Kesahihan Hadis dalam Paradigma Bayani, Burhani, dan ‘Irfani: Telaah atas Epistemologi al-Ghazali
Abstract
The issue of hadith authenticity remains a pivotal subject within both classical and contemporary Islamic scholarship. The lack of standardized methods of transmission during the early Islamic period, coupled with the extensive misuse of hadiths for political and ideological objectives, has introduced significant challenges in assessing their validity. A prominent figure frequently examined in this context is Abu Hamid al-Ghazali, particularly regarding his approach to hadith transmission in Ihya’ ‘Ulum al-Din, which often omits a complete chain of narration (sanad). Critics among hadith scholars contend that al-Ghazali incorporated weak (dha‘if) or even fabricated (maudhu‘) traditions, whereas Sufi scholars and intellectuals defend his methodology, highlighting his spiritual perspective and comprehensive moral framework. This study utilizes a qualitative methodology grounded in library research, employing a descriptive-analytical approach. The data are derived from both primary and secondary sources pertaining to al-Ghazali’s thought, as well as classical and contemporary ulūm al-ḥadīth literature. The analysis is framed within the epistemological constructs of bayani, burhani, and irfani, as articulated by Abid al-Jabiri. The findings reveal that al-Ghazali did not reject scientific methods in hadith studies; rather, he integrated these methods with spiritual dimensions. His adherence to the principles of sanad and the moral integrity of transmitters exemplifies the bayani approach; his rational evaluation of transmission validity reflects the burhani dimension; and his acceptance of spiritual intuition (kashf and liqā’ al-nabi) as a means of verification—provided it does not contradict Sharia—embodies the irfani approach. Consequently, al-Ghazali’s conception of hadith authenticity constitutes an epistemological synthesis of scientific objectivism and spiritual subjectivism.
Abstrak: Problematika autentisitas hadis merupakan isu sentral dalam kajian Islam klasik maupun kontemporer. Tidak adanya standarisasi periwayatan pada masa awal Islam serta maraknya penyalahgunaan hadis untuk kepentingan politik dan ideologis menimbulkan kompleksitas dalam menentukan validitas hadis. Salah satu tokoh yang kerap menjadi sorotan dalam isu ini adalah Abu Hamid al-Ghazali, terutama terkait metode periwayatan hadis dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din yang tidak selalu mencantumkan sanad secara lengkap. Kritik dari kalangan ahli hadis menuduh al-Ghazali memasukkan hadis dha‘if bahkan maudhu‘, sementara kalangan sufi dan intelektual membelanya dengan menekankan pendekatan spiritual dan moralitas substansial yang diusungnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data diperoleh dari karya-karya primer dan sekunder terkait pemikiran al-Ghazali serta literatur ulūm al-ḥadīṡklasik dan modern. Analisis dilakukan dengan menggunakan kerangka epistemologi bayani, burhani, dan irfani sebagaimana dirumuskan oleh Abid al-Jabiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ghazali tidak menolak metode ilmiah dalam kajian hadis, melainkan mengintegrasikannya dengan dimensi spiritual. Komitmennya terhadap prinsip sanad dan keadilan perawi mencerminkan pendekatan bayani; rasionalisasi terhadap validitas riwayat memperlihatkan aspek burhani; sedangkan penerimaan terhadap intuisi rohani (kashf dan liqā’ al-nabi) sebagai sarana verifikasi selama tidak bertentangan dengan syariat—menunjukkan pendekatan irfani. Berdasarkan hal di atas, konstruksi kesahihan hadis dalam pandangan al-Ghazali merupakan sintesis epistemologis antara objektivisme ilmiah dan subjektivisme spiritual.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Mansur Thoha. Kritik Metodologi Hadis: Tinjauan Atas Kontroversi Pemikiran Al-Ghazali. Yogyakarta: Pustaka Rihlah, 2003.
Agussalim, and Maulaya Adrikna. ‘Makkiyyah Dan Madaniyyah: Telaah Mengenai Pergeseran Realitas Dan Kronologis Lahirnya Sebuah Hadis’. Al-Qudwah: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis 2, no. 1 (2024). http://dx.doi.org/10.24014/alqudwah.v2i1.29080.
Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhmaad bin Ismail. Shahih Bukhari. Dar al-Fikr, 2003.
Al-Thusi, Abu Nashr al-Siraj. Kitab Al-Luma’ Fi al-Tashawwuf. Mesir: Dar al-Kutub al-Haditsah bi Mishr, 1960.
Arafat, Ahmad Tajudin. ‘Interaksi Kaum Sufi Dengan Ahli Hadis: Melacak Akar Persinggungan Tasawuf Dan Hadis’. Journal of Islamic Studies and Humanities II (2017).
Ardiansyah, Muhammad. Otoritas Imam Al-Ghazali Dalam Ilmu Hadits (Satu Tinjauan Yang Adil). 2nd ed. Depok: Penerbit Yayasan Pendidikan Islam al-Taqwa, 2020.
Asqalānī, Ibn Ḥajar al-’. Fatḥ Al-Bārī Bi Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Vol. 11. Mesir: Maktabah al-Salafiyyah, 1961.
Azami, Muhammad Mustafa. Hadis Nabawi Dan Sejarah Kodifikasinya. Translated by Ali Mustafa Yaqub. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2020.
Choiroh, Wahyuni Nuryatul and Munawir. ‘Metodologi Pemahaman Hadis M. Yusuf al-Qaradhawi: Studi Analitis Atas Hadis Partisipasi Wanita Dalam Berpolitik’. Al-Qudwah: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis 1, no. 1 (2023): 61–74. http://dx.doi.org/10.24014/alqudwah.v1i1.22817.
Ghazali, Abu Hamid al-. Al-Mustashfa Min ’Ilm al-Ushul, n.d.
Ghazali, Abu Hamid al-. Ihya’ Ulumuddin. Surabaya: Haramain, 2015.
Harahap, Abdi Syahrial. ‘Epistemologi: Teori, Konsep, Dan Sumber-Sumber Ilmu Dalam Tradisi Islam’. Jurnal Dakwatul Islam 5, no. 1 (2020).
ī, Muṣṭofā al-Sibā’. Al-Sunnah Wa Makānatuhā Fī al-Tasyrī’ al-Islāmī. Dār al-Warrāq, n.d.
Ibn ’Arabī. Fuṣūṣ Al-Ḥikam. Beirut: Dār al-Kitāb al-’Arabī, n.d.
Idri. Problematika Autentisitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2020.
———. Problematika Autentisitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2020.
’Itr, Nuruddin. ’Ulumul Hadis. Bandung: Rosdakarya, 2017.
Jabiri, Muhammad ’Abid al-. Bunyah Al-’Aql al-’Arabi. Beirut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-’Arabiyyah, 2004.
———. Bunyah Al-’Aql al-’Arabi. Deirut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-’Arabiyyah, 2004.
Kudhori, Muhammad. ‘Metode Kasyf Dalam Penilaian Hadis: Studi Tashih Hadis Di Kalangan Kaum Sufi’. Jurnal Afkaruna 14, no. 1 (2018).
Kusuma, Wira Hadi. ‘Epistemologi Bayani, ’Irfani Dan Burhani al-Jabiri Dan Relevansinya Bagi Studi Agama Untuk Resolusi Konflik Dan Peacebuilding’. Jurnal Syi’ar 18, no. 1 (2018).
Mahdali, Al-Sayyid Muhammad Aqil ibn ’Ali al-. Al-Imam al-Ghazali Wa ’Ilm al-Hadits. Kairo: Dar al-Hadits, 1998.
Malik Ibn Anas. Al-Muwaṭṭa’. Vol. 4. Majmu’ah al-Furqan al-Tijariyyah, 2003.
Māliki, Muhammad Ibn ’Alawi al-. Al-Qawā’id al-Asāsiyyah Fi ’Ilmi Muṣṭalah al-Hadiṡ, 2002.
Muslim Ibn al-Hajjaj. Shahih Muslim. Dar al-Tashil, 2014.
Ni’am, Zaedun. ‘Epistemologi Islam Dalam Perspektif M. Abdi al-Jabiri’. Jurnal Transformatif 5, no. 2 (2021).
Qusyairi, Abdul Karim al-. Risālah Al-Qusyairiyyah Fī ’Ilm al-Taṣawwuf. Beirut: Dar al-Khayr, 2004.
Qusyairi, Abul Qasim Abdul Karim Hawazin al-. Risalah Qusyairiyah. Translated by Umar Faruq. Jakarta: Pustaka Amani, 2013.
Sijistaniy, Sulaiman bin Asy‘ats al-. Sunan Abi Daud. Beirut: Dar al-Fikr, 2003.
Simuh. Tasawuf Dan Perkembangannya Dalam Islam. Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.
Solihin, M. Epistemologi Ilmu Dalam Sudut Pandang Al-Ghazali. Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Subkī, Taj al-Dīn al-. Ṭabaqāt Al-Syāfi’iyyah al-Kubrā. Vol. 6. Dār Iḥyā’ al-Kutub al-’Arabiyyah, 1918.
Suryadi, Muhammad Alfatih Suryadilaga, Saifuddin Zuhri Qudsy, Nurun Najwah, Agung Danarto, Ali Imron, Indal Abror, et al. Ilmu Sanad Hadis. Yogyakarta: Idea Press, 2017.
Suyūṭī, Jalāl al-Dīn al-. Tadrib Al-Rāwī Fī Syarḥ Taqrīb al-Nawāwī. Riyadh: Maktabah al-Kauṡar, 1994.
Syanawārī, Muḥammad Rafīq. ‘Aṣaḥ Al-Kutub Ba’da Kitāb Allah Ta’ālā: Dirāsah Muqāranah Baina Ummahā Kutub al-Ḥadīṡ’. Al-Mandumah 1, no. 51 (2016).
Sya’roni, Usman. Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis Dan Kaum Sufi. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.
———. Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis Dan Kaum Sufi. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.
Tirmīżi, Al-Hakīm al-. Nawādir Al-Uṣūl Fī Ma’rifah Ahādīṡ al-Rasūl. Beirut: Dar al-Nawadir, 2010.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2004.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/alqudwah.v3i2.37237
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office Board :
The Qur'anic and Tafsir Science Study Program and the Hadith Science Study Program. Faculty of Ushuluddin State Islamic University Sultan Syarif Kasim Riau.
H.R. Soebrantas Street No. 155 KM 18, Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 PO.Box. 1004 Telp. 0761-562051 Fax. 0761-562051 Web: https://fush.uin-suska.ac.id/
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alqudwah/index
Al-Qudwah by https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alqudwah/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




















