COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan collaborative governance yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam pengembangan desa wisata di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung serta faktor penghambatnya. Penelitian ini penting dilakukan karena keberhasilan kolaborasi stakeholder dapat mencerminkan kesiapan dalam menangani permasalahan di masyarakat. Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Patengan dengan teori menurut Ansell and Gash. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber dipilih untuk pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman dan menggunakan tools Atlas Ti, Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam pengembangan desa wisata di Desa Patengan Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung belum berjalan optimal. Hal ini terlihat dari beberapa indikator collaborative governance menurut Ansell and Gash yang tidak tercapai: belum ada aturan resmi yang mengikat kolaborasi, kepemimpinan dan Kelembagaan, keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran serta fasilitas sarana prasarana,dan kurangnya kepercayaan antar stakeholder. Faktor yang menjadi penghambat dalam kolaborasi meliputi faktor budaya, institusi dan politik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ansell, Chris; Gash, Alison. (2007). Journal of Public Administration Research & Theory, Collaborative Governance in Theory and Practice. Vol. 18 Issue 4, p543- 571. 29p
Ariesmansyah, A. (2022). Collaborative governance in enforcement program for restrictions on community activities in Bandung City. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik, 11(2), 290-300.
Ariesmansyah, A., Arifin, R. K., Vaughan, R., & Indrianie, M. (2022). Policy Implementation Regarding Tourism Sector Development Planning in Bappeda Pangandaran, West Java, Indonesia. Social Impact Journal, 1(2), 130-136
Ariesmansyah, A. (2022). Pendampingan Aparat Desa dalam Pengelolaan Kopi Liberika Desa Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. FLEKSIBEL: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 1-7.
Bustomi, T., Ariesmansyah, A., & Kusdiman, A. (2022). Partisipasi Publik Dalam Collaborative Governance Pada Program Sister City Bandung Dan Jepang Dalam Menanggulangi Sampah Di Kota Bandung. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 13(1), 48-64.
Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Stone, M. M. (2015). Designing and implementing cross‐sector collaborations: Needed and challenging. Public administration review, 75(5), 647-663.
Creswell, J.W. (2010), Research Design: Pendekatan Kualitatif dalam Perspektif. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar
Dwiyanto, Agus. (2010). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif dan Kolaboratif. Yogyakarat: Gadjah Mada University Press.
Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of public administration research and theory, 22(1), 1-29.
Mariane, I., Palls, A., & Ariesmansyah, A. (2022). Model Policy Network Dalam Menunjang Implementasi Kebijakan Pariwisata Di Kabupaten Kuningan. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 13(2), 171-180.
Moleong, Lexy J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soedarmayanti, 2012, Good Governance & Good Corporate Governance, Mandar Maju, Bandung
Spillane, James J. (1991). Ekonomi Pariwisata Sejarah Dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
Sugi Rahayu, dkk. Pengembangan Community Based TourismSebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakart. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 21, No. 1, April 2016.
Sunyoto Usman, 1998, Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jel.v14i1.25060
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Statistik Counter:
Indexed by :