Resepsi Fungsional Al-Qur’an dalam Tradisi Keagamaan Lokal: Studi atas Tradisi Roah Kemalik pada Masyarakat Rembiga, Nusa Tenggara Barat
Abstract
This article aims to examine how the Rembiga community in West Nusa Tenggara receives and interprets the verses of the Qur’an within the Roah Kemalik tradition, which is deeply embedded in their social and cultural life. The Roah Kemalik tradition developed from the spread of Islam by figures such as Sunan Prapen and Ratu Ambiya and consists of rituals involving the recitation of Qur’anic verses believed to offer protection from disasters and calamities. This study employs a qualitative approach with a descriptive analytical method to elucidate the meanings and social functions of this tradition. The research questions addressed in this study are as follows: First, how is the Qur’an understood by the Rembiga community within the Roah Kemalik tradition? Second, in what forms is the reception of the Qur’an manifested in this tradition? The study concludes that the Rembiga community regards the Qur’an as sacred and deserving of sanctification. This tradition also serves as a process for the transmission and transformation of knowledge and practices that have existed since the arrival of Islam on Lombok Island. Generally, they interpret the Qur’an as a form of tafa’ul (a sign of good fortune); consequently, the meanings that emerge do not always align logically with the original intent of certain verses. The Roah Kemalik tradition is also grounded in several hadiths of the Prophet that legitimize the practice, which has been inherited and preserved by community authorities. This study affirms that the Roah Kemalik tradition is a dynamic social construct that harmonizes Islamic teachings with local culture, thereby shaping the religious identity of the Rembiga community to this day.
Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana masyarakat Rembiga, Nusa Tenggara Barat menerima dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi Roah Kemalik yang melekat kuat dalam kehidupan sosial dan budaya mereka. Tradisi Roah Kemalik berkembang mulai dari penyebaran Islam oleh tokoh-tokoh seperti Sunan Prapen dan Ratu Ambiya’, meliputi ritual pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang diyakini memberikan perlindungan dari bencana dan musibah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis untuk mendeskripsikan makna dan fungsi sosial tradisi tersebut. Pertanyaan yang ingin dijawab adalah: Pertama, bagaimana Al-Qur'an dipahami oleh komunitas Rembiga dalam tradisi Roah Kemalik? Kedua, dalam bentuk apa penerimaan komunitas Rembiga dalam tradisi Roah Kemalik? Studi ini menyimpulkan bahwa komunitas Rembiga memandang Al-Qur’an sebagai sesuatu yang suci dan harus disucikan. Tradisi ini juga merupakan proses transmisi dan transformasi pengetahuan serta praktik yang telah ada sejak kedatangan Islam di pulau Lombok. Mereka umumnya memahami Al-Qur’an sebagai bentuk tafa’ul (tanda keberuntungan), sehingga dalam praktik yang dilakukan oleh masyarakat Rembiga, makna yang terkadang muncul tidak selalu sejalan secara logis dengan maksud asli ayat tertentu. Tradisi Roah Kemalik ini juga didasarkan pada beberapa hadis Nabi yang melegitimasi tradisi tersebut dan telah menjadi praktik yang diwariskan serta dilestarikan oleh otoritas masyarakat. Studi ini menegaskan bahwa tradisi Roah Kemalik merupakan konstruksi sosial dinamis yang mengharmoniskan antara ajaran Islam dan budaya lokal, membentuk identitas keagamaan masyarakat Rembiga hingga saat ini.
Keywords
References
Afandi, Ahmad. “Kepercayaan Animisme-Dinamisme Serta Adaptasi Kebudayaan Hindu-Budha Dengan Kebudayaan Asli Di Pulau Lombok-NTB.” Historis: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah 1, no. 1 (2018): 69.
Ahmad Rafiq. “Living Qur’an: Its Texts and Practices in the Functions of the Scripture.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 22, no. 2 (2021).
Ali, Slamet Riyadi. Arya Banjar Getas: Kumpulan Cerita Rakyat Lombok. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2005.
As’ad, Muhammad. “Tradisi Diskursif Muhammadiyah Pada Kritik Maulid.” Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 2017.
Asad, Talal. “The Idea of an Anthropology of Islam.” Archives de Sciences Sociales Des Religions, 2017. https://doi.org/10.4000/assr.29724.
———. “The Idea of an Anthropology of Islam.” Qui Parle, 2009. https://doi.org/10.5250/quiparle.17.2.1.
Baidowi, Ahmad. “RESEPSI ESTETIS TERHADAP AL. QURAN.” ESENSIA 8, no. 1 (2007): 19–24.
Basid, Abd, and Lailatul Fitriyah Hadi. “Al-Qur’an Dan Pengobatan Tradisional: Studi Living Qur’an Pada Masyarakat Probolinggo Jawa Timur.” Jurnal Ulunnuha 11, no. 2 (2022): 95–109.
Chirzin, Muhammad, and H M Sonhadji. Pemikiran Tauhid Ibnu Taimiyyah: Dalam Tafsir Surah Al-Ikhlas. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999.
Ghoni Djunaidi, Almanshur Fauzan dan. “Metodologi Penelitian Kualitatif.” In Bandung: Alfabeta, 2012.
Hakim, Lukmanul. “Hakikat Hubungan Manusia Dengan Tuhan Dalam Perspektif Masyarakat Sasak: Kajian Etnolinguistik.” Mabasan 3, no. 1 (2009): 68–85.
Hasan, Muhammad Zainul. “Resepsi Al-Qur’an Sebagai Medium Penyembuhan Dalam Tradisi Bejampi Di Lombok.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 21, no. 1 (2020): 133–52.
Janhari, M Nurwathani. “Ayat-Ayat Quran Sebagai Mantra Pengobatan.” Sophist: Jurnal Sosial Politik Kajian Islam Dan Tafsir 5, no. 1 (2023): 37–55.
Jannah, Imas Lu’ul. “Resepsi Estetik Terhadap Alquran Pada Lukisan Kaligrafi Syaiful Adnan.” Nun: Jurnal Studi Alquran Dan Tafsir Di Nusantara 3, no. 1 (2017): 25–59.
Jinan, Mutohharun. “Kaligrafi Sebagai Resepsi Estetik Islam,” 2010.
Masnun, and Supriyanto. Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Gagasan Dan Gerakan Pembaharuan Islam Di Nusa Tenggara Barat. Pustaka Al-Miqdad, 2007.
Parimartha, I Gde. Lombok Abad XIX: Politik, Perdagangan, Dan Konflik Di Lombok, 1831-1891. Pustaka Larasan, 2014.
Rafiq, Ahmad. “Living Qur’an: Teks, Praktik Dan Idealitas Dalam Performasi Al-Qur’an.” Bantul: Lembaga Ladang Kata, 2020.
———. “The Living Qur’an: Its Text and Practice in the Function of the Scripture.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 22, no. 2 (2021).
Syarbini, Amirulloh, and Sumantri Jamhari. Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an. Ruang Kata, 2012.
Tungkagi, Donald Qomaidiasyah, and Tasya Aziza Mokodongan. “Polemik Tradisi Menabuh Golomang Dalam Ritual Pemakaman Pada Masyarakat Muslim Bolaang Mongondow.” PUSAKA 10, no. 2 (2022): 407.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/alqudwah.v3i1.29784
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office Board :
The Qur'anic and Tafsir Science Study Program and the Hadith Science Study Program. Faculty of Ushuluddin State Islamic University Sultan Syarif Kasim Riau.
H.R. Soebrantas Street No. 155 KM 18, Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 PO.Box. 1004 Telp. 0761-562051 Fax. 0761-562051 Web: https://fush.uin-suska.ac.id/
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alqudwah/index
Al-Qudwah by https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/alqudwah/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.