AUTONOMY AND POWER OF WOMEN BODIES FOR WARANGGANA IN NGANJUK REGENCY
Abstract
Culture is never separated from the practice of power, as well as Tayub performances. Based on these problems, this article attempts to analyze Waranggana Tayub's bodily autonomy in the private and public spheres and describes how Waranggana Tayub uses power over his body. This research uses descriptive phenomenology method. Data obtained from observations, interviews, and documentation. The results of the study were analyzed using the theory of power relations put forward by Michael Foucault. The results of the study show that Waranggana is able to determine his body autonomy privately and publicly as evidenced by Waranggana determining the boundaries of his body that can be seen and not seen by the audience. In the Tayub performance, there is a game of tug-of-war between Waranggana and Penibing which places Waranggana as both object and subject.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aldianto, L., Novani, S., Anggadwita, G., Budi, A. A., & Wirawan, C. (2020). Soft System Methodology Approach: Tourism Conceptual Model as The Identity of Bandung, Indonesia. Business: Theory And Practice, 21(1), 282-292.
Cahyani, R. A., & Sudrajat, A. (2021). Modal Sosial Penari jathil Obyog di Kabupaten Ponorogo. Paradigma, 10(1).
Caturwati, E. (2004). Politik Tubuh: Seksualitas Perempuan Seni, dalam Srinthil mengenai Politik Tubuh Perempuan. Depok: Kajian Perempuan Desantara.
Creswell, J. W. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawanti, A., & Yanuartuti, S. (2019). Kreasi Tari Celeng Putri Sebagai Peningkat Kualitas Dalam Pertunjukan Jaranan Manggolo Cahyo Mudo. dalam Jurnal Solah, 8(2), 2-4.
Foucault, M. (1997). Seks dan Kekuasaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Handayani, A. K., Budimansyah, D., & Wilodati, W. (2019). Implementation Philosophy Jaipongan Movement Against Social Behavior in Society. In 2nd International Conference on Educational Sciences (ICES 2018) (pp. 204-207). Atlantis Press.
Hardiyanta, P, S. (1997). Michel Foucault: Disiplin Tubuh Bengkel Individu Modern. Yogyakarta: LKIS.
Haryatmoko. (2002). Kekuasaan Melahirkan Anti Kekuasaan. BASIS edisi Januari-Februari.
Heriyanto, R. (2015). Puluhan Seni Tradisional Terancam Punah. Online. Dari http://www.pikiran-rakyat.com/seni-budaya/2015/11/22/350806/puluhan-seni-tradisional-terancam-punah. Diakses pada 30 November 2022.
Hidajat, R. (2014). Politik Ekploitasi Tubuh Tandak Tayub. Terob, 5(2), 1-17.
Juwariyah, A., Trisakti, T., & Sekti, R. P. (2023). Cultural Value in the Performing Arts Langen Tayub as a Strengthening of Preservation of Traditional Arts and Cultural in Nganjuk District. In International Joint Conference on Arts and Humanities 2022 (IJCAH 2022) (pp. 1623-1634). Atlantis Press.
Maulana, M. F. (2020). Dangdut Koplo: Tubuh, Seksualitas, dan Arena Kekuasaan Perempuan. Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi, 1(2), 197-210.
Mochtar, J. (2009). Tubuh Perempuan dalam Budaya Konsumen. Jakarta: FIB UI.
Mujahidah, A. (2020). Gembyangan Waranggana: The Process of Abjection toward Warangganas and Langen Tayub Tradition. Palastren Jurnal Studi Gender, 13(2), 337-360.
Novitasari, R., Ninsix, R., Usanti, T. P., Adiansha, A. A., Soesantari, T., Said, M. F., ... & Umanailo, M. C. B. (2019). The Existence of Waranggana in Tayub Ritual. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(10), 1998-2003.
Nugroho, A (Ed). (2018). Diwisuda, Waranggana Boleh Terima Tanggapan. Online. Dari https://radarkediri.jawapos.com/lain-lain/features/11/08/2018/diwisuda-waranggana-boleh-terima-tanggapan/. Diakses pada 31 Agustus 2022.
Nurwani, N., & Martozet, M. (2022). Tubuh Penari Penceng sebagai Komoditi Pasar pada Masyarakat Karo. Panggung, 32(3).
Prakosa, R. D., & Siahaan, H. (2020). Konsep Estetika Sindhir dalam Tradisi Tayub Tuban. Panggung, 30(4).
Purwadi, P. (2017). Pentas Seni Tayub sebagai Ritual untuk Mendatangkan Kemakmuran. Jurnal Ikadbudi, 6(1).
Raditya, A. (2014). Sosiologi Tubuh Membentang Teori di Ranah Aplikasi. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Rahayu, A. D., & Listyani, R. H. (2018). Komodifikasi Tubuh Perempuan Pegawai Bank. Paradigma, 6 (1). Dari ejournal.unesa.ac.id.
Ratih, E, Malarsih, & Lestari, W. (2005). Citra Wanita dalam Pertunjukan Kesenian Tayub. Harmonia: Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 6(2).
RM, Laura, A. (2016). Seni Pertunjukan Tradisional Di Persimpangan Zaman: Studi Kasus Kesenian Menak Koncer Sumowono Semarang. Humanika 23.2 : 25-31.
Setiawan, I. (2018). Tari Dibingi: Sebuah Upaya Penggalian Data Awal Tarian Tradisional yang Terancam Punah di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Patanjala, 10(2), 291993.
Setyobudi, I., & Alkaf, M. (2011). Antropologi Feminisme dan Polemik Seputar Tubuh Penari Perempuan Jaipongan Menurut Perspektif Foucault. Humaniora, 23(1).
Sukari. (2009). Tanggapan Masyarakat Terhadap Sebuah Tari Pertunjukan Rakyat “Tayub” di Daerah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Keanekaragaman Budaya, 563.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, S. N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdaya.
Sumarmi, S., Shrestha, R. P., Ruja, I. N., Tayeb, A. M., & Osman, S. (2022). Analysis of Women’s Body Power in Consumer Culture: Study of Javanese Sinden Manifestations in Facing Gender Exclusion. In 2nd International Conference on Social Knowledge Sciences and Education (ICSKSE 2022) (pp. 180-188). Atlantis Press.
Surur, M. & Anoegrajekti, N. (2004). Politik Tubuh: Seksualitas Perempuan Seni, dalam Srinthil mengenai Politik Tubuh Perempuan. Depok: Kajian Perempuan Desantara.
Sutrisno, M., & Putranto, H. (2005). Teori-Teori Kebudayaan. Jogjakarta: Kanisius.
Synnot, A. (2007). Tubuh Sosial Simbolisme, Diri, dan Masyarakat. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.
Thornham., S. (2010). Teori Feminis dan Cultur Studies. Yogyakarta: Jalasutra.
Waluya, E. M. (2022). Ronggeng: Kuasa Tubuh Perempuan. Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 19, No. 1.
Wedhatami, B., & Santoso, B. (2014). Upaya Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Dengan Pembentukan Peraturan Daerah. Law Reform, 9(2), 32-48.
Wulandari, D., Nurcahyono, O. H., & Rahman, A. (2021). Revisiting Tradition-Religion Relationship in Javanese Tayub Dance: How Local Community Deals with Dilemmas. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 29(1), 121-140.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v22i1.21678
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender
Editorial Office Board :
Pusat Studi Gender dan Anak LPPM UIN Sultan Syarif Kasim RiauGedung Islamic Center Lantai 1
Jl. H.R. Soebrantas KM. 15.5, Simpangbaru, Tampan
Pekanbaru - 28293
email: jurnal.marwah@uin-suska.ac.id
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International.