DISKURSUS THE MALAYS DAN MALAYNESS : PERSPEKTIF HERMENEUTIKA FILOSOFIS GADAMER
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Taufik. 1989. “Islam dan Pembentukan Tradisi di Asia Tenggara: sebuah Perspektif Perbandingan,” dalam Taufik Abdullah dan Sharon Siddique (Eds), Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta: LP3S).
Ahmad, A. Samad (Peny.). 2006. Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), Edisi Pelajar, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Alam, M.T. Soetan Lembang. 1920. Berbagai-bagai Kepertjajaan Orang Melajoe, Seri No. 260a, Jakarta: Balai Pustaka.
Ali Haji, Raja. 2002. Gurindam 12 (the Twelve Aphorism), Alih Aksara dan terjemahan oleh Aswandi Ariyoes, Tanjung Pinang: Yayasan Khasanah Melayu.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1990. Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu, Cetakan ke-4, Bandung: Mizan.
Al-Ghazali, 1910. The Alchemy of Happiness, Trans. Claud Field, London: John Murray.
Al-Helmy, Burhanuddin. 1963. Asas Falsafah Kebangsaan Melayu, Djakarta: Penerbit Tekad.
Andaya, Barbara Watson dan Leonard Y. Andaya, 1982, A History of Malaysia, London: Macmillan Education Ltd.
Andaya, Barbara Watson. 1993. To Live as Brothers: Southeast Sumatra in the Seventeenth and Eighteenth Centuries, Honolulu: University of Hawaii Press.
-------------------------------- 1997. “Recreating a Vision: Daratan and Kepulauan in Historical Context,” in BKI, Riau in transition 153, No. 4, pp. 483-508.
Andaya, Leonard Y. October 2001. “The Search for the ‘Origins’ of Melayu,” in JSEAS, Vol. 32 (3), pp 315-330.
Arnold, Matthew. 2006. Culture and Anarchy, New York: Oxford University Press.
Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius.
Bertens, K. 1994. Etika, Jakarta: Gramedia.
Binford, Lewis R. 1965. “Archaeological Systematics and the Study of Culture Process,” in American Antiquity, Vol. 31, No. 2, Part 1, pp. 203–210.
Blagden, C. Otto. 1899. “The Name ‘Malayu’,” in JMBRAS, No. 32, pp. 211-213.
Boellstorff, Tom, 2002, “Ethnolocality,” in The Asia Pacific Journal of Anthropology, 3 (1), pp. 24-48.
Braginsky, V.I. 1993. Tasawuf dan Sastera Melayu: Kajian dan Teks-teks, Jakarta: Seri Publikasi Bersama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa-Universitas Leiden.
------------------ 1998. Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad ke-7-19, dialihbahasakan oleh Hersri Setiawan, Jakarta: INIS.
Casparis, Johannes Gijsbertus de. 1985. “Srivijaya and Malayu,” in Final Report SPAFA: Consultative Workshop on Archaeological and Environmental Studies on Srivijaya, 16-30 September, pp. 245-255.
--------------------------------------. 1992. “Melayu dan Adityawarman,” makalah dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno, Jambi, 07-08 Desember 1992, Pemda. Tk. I Jambi dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi, pp. 235-256.
Chambert-Loir. Henri. 2009. “Tulisan Melayu/Indonesia: Aksara dalam Perkembangan Budaya,” dalam Henri Chambert-Loir (Ed), Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, pp. 185-206.
Chou, Cynthia Gek-Hua. 2006. “Reconceptualizing Southeast Asian Studies,” in Cynthia Gek-Hua Chou and Vincent Houben, Southeast Asian Studies: Debates and New Directions, Singapore: IIAS and ISEAS, pp. 123-139.
Coedés, George. 1975. The Indianized States of Southeast Asia, Walter F. Vella (Ed) and Susan Brown Cowing (Trans.), Canberra: Australian National University Press.
Davey, Nicholas. 2006. Unquiet Understanding Gadamer’s Philosophical Hermeneutics, New York: State University of New York Press.
Drakard, Jane, 1993, “A Kingdom of Words: Minangkabau Sovereignty in Sumatran History,” Ph.D. Thesis, Australian National University.
Driyarkara. 2006. Karya Lengkap Drijarkara, A. Sudiarja, dkk. (Peny.), Jakarta: Gramedia.
Effendy, Tenas. 1986. Peranan Dukun, Pawang, Bomo, dan Kemantan dalam Kehidupan Orang Melayu di Riau.
------------------- 2005a. Ungkapan Tradisional Melayu Riau, Edisi Kedua, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
------------------- 2005b. Tegak Menjaga Tuah, Duduk Memelihara Marwah, Makmur Hendrik, dkk., (Peny.), Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.
------------------- 2010. Ungkapan Melayu, Pemahaman dan Masalahnya, Pekanbaru: Tenas Effendy Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru dan Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya.
------------------- 2011. “Menelusuri Keselarasan dan Keserasian Budaya Melayu Riau dengan Budaya Minangkabau,” makalah yang disampaikan pada Seminar Adat dan Budaya Minangkabau yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) di Pekanbaru, tanggal 29 Januari 2011.
------------------- 2013. Kearifan Pemikiran Melayu, Pekanbaru: Tenas Effendy Foundation bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau.
------------------- 2014. Pemimpin dalam Ungkapan Melayu, Cetakan Ketiga, Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau.
Errington, J. Joseph. 2000. “Ideology,” in Journal of Linguistic Anthropology, Vol. 9 (1-2), pp. 115-117.
Espagne, Michel. 2014. “Bildung,” in Barbara Cassin, Dictionary of Untranslatables: A Philosophical Lexicon, Trans. Steven Rendall, et.al., Princeton and Oxford: Princeton University Press, pp. 111-121.
Fang, Liaw Yock. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Fischer, H. Th. 1946. “Heathenism and Popular Religion,” in W.H. van Helsdingen and H. Hoogenberk (Eds), Cultural Treasures of the East Indies, New York: The Netherlands Information Bureau, A Government Agency of the Kingdom of the Netherlands, pp. 28-36.
Furniss, Graham. 2004. Orality: The Power of the Spoken Word, Macmillan: Palgrave.
Gadamer, Hans-Georg. 2004. Truth and Method, Second Revised Edition, Translation revised by Joel Weinsheimer and Donald G. Marshall, London & New York: Continuum.
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretations of Cultures: Selected Essays, New York: Basic Books, Inc.
Goddard, Cliff. 2001. “Hati: A Key Word in the Malay Vocabulary of Emotion,” in Jean Harkins and Anna Wierzbicka (eds), Emotions in Crosslinguistic Perspective. Berlin: Mouton de Gruyter. 167-195.
Gusmao, Martinho G. Da Silva. 2012. Hans-Georg Gadamer: Penggagas Filsafat Hermeneutik Modern yang Mengagungkan Tradisi, Yogyakarta: Kanisius.
Habermas, Jurgen. 1988. Legitimation Crisis, trans. by Thomas McCarthy, Cambridge: Polity Press.
Hadi W.M., Abdul. 2008. Hermeneutika Sastra Barat dan Timur, Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.
Hadot, Pierre. 1995. Philosophy as a Way of Life, Trans. Michael Chase, Oxford: Blackwell Publishers.
Hallen, Barry. June 2010. “Ethnophilosophy Redefined?” in Thought and Practice: A Journal of the Philosophical Association of Kenya (PAK), New Series, Vol. 2 No.1, pp. 73-85.
Hamidy, UU. 1986. Membaca Kehidupan Orang Melayu, Pekanbaru: Bumi Pustaka.
---------------- 1996. Orang Melayu di Riau, Pekanbaru: UIR Press.
---------------- 1998. Teks dan Pengarang Riau, Pekanbaru: UNRI Press.
---------------- 1999a. Islam dan Masyarakat Melayu di Riau, Pekanbaru: UIR Pres.
---------------- 1999b. Dukun Melayu Rantau Kuantan, Pekanbaru: Universitas Lancang Kuning Press.
---------------- 2014. Jagad Melayu dalam Lintasan Budaya di Riau, Cetakan ke-9, Pekanbaru: Bilik Kreatif Press.
Hamkaz, Ismail. 2012. Potatah Potitih Luhak Kepenuhan, Rokan Hulu: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu.
Hardiman, Budi F. 2015. Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, Yogyakarta: Kanisius.
Harris, Marvin. 1976. “History and Significance of the Emic/Etic Distinction,” in Annual Review of Anthropology, Vol. 5 (1), pp. 329-350.
Hasbullah, dkk. 2014. Togak Balian: Ritual Pengobatan Masyarakat Kenegerian Koto Rajo, Kuantan Singingi, Pekanbaru: Asa Riau.
Hidayah, Zulyani, 1996, Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia, Jakarta: LP3S.
Iannone, A. Pablo. 2001. Dictionary of World Philosophy, London: Routledge.
Ikram, Achadiati, dkk., 1985, Kamus Melayu-Indonesia, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Ju Lan, Thung, dkk., 2010, Klaim, Konstestasi dan Konflik Indonesia: Lokalitas vis-a-vis Nasionalitas, Jakarta: Institut Antropologi Indonesia (IAI).
Junaidi-Syam. 2012. Sejarah Kerajaan Lima Luhak, Pasirpengarayan: Disbudpar Rokan Hulu.
Junaidi-Syam, dkk. 2013. Tiga Lorong: Teguh Berdiri di Tengah Persimpangan Riuh Ramai, Pekanbaru: UNRI Press.
Kadir, Mohd. Daud, 2007, “Saling Menghormati dan Saling Memberi pada Orang Melayu Riau” dalam Koentjaraningrat, dkk., Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu dalam Perubahan, Heddy Shri Ahimsa-Putra (Ed.), Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan Adicita Karya Nusa, hlm. 477-500.
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora, Penerbit Paradigma: Yogyakarta.
Kang, Yoonhee, 2005, “Untaian Kata Leluhur: Marjinalitas, Emosi dan Kuasa Kata-kata Magi di Kalangan Orag Petalangan Riau,” dalam Seri Monograf Kajian, Vol. 1, No. 1, pp. 3-199.
Kapferer, Bruce. 1988. Legends of People, Myths of State: Violence, Intolerance, and Political Culture in Sri Lanka and Australia, Washington: Smithsonian Institution Press.
Kathirithamby-Wells, J. 1993, Hulu-Hilir Unity and Conflict: Malay Statecraft in East Sumatra before Mid-Nineteenth Century,” in Archipel, Vol. 45, pp. 77-96.
Kato, Tsuyoshi. 1997. “The Localization of Kuantan in Indonesia: from Minangkabau Frontier to a Riau Administrative District,” in BKI, Riau in Transition 153, No. 4, pp. 737-763.
Koentjaraningrat, dkk. 1984. Kamus Istilah Antropologi, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
Koentjaraningrat. 1989. Pengantar Ilmu Antropologi, 1989, Jakarta: Aksara Baru.
---------------------. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia.
Kozok, Uli. 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua, Alih Aksara Hassan Djafar, Ninie Susanti dan Waruno Mahdi, dialihbahasakan oleh Achadiati Ikram, dkk., Jakarta: Yayasan Naskah Nusantara dan Yayasan Obor Indonesia.
Kukushkin, Sergei. 2004. “Hikayat Negeri Jambi: The Structure and Sources of a Nineteenth-Century Malay Historical Work,” in Indonesia and the Malay World, Vol. 32, No. 92, pp. 53-61.
Lapian, A.B. 1992. “Jambi dalam Jaringan Pelayaran dan Perdagangan,” makalah dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno, Jambi, 07-08 Desember 1992, Pemda. Tk. I Jambi dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi, pp. 143-149.
Lawn, Chris, and Niall Keane. 2011. The Gadamer Dictionary, London: Continuum International Publishing Group.
Lett, James. 1990. “Emics and Etics: Notes on the Epistemology of Anthropology,” in Thomas N. Headland, Kenneth L. Pike and Marvin Harris (Eds), Emics and Etics: The Insider/Outsider Debate, California: SAGE Publication.
Lim, Kim Hui, 2003, “Budi as the Malay Mind: A Philosophical Study of Malay Ways of Reasoning and Emotion in Peribahasa,” Ph.D. Thesis, German: University of Hamburg.
Lombard, Denys. 2005. Nusa Jawa: Silang Budaya (Kajian Sejarah Terpadu), Bagian I, Batas-Batas Pembaratan, Cetakan ke-3, diterjemahkan oleh Winarsih Partaningrat Arifin, Rahayu S. Hidayat dan Nini Hidayati Yusuf, Jakarta: Gramedia.
Magnis-Suseno, Franz. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Yogyakarta: Kanisius.
----------------------------. 2003. Etika Jawa: sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, Cetakan ke-9, Jakarta: Gramedia.
Manguin, Pierre-Yves, 1993, “Palembang and Sriwijaya: An Early Malay Harbour-City Rediscovered,” in JMBRAS, Vol. 66, Part 1 (264), pp. 23-46.
Marsden, William. 1811. The History of Sumatra: Containing An Account of the Government, Laws, Customs, and Manner of the Native Inhabitants with A Description of the Natural Productions and A Relation of the Ancient Political State of that Island, Third Edition, London: Printed for the Author.
Masolo, D. A. 2003. “Philosophy and Indigenous Knowledge: An African Perspective,” in Africa Today, Vol. 50, Number 2, Fall/Winter 2003, pp. 21-38.
Matheson, Virginia, 1979, “Concepts of Malay Ethos in Indigenous Malay Writing,” in JSEAS, Vol. 10, No. 2, pp. 351-371.
Miksic, John N. 1987. “From Sri Vijaya to Melaka ‘Batu Tagak’ in Historical and Cultural Context,” in JMBRAS, Vol. 60, Part 2 (253), pp. 1-42.
Milner, Anthony Crothers. 2008. The Malays: Peoples of South-East Asia and the Pacific, Oxford: Wiley-Blackwell.
--------------------------------, 2010, Race or Civilization: The Localizing of ‘The Malays’, Bangi: Institute of Malaysian and International Studies.
Monier-William, Sir, 1956, A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and Philologically Arranged, Oxford: At the Clarendon Press.
Morin, Olivier. 2016. How Traditions Live and Die, Oxford: Oxford University Press.
Musa, Hashim Haji. 2008. Hati Budi Melayu: Pengukuhan Menghadapi Cabaran Abad ke-21, Serdang: Penerbit Universiti Putra Malaysia.
Mutalib, Hussin. 1990. Islam and Ethnicity in Malay Politics, Kuala Lumpur: Oxford University.
Nasroen, M., 1957(?). Dasar Falsafah Adat Minangkabau, Djakarta: Penerbit Pasaman.
Osman, Mohd. Taib. 1988. Bunga Rampai: Aspects of Malay Culture, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
-------------------------. 1989. “Pengislaman Orang-orang Melayu: suatu Transformasi Budaya,” dalam Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique dan Yasmin Hussain (Peny.), 1989, Islam di Asia Tenggara: Perspektif Sejarah, Jakarta: LP3ES, pp. 89-97.
Palmer, E. 2005. Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peursen, C.A. van. 2003. Menjadi Filsuf: Suatu Pendorong ke Arah Berfilsafat Sendiri, Yogyakarta: Penerbit Qalam.
Polo, Marco, 1903 The Book of Ser Marco Polo, Vol. II, Trans. and Edited with Noted by Henry Yule, in Two Volumes, London: John Murray.
Porath, Nathan, 2012, Ketika Burung itu Terbang: Therapi Shamanis dan Pemeliharaan Batas-batas Duniawiyah di Kalangan Orang Sakai Riau, dialihbahasakan oleh Sita Rohana, Pekanbaru: Gurindam Press bekerjasama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Riau.
Pranarka, A.M.W., dan Anton Bakker (Eds). 1979. Epistemologi, Kebudayaan dan Pendidikan: Suatu Simposium Filsafat, Yogyakarta: Kelompok Studi Filsafat.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Rab, Tabrani. 2007. “Kepribadian Melayu,” dalam Koentjaraningrat, dkk., Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu dalam Perubahan, Heddy Shri Ahimsa-Putra (Ed), Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan Adicita Karya Nusa, hlm. 453-476.
Reid, Anthony. 2011. Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia, dialihbahasakan oleh Masri Maris, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV-Jakarta.
Rahman, Elmustian, dkk. 2010. Riau Tanah Air Kebudayaan Melayu, Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Schwartz, Gary R., and Linda G.S. Russek, 1998, “Pengantar,” dalam Paul Pearsall, The Heart’s Code: Tapping the Wisdom and Power of Our Heart Energy, New York: Broadway Books.
Shellabear, W. G. (Peny.), 1896, Sejarah Melayu, Edisi Tulisan (Aksara) Jawi, Singapore: American Mission Press.
Shihab, M. Quraish. 2007. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, Edisi ke-2, Bandung: Mizan Pustaka.
Smith, Nicholas H. 1997. Strong Hermeneutics: Contingency and Moral Identity, London: Routledge.
Sudjiman, Panuti HM. 1983. Adat Raja-Raja Melayu: A Critical Edition Together with A Commentary on Court Ceremonials Described, Jakarta: UI Press.
Supadjar, Damardjati, 1993, Nawangsari, Yogyakarta: Media Widya Mandala.
Suwardi, MS., dkk. 2011. Hukum Adat Melayu Riau, Pekanbaru: Alaf Riau.
Swettenham, Frank A. 1895. Malay Sketches, New York: Macmillan & Co.
Syari’ati, Ali. 1990. Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, diterjemahkan dan disunting oleh Syafiq Basri dan Haidar Baqir, Bandung: Mizan.
Taslim F. Datuk Mogek, dan Junaidi-Syam. 2007. Trombo Rokan: Buku Besar Alam Manusia dan Budaya Melayu Rokan, Dua Jilid, Pasirpengarayan (Rokan Hulu): Yayasan Garasibumy.
Teeuw, A. 1952. “Pengantar,” dalam Abdullah ibn Abdulkadir Munsji, Sedjarah Melaju, Djakarta: Penerbit Djambatan.
-------------. 1991. “Sejarah Bahasa Melayu,” dalam Harimurti Kridalaksana (Ed), Masa Lampau Bahasa Indonesia: sebuah Bunga Rampai, Yogyakarta: Kanisius, pp. 110-132.
Toynbee, Arnold. 1947. A Study of History, A Bridgement of Volumes I-VI by. D.C. Somervell, London: Oxford University Press.
Umar, Said, dkk. 1977. Adat Istiadat Daerah Riau, Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Depdikbud.
Veith, Jerome, 2015. Gadamer and the Transmission of History, Indiana: Indiana University Press.
Wee, Vivienne. 1985. “Melayu: Hierarchies of Being in Riau,” Ph.D. Thesis, Australian National University.
Wildes, Kevin WM. 2006. “Whose Nature? Natural Law in a Pluralistic World,” in Mark J. Cherry, (Ed), The Death of Metaphysics, The Death of Culture: Epistemology, Metaphysics and Morality, Netherlands: Springer, pp. 31-39.
Wilkinson, R.J., 1901, A Malay-English Dictionary, Part 1, Singapore: Kelly & Walsh Limited.
Wilkinson, R.J. 1908. “Law: Introductory Sketch,” in Papers on Malay Subjects, Part 1, Kuala Lumpur: J. Russel at the F.M.S. Government Press.
------------------- January 1932. “Some Malay Studies,” in JMBRAS, Vol. 10, Part 1 (113), pp. 67-137.
Winstedt, R.O. (Ed). 1938. “The Malay Annals or Sejarah Melayu,” Edition Raffles MS 18, in JMBRAS, Vol. 16, Part 3 (132), pp. 1-226.
------------------. 1935. “A History of Malaya,” in JMBRAS, Vol. 13, Part 1 (121), pp. iii-270.
Wolters, O.W. 1966. “A Note on the Capital of Śrīvijaya During the Eleventh Century,” in Artibus Asiae, Vol. 23, Essays Offered to G. H. Luce by His Colleagues and Friends in Honour of His Seventy-Fifth Birthday, pp. 225-239.
------------------. 1979. “Studying Śrīvijaya,” in JMBRAS, Vol. 52, Part 2 (236), pp. 1-32.
------------------. 1990. Kejatuhan Srivijaya dalam Sejarah Melayu (The Fall of Śrīvijaya in Malay History, 1970), dialihbahasakan oleh Toh Kim Hui dan Ranjeet Kaur Khaira, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Yusuf, Yusmar. 2009. Studi Melayu, Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Zainal, Rusli, 2006, “Pidato Pembukaan Musyawarah dan Seminar Lembaga Adat Melayu se-Sumatera: Pentingnya Kerjasama Lembaga Adat Melayu antara Provinsi se-Sumatera melalui Sekreatariat Bersama,” dalam Suwarto, dkk., (Eds), Mengangkat Keberadaan Hak-Hak Tradisional Masyarakat Adat Rumpun Melayu se-Sumatera, Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau dan UNRI Press, pp. 7-20.
Zakaria, Iskandar, dkk., 1989, Penelitian dan Pengkajian Naskah Kuno Daerah Jambi, Vol. II, Jakarta: Dir. Sejarah dan Nilai Tradisional, Depdiknas.
Zoetmulder, P.J., 1991, Manunggaling Kawula Gusti: Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa, dialihbahasakan oleh Dick Hartoko, Jakarta: Gramedia.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sb.v15i2.7159
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Center for Research and Community Development
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H. R. Soebrantas KM 15,5 ,Tuah Madani, Tampan,
Pekanbaru, Riau 28293
Indexed By: