HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG BEKERJA
Ricca Angreini Munthe, Resa Vonika
Abstract
Abstrak
Ketika seseorang menjadi istri yang juga bekerja, maka peran dan tanggungjawab menjadi meningkat. Kondisi tersebut dapat saya memunculkan perasaan tertekan sehingga mudah marah. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi hubungan yang tidak harmonis seperti munculnya pertengkaran sehingga dapat memunculkan perasaan tidak puas dengan pernikahan yang dijalani oleh istri yang bekerja tersebut. Meskipun demikian, bukan sesuatu yang mustahil bagi istri yang bekerja untuk merasakan kepuasan pernikahan selama istri memiliki kematangan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja. Subjek pada penelitian ini adalah 83 orang wanita bekerja yang bertempat tinggal di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan. Teknik penentuan subjek menggunakan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan skala kepuasan pernikahan ENRICH Marital Satisfaction (EMS) yang dikemukakan oleh Olson & Fowers dan skala kematangan emosi yang disusun sendiri oleh penulis dengan jumlah 26 item. Skala ini berdasarkan karakteristik-karakteristik kematangan emosi yang dikemukakan oleh Walgito. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik perhitungan korelasi Product Moment oleh Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja. Namun, kontribusi kematangan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja hanya 9,8%.
Keyword: kepuasan pernikahan, kematangan emosi, istri yang bekerja
Copyright (c) 2018 Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender
Indexing:
Editorial Office Board :
Pusat Studi Gender dan Anak LPPM UIN Sultan Syarif Kasim Riau Gedung Islamic Center Lantai 1 Jl. H.R. Soebrantas KM. 15.5, Simpangbaru, Tampan Pekanbaru - 28293 email: jurnal.marwah@uin-suska.ac.id