ADDITIONAL MENU
MASA DEPAN WAJAH ISLAM INDONESIA Kajian atas Islam Moderat-Progresif
Abstract
Tulisan ini secara umum akan membahas pemikiran dan gerakan kelompok yang disebut “Islam Moderat-Progresif” dan kelembagaan mereka—tempat di mana mereka menyemai ide-ide tentang Islam yang inklusif dan moderat, atau “Islam yang Ramah” (the Smiling Islam). Kelembagaan kalangan Islam Moderat-Progresif ini ada dalam pengaruh—langsung atau tidak langsung—orientasi pemikiran dan gerakan dua payung besar Islam Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU), yang biasa disebut “tradisionalis”, yang mengklaim memiliki 40 juta umat, dan Muhammadiyah, yang biasa disebut “modernis” yang mengklaim memiliki 30 juta umat. Jika digabung, NU dan Muhammadiyah mewakili 70 juta umat Islam di Indonesia. Kelompok Muslim lain tersebar dalam berbagai organisasi Islam yang lebih kecil seperti Persatuan Islam (PERSIS) dan Persatuan Umat Islam (PUI) di Jawa Barat, Nahdlatul Wathan di Nusa Tenggara Barat, Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) di Sulawesi Selatan, Al-Kayrat di Sulawesi Tengah, Al-Washliyah di Sumatera Utara, Perti di Sumatera Barat, dan kelompok-kelompok tarekat yang berjumlah ratusan di seluruh Indonesia.
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Gaus AF, “Islam Progresif: Wacana Pasca Arus Utama (Peta Pemikiran dan Gerakan Islam di Indonesia)”, dalam, Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 22 Tahun 2007
Ahmad Baso, “Neo-Modernisme Islam Versus Post-Tradisionalisme Islam”, dalam Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 10 Tahun 2001,
Ahmad Baso, ”Islam Liberal sebagai Ideologi: Nurcholish Madjid versus Abdurrahman Wahid”, Jurnal Gerbang, Vol. 06, No. 03, Februari-April 2000
Andree Feillard, NU vis-a-vis Negara; Pencarian Isi, Bentuk dan Makna (Yogyakarta: LKiS, 1999)
Bahtiar Effendy, Islam dan Negara Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia (Jakarta: Paramadina, 1998)
Elza Peldi taher (ed) Kontekstualisasi Ajaran Islam 70 Tahun Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali (Jakarta: Paramadina, 1995)
Fuad Jabali dan Jamhari, IAIN, Modernisasi Islam di Indonesia (Jakarta: Logos, 2002)
Harun Nasution, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran(Bandung: Mizan, 1995)
Harun Nasution “Sudah Saatnya IAIN Diubah Menjadi Universitas”, Republika 5 Januari 1996.
Herry Sucipto (ed.), Islam Madzhab Tengah, Persembahan 70 Tahun Tarmidzi Taher (Jakarta: Grafindo, 2007)
Jamhari dan Jajang Jahroni (peny.), Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakata: Rajawali Pers, 2004)
Mohamad Ali, Islam Muda Liberal, Post-Puritan, Post-Tradisional (Yogyakarta: Apeiron Philotes, 2006)
Muhamad Ali, “Gerakan Islam Moderat di Indonesia Kontemporer” dalam Rizal Sukma dan Clara Juwono (ed.), Gerakan dan Pemikiran Islam di Indonesia Kontemporer (Jakarta: CSIS, 2007)
Marzuki Wahid, “Post-Tradisionalisme Islam: Gairah Baru Pemikiran Islam di Indonesia”, dalam Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 10 Tahun 2001
Martin van Bruinessen, NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru (Yogyakarta: LKiS, 1997)
Mohammad Arkoun, Membongkar Wacana Hegemonik dalam Islam dan Post Modernisme (Surabaya: Al-Fikr, 1992).
M. Amin Abdullah MUI, “Fatwa dan Otoritas Keagamaan di Indonesia” dalam Ahmad Suaedy dan Rumadi, Kala Fatwa Jadi Penjara (Jakarta: The Wahid Institute, 2006)
M. Nur Kholis Setiawan, Akar-akar Pemikiran Progresif dalam Kajian al-Qur’an (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2008)
Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988
Zuhairi Misrawi dan Novriantoni, Doktrin Islam Progresif Memahami Islam Sebagai Ajaran Rahmat (Jakarta:LSIP, 2004),
Zuly Qodir dkk. (ed.), Muhammadiyah Progresif Manifesto Pemikiran Kaum Muda (Yogyakarta: Lesfi-JIMM, 2007)
Nur Khalik Ridwan, Santri Baru, Pemetaan, Wacana Ideologi dan Kritik (Yogyakarta: Gerigi Pustaka, 2004)
Fuad Fachruddin, Agama dan Pendidikan Demokrasi Pengalaman Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (Jakarta: INSEP, 2006)
Nuriyati Samatan, Dinamika Pemikiran Kalangan Muda Nahdlatul Ulama, Tulisan pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung 2007, h. 222-223.
La Ode Ida, “NU Muda, Kaum Progresif dan Sekularisme Baru” (Jakarta: Erlangga, 2004)
Nurcholish Madjid, “Jangan Tinggalkan Masa Lalu”, dalam Republika, Jum’at 25 Juni 1999,
Yasmin, Modernisasi Pesantren Kritik Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional (Jakarta: Quantum Teaching, 2005)
Ken Miichi, “Kiri Islam, Jaringan Intelektual dan Partai Politik: Sebuah Catatan Awal”, dalam Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 10 Tahun 2001.
Rumadi, Post Tradisionalisme Islam: Wacana Intelektualisme dalam Komunitas NU (Jakarta: Fahmina Institute, 2008).
Pradana Boy ZTF dan M. Hilmi Faiq (ed), Kembali ke al-Qur’an, Menafsir Makna Zaman (Malang: UMM Press, 2004).
Zuly Qodir dkk. (ed.), ‘Muhammadiyah Progresif Manifesto Pemikiran Kaum Muda’ (Yogyakarta: Lesfi-JIMM, 2007)
Zuly Qodir, Islam Syariah vis a vis Negara, Ideologi Gerakan Politik di Indonesia (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2007)
M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-Interkonektif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006)
Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid Esai-esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung: Mizan, 2001)
Kusmana (Ed.), Proses Perubahan IAIN Menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rekaman Media Massa (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2002)
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/nusantara.v15i1.10610
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies Indexed By:
Mailing Address:
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies is published by Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Gedung Islamic Center Lt. I Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H.R. Soebrantas Km. 15 No. 155 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru - Riau 28293, PO. BOX 1004.