), Risk Communication for the Future: Towards Smart Risk Governance and Safety Management (pp. 155–175). https://doi.org/10.1007/978-3-319-74098-0_11

 

Web:

FWI. (2020). Jalan Deforestasi Indonesia. Retrieved from https://fwi.or.id/wp-content/uploads/2020/09/Jalan-Deforestasi-Indonesia_FWI_2020-1.pdf

Baskoro, B. (2021). Tak Hanya Soal Cuaca, Banjir Parah Kalimantan Selatan karena Alam Rusak. Retrieved February 16, 2021, from Mongabai website: https://www.mongabay.co.id/2021/01/22/tak-hanya-soal-cuaca-banjir-parah-kalimantan-selatan-karena-alam-rusak/