Analisis Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada Mesin Ripple Mill
Muhammad Ihsan Hamdy
Abstract
PT. Surya Agrolika Reksa II adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit yang terdiri beberapa stasiun kerja yaitu Stasiun Loading Ramp, Sterilizer, Tippler, Thresser, Screw Press, Klarifikasi dan Kernel. Mesin yang sering mengalami kerusakan dan dilakukan perbaikan pada stasiun kernel adalah mesin Ripple Mill yang berfungsi sebagai mesin pemisah biji (nut). Pengukuran efektifitas mesin Ripple Mill menggunakan metode OEE. Dalam perhitungan, OEE mengukur efektifitas dengan menggunakan tiga sudut pandang untuk mengidentifikasi six big losses (enam kerugian), yaitu Availability Ratio, Performance Effeciency Ratio dan Rate of Quality Product. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai OEE mesin Ripple Mill adalah 71,96%. Persentase tersebut belum memenuhi standar Internasional sebesar 85% disebabkan tidak ada nilai OEE yang mencapai atau melebihi 85%. Faktor-faktor dasar penyebab kerusakan atau permasalahan yang ada pada mesin Ripple Mill agar mesin dapat bekerja lebih optimal adalah Material disk samble dan rotor bar yang kurang keras menyebabkan komponen mudah aus ketika terjadi gesekan dengan biji kelapa sawit sehingga dilakukan perawatan berupa pengelasan apabila disk samble dan rotor bar tidak terlalu aus dan diganti apabila sudah terlalu aus dan penundaan produksi yang disebabkan kurangnya bahan baku. Agar nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mengalami peningkatan Perusahaan disarankan untuk melakukan pemupukan secara menyeluruh pada perkebunan perusahaan. menjaga ketersediaan bahan baku dengan memperbanyak jumlah pemasok. Memberikan pelatihan kepada petani tentang bagaimana cara merawat kelapa sawit yang benar. Melakukan penyiraman kelapa sawit secara rutin untuk memenuhi kebutuhanm air yang diserap kelapa sawit. Menggunakan rotor bar dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi. Menggunakan disk samble dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi dan pembersihan mesin dilakukan lebih awal sebelum mesin beroperasi. menggunakan rotor bar dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi. Menggunakan disk samble dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi dan pembersihan mesin dilakukan lebih awal sebelum mesin beroperasi.
References
Aini Nur Mahdina, Sugiono dan Rahmi Yuniarti. 2013. Peningkatan Efektivitas Lini Produksi Pada Sistem Produksi Kontinyu Dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Gresik). Jurusan Teknik Industri. Universitas Brawijaya.
Jiwantoro, A., Argo, D.B., dan Nugroho, A.W. 2013. Analisa Efektivitas Mesin Penggiling Tebu Dengan TPM, Jurnal, Universitas Brawijaya, Malang.
Jono. 2015. Total Productive Maintenance (TPM) pada Perawatan Mesin Boiler Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Studi kasus pada PT. XY Yogyakarta, Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
Purnomo, H. 2004. Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Suhendar, E. 2010. Analisis Overall Equipment Effectiveness pada mesin Plat Roll Ironer, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Universitas Indraprasta PGRI.
DOI:
http://dx.doi.org/10.24014/jti.v3i1.5570
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Muhammad Ihsan Hamdy
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Teknik Industri
P-ISSN 2460-898X | E-ISSN 2714-6235
Published by:
Industrial Engineering Department
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
Office Address:
H.R. Soebrantas KM 15.5, Tampan, Pekanbaru, Riau, Indonesia 28293
email: jti.fst@uin-suska.ac.id
Indexed by:
JTI : Jurnal Teknik Industri under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.