Pemodelan Sebaran Habitat Dugong Dugon Kawasan Pesisir Pulau Bintan Kepulauan Riau, Indonesia
Abstract
Dugong adalah mamalia laut milik Sirenia dengan nama ilmiah Dugong Dugon atau sering juga disebut sebagai sapi laut yang berstatus hukum sebagai hewan yang dilindungi di Indonesia. Di Pulau Bintan kasus penemuan duyung sering terjadi. Kondisi ekosistem perairan dengan hamparan vegetasi lamun mendukung kelangsungan hidup mamalia herbivora seperti Dugong. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan spasial untuk mengetahui sebaran habitat duyung dengan menggunakan beberapa variabel lingkungan yang terjadi di ekosistem laut yang menjadi indikator penilaian penunjang keberlangsungan hidup dugong. Metode yang digunakan adalah analisis spasial raster untuk perancangan variabel lingkungan yang meliputi naturalized Euclidean distance, dan Maximum Entropy. Berdasarkan hasil kajian, wilayah yang berpotensi untuk sebaran habitat dugong di beberapa perairan Pulau Bintan yaitu Desa Berakit, Gunung Kijang, Kawal, dan Malang Temu. Parameter yang paling berpengaruh dalam pemodelan sebaran potensi habitat dugoong ini adalah padang lamun, jarak dari sungai, dan kedalaman laut. Habitat yang sangat mendukung kehidupan duyung ini didominasi oleh vegetasi tutupan rumput laut yang merupakan sumber makanan utama duyung.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z. K., et al. (2019). Predicting potential conflict areas of the Malayan sun bear (Helarctos malayanus) in Peninsular Malaysia using Maximum Entropy Model. Journal Mammal Study. The Mammal Society of Japan. Available at: https://bioone.org/journals/mammal- study/volume-44/issue-3/ms2018 - 0064/ Predicting- Potential- Conflict-Areas-of- the-Malayan- Sun- Bear- Helarctos/ 10.3106/ms2018-0064.short., 44.
Adnyana, W. (2016). Kajian Awal Sebaran Temporal dan Spasial Kejadian Dugong Terdampar di Indonesia. Jurnal Kedokteran Hewan, Hal 1-9.
Anggraeni, Fitriyah; Herandarudei, Sekar; Irawan , Andri; , Juraij; Kiswara, Wawan; Munandar, Erik; Sunnudin, Adriani; Tania, Casandra; Khalifa, Ali Muta. (2018). Survei dan Monitoring Duyung dan Lamun. Jakarta: Institut Teknologi Bandung (ITB) Press.
Arafat, A., Subhan, B., Sukandar, & Utama, C. S. (2018). Distribusi Habitat Pakan Dugong dan Ancamannya di Pulau-pulau Kecil Indonesia. Journal of Fisheries and Marine Science, Vol 2, No. 2.
Ashari, I. H., Apriadi, T., Eka Fitri, N. H., Saputri, D., & Susiana. (2018). Identifikasi Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Bintan dalam Upaya Konservasi Duyung (Dugong dugon, Muller 1776). Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, Volume 1. Nomor 1. Halaman 28-36.
Atapada, Zakarias; Hadinata, Syarif Yulius; , Khaifin; Santiadji, Veda; Suprapti, Dwi; Tania, Casandra; Wijanarko, Tutus; , Juraji. (2017). Survey Dugong dan Habitat Lamun. Jakarta: World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.
Arifin W, Febriandi, Hanif M, Triyatno, Mokhtar S E, Mutia E. 2021. Application of Empirical Bathymetry Method on Sentinel 2A for Measuring Water Depth of Maninjau Lake. EPI International Journal of Engineering. https://doi.org/10.25042/epi-ije.022021.01
Baldwin, R. A. (2009). Use of Maximum Entropy Modeling in Wildlife Research. Journal of Maximum Entropy, 11, 854-866.
Bashit, N., Heriza, D., & Sukmono, A. (2018). Analisis Perubahan Kualitas Perairan Danau Rawa Pening Periode 2013, 2015 dan 2017 dengan Menggunakan Data Citra Landsat 8 Multitemporal. Jurnal Geodesi Undip, Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018, (ISSN : 2337-845X).
Budianto, S., & Hariyanto, T. (2017). Analisis Perubahan Konsentrasi Total Suspended (TSS) Dampak Bencana Lumpur Sidoarjo. Jurnal Teknik Geomatika ITS, Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539.
DSCP. (2017). Program Konservasi Dugong dan Lamun Indonesia. Jakarta: Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia.
Elith, J., Graham, C. H., & dkk. (2006). Novel methods improve prediction of species’ distributions from occurence data. Journal of Ecography, 29 : 129-151, 2006.
Gunawan, H., & Prasetyo, L. B. (2013). Fragmentasi Hutan: Teori yang mendasari penataan ruang hutan menuju pembangunan berkelanjutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan, 16610. ISBN: 978–602–1681–03-9.
Hanif M, Putra G B, Hidayat R A, Ramadan R. Ahyuni, Afriyadi, Jaafar W S, Hermon D, Mokhtar S E. 2021. Impact of Coastal Flood on Building, Infrastructure, and Community Adaptation in Bukit Bestari Tanjungpinang. Journal Gea Geografi UPI. 2021a. https://doi.org/10.17509/gea.v21i2.38911.
Hanif M, Hidayat R A, Rahman H Z, Wibisono H T, Nazar A, Ahyuni, Wilis R. 2021 b. Zonation of Conflict between Sun Bear (Helarctos Malayanus) - Human as an Effort Wildlife Conflict Mitigation. . Journal of Environmental Engineering and Studies, e-ISSN: 2582-3132. Volume-6, Issue-2 (May-August).
Hanif M, Putra G B, Nizam K, Rahman H Z, Nfrizal A Y. (2019). Multi Spectral Satellite Data to Investigate Land Expansion and Related to Micro Climate Change as Threat to The Environment. ournal IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, Volume. 303. doi: 10.1088/1755-1315/303/1/012030.
Hidayat R A and Hanif M. 2020. Spatial Modeling of The Threat of Damage to The Peatland Ecosystem In The Mainland of Bengkalis Regency, Riau Province. Journal Social Polites. Vol 20. Special Issue. No 2. doi: 10.33541/sp.v21i3.2249
Hidayat A R et, al. (2020) Modeling of Conservation Priority Zone for the Helmeted Hornbill (Rhinoplax Vigil) In Silokek Geopark Area, West Sumatra. Preprints. DOI 10.20944/preprints202009.0676.v1
Merow, C., Silander, J. A., & Smith, M. J. (2013). A practical guide to MaxEnt for modeling species’ distributions: what it does, and why inputs and settings matter. Journal of Ecography, 36: 1058–1069.
Mirah Sjafrie, N. D. (2018). Kandungan Energi Lamun Desa Berakit dan Desa Pengudang Pulau Bintan untuk Mendukung Keberadaan. Jurnal Penelitian Oceanografi, Vol. 4 No. 2.
Nazeri, M. (2012). Predictive Modeling and Mapping of Malayan Sun Bear (Helarctos malayanus) Distribution Using Maximum Entropy. Available at: https://journals.plos.org/plosone/article?id=1 0.1371/journal.pone.0048104., PLoS ONE 7(10).
Nazeri, M. (2012). Predictive Modeling and Mapping of Malayan Sun Bear (Helarctos malayanus) Distribution Using Maximum Entropy. Available at: https://journals.plos.org/plosone/article?id=1 0.1371/journal.pone.0048104, 7.
Rahman H, Triyatno, Hanif M, Indrayani P. 2020. Spatial Assessment of Landscape Structure Changes and Ecological Connectivity in Padang Pariaman. MAT Journal of Remote Sensing GIS and Technology, 6(2). Available at: https://www.researchgate. net/publication/342707817_Spatial_Assessm
Philips, S. J., & Dudik, M. (2008). Modeling of species distributions with Maxent: New extensions and a comprehensive evaluation. Modeling of species distributions with Maxent: new extensions and a comprehensive evaluation , 161–175.
Prathama, R., Putra, R. D., & Zulfikar, A. (2017). Pemetaan Sebaran Padang Lamun Menggunakan CItra Satelit Landsat 8 di Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, Halaman 1-8.
Sampurno, R. M., & Thoriq, A. (2016). Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imagery (OLI) di Kabupaten Sumedang (Land Cover Classification using Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) Data in Sumedang Regency). Jurnal Teknotan, Vol. 10 No. 2 P - ISSN :1978-1067; E - ISSN : 2528-6285.
Wiseli, R. (2017). Strategi Pengelolaan Duyung (Dugong dugon) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Sumberdaya Perairan, Volume 11 Nomor 1.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jej.v2i1.16281
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY:
Published By:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.