Manajemen Krisis Internal “Behaviour Safety Culture” dalam Menanggulangi Pandemi Covid-19
Abstract
Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020, hingga update terakhir dilaporkan telah ada 88.214 kasus Covid-19 di Indonesia dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus berrtambah. Di tengah pandemi tersebut, beberapa sektor industri terpaksa tidak memberlakukan WFH (work from home) karena beberapa kendala, sehingga pada konteks inilah manajemen krisis diperlukan. Penelitian ini melihat manajemen krisis yang dilaksanakan PT. Moriuchi Indonesia terkait pemutusan rantai penularan Covid-19 di lingkungan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan studi etnografi public relation. Sumber data yang digunakan adalah kumpulan hasil wawancara mendalam dan kumpulan hasil pengamatan peneliti. Penelitian ini menjabarkan fase-fase manajemen krisis “Behaviour Safety Culture” yang dilaksanakan perusahaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Manajemen Krisis Internal “Behaviour Safety Culture” yang dilakukan PT. Moriuchi Indonesia, di tengah pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa PT. Moriuchi Indonesia telah melakukan manajemen krisis yang berhasil terkait tenaga kerja yang bekerja di tengah pandemi Covid-19. Pengetahuan tenaga kerja tentang Program “Behaviour Safety Culture” dalam penelitian ini menjadi kunci yang sangat penting dalam pelaksanaan program. Tingkah laku yang didasari pengetahuan akan berlangsung lebih lama dalam penerapan program yang dijalankan sebagai dasar untuk menciptakan keselamatan karyawan dari bahaya terpapar virus Covid-19. Output atau hasil dari pelaksanaan manajemen krisis yang dilakukan perusahaan terbukti dengan tidak adanya penularan atau rantai penularan baru di sekitar wilayah PT. Moriuchi Indonesia (zero case).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Analisis Data Covid-19 Indonesia. (2020). (November). Retrieved from https://covid19.go.id/ Argenti. (2009). Corporate Communication. Jakarta: Aalemba Humanika.
Arismunandar. (2001). Analisis Variabel Yang Berpengaruh terhadap Niat Beli Konsumen Audio Mobil. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.
Arum. (2010). Peran Sikap, Norma Subjektif, dan Persepsi Kendali Perilaku Dalam Memprediksi Intensi Wanita Melakukan Pemeriksanaan Payudara Sendiri. Jurnal Psikobuana Vol I No 3, 162–172.
Cheng. (2011). Examining Customer Purchase intentions For Counterfeit Products Based on a Modified Theory of Planned Behavior. International Journal of Humanities and Social Science, Vol I, No 10, 278–284.
Creswell, J. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dictionary by Merriam-Webster: America’s most-trusted online dictionary. (n.d.). Retrieved May 3, 2020, from https://www.merriam-webster.com/
Gardner, D., & Winder, C. (1997). Occupational health and safety management systems. https://doi.org/10.1201/9780429056475-6
Geller. (2001). The Psychology of Safety Handbook. New York: Lewis Publishers.
Hartoni, I. G. P. O., & Riana, I. G. (2015). Sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pada implementasi keselamatan kerja: Dampaknya terhadap intention to comply (Studi pada pekerja kontraktor PT. Hutama Karya Kantor Wilayah IV Bali, NTB, NTT). Bali: E Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 4(4), 243–264.
Hidayat, D. (2016). Etnografi Public Relations (Tantangan Metodologi Pada Kajian Public Relations Berbasis Budaya). Jurnal Ilmu Komunikasi, 76–87.
Ibrahim. (2012). Safety Climate in Construction Industry The Case of Gaza Strip. The 4 Th International Engineering Conference-Toward Engineering of 21st Century.
Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media. Leicthy, G. (2003). The Cultural Tribes of Public Relations. Journal of Public Relations Research, 277–304.
Manajemen Krisis: Pengertian dan Tahapannya | Strategy PR. (2020). Retrieved May 5, 2020,from https://www.strategy.co.id/2020/01/24/manajemen-krisis-pengertian-dan-tahapannya/
Menteri Tenaga Kerja RI. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. , Permenaker Nomor 5 § (1996).
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Bandung: Rineka Cipta.
Prasetyo, E. (2014). Pengembangan Model Kebijakan Behaviour Safety Culture Dalam Rangka Peningkatan Keamanan dan Kesehatan Lingkungan Kerja. JKM Cendekia Utama. https://doi.org/10.1016/s1013-7025(09)70018-1
Rahayu, E. P. (2015). The relation between Knowledge, Attitude and Employees’s Behavior to the Implementation of Culture’s Management on Occupational Safety and Health (OHS. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.2, No.6, Mei 2015, 2(1), 289–293. https://doi.org/10.1109/IWAGPR.2015.7292693
Suharsimi, A. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Teo, T. dan C. B. L. (2010). Examining The Efficacy of The Theory of Planned Behavior (TPB) to Understand Pre-Service Teachers’ Intention to Use Technology. Proceedings Ascilite Sydney.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/kjcs.v2i2.10846
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial Office:
2nd Floor, Building of Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru
Email : jurnalkomunikasiana@uin-suska.ac.id