Peran Religiusitas dan Dukungan Sosial terhadap Subjective Well-Being pada Remaja

Khairudin Khairudin, Mukhlis Mukhlis

Abstract


Abstrak

 

Mencapai kepuasan hidup dan kebahagiaan merupakan sesuatu yang didambakan semua orang, termasuk remaja. Namun, pada kenyataannya sebagian remaja memiliki masalah dalam menyikapi tuntutan tugas perkembangan, perubahan berbagai aspek dalam kehidupannya, dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini berkaitan dengan subjective well-being pada remaja. Religiusitas dan dukungan sosial merupakan faktor yang memengaruhi subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan religiusitas dan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 200 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala psikologis yaitu skala religiusitas, skala dukungan sosial, skala kepuasan hidup, dan skala PANAS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja dengan signifikansi sebesar 0,016. Ini berarti semakin tinggi religiusitas dan dukungan sosial maka semakin tinggi subjective well-being pada remaja. Sumbangan efektif religiusitas dan dukungan sosial terhadap subjective well-being sebesar 3,2 %. Secara terpisah, religiusitas dan subjective well-being pada remaja menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar p = 0,005. Ini berarti tinggi rendahnya religiusitas berkaitan dengan subjective well-being pada remaja. Sementara itu, dukungan sosial dan subjective well-being pada remaja juga menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar p = 0,022. Hal ini berarti tinggi rendahnya dukungan sosial pada remaja juga berkaitan dengan subjective well-being.

 

Kata Kunci: Religiusitas, dukungan sosial, subjective well-being

 

Abstract

Achieving life satisfaction and happiness is something that everyone desires, including teenagers. However, in reality some teenagers have problems in addressing the demands of developmental tasks, changing various aspects of their lives, and adjusting to the environment. This is related to subjective well-being in adolescents. Religiosity and social support are factors that influence subjective well-being. This study aims to examine the relationship of religiosity and social support with subjective well-being in adolescents. The number of subjects in this study was 200 people. The research data was obtained using a psychological scale, namely the scale of religiosity, social support scale, the statisfaction with life scale, and positive affect and negative affect scale (PANAS). Data of this study was analysed by using a multiple regression analysis. The results of the analysis show a significant relationship between religiosity and social support with subjective well-being in adolescents with p = 0.016 (p < 0.05). It means, by increasing the religiosity and social support, subjective well-being also will increase in adolescents. Effective contribution of religiosity and social support to subjective well-being is 3.2%. Separately, religiosity and subjective well-being in adolescents showed a significant relationship with p = 0.005 (p < 0.05). It means that high religiosity is related to subjective well-being in adolescents. Meanwhile, social support and subjective well-being in adolescents also showed a significant relationship with p = 0.022 (p < 0.05). It means that the high and low social support in adolescents is also related to subjective well-being.

 

Keyword: Religiosity, social support, subjective well-being




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v15i1.7128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REDAKSI : JURNAL PSIKOLOGI

Jl. H.R. Soebrantas Km. 15.5 No. 155 Gedung Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kel. Tuahmadani Kec. Tampan Pekanbaru - Riau 28293. 

E-mail : jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id / Website : http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi

 

 

Lisensi Creative Commons


Jurnal Psikologi oleh Fakultas Psikologi disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.