SISTEM KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL PASCA BENCANA
Abstract
Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam dan non alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan dan sebagainya. Menghadapi potensi bencana tersebut perlu ada upaya penanggulangan dengan melibatkan banyak pihak, mulai pemerintah, swasta, organisasi non pemerintah, dan masyarakat. Sistem komunikasi diperlukan agar kegiatan penanganan bencana lebih terkoordinasi dengan baik sehingga berjalan efektif dan efisien. Keterlibatan banyak pihak dalam penanganan bencana menunjukkan adanya sistem komunikasi yang berjalan baik secara alamiah maupun melalui intervensi kebijakan. Paradigma sistem komunikasi dalam penanganan bencana harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat dibandingkan memberikan bantuan sesaat (charity). Sebagai sebuah sistem, antarelemen (subsistem) harus saling terkait dan berkoordinasi dalam penanganan pasca bencana mulai tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan juga idealnya secara holistik di berbagai sektor secara berkelanjutan. Untuk itu model partisipatif merupakan strategi yang ideal dalam pembangunan sosial dengan tujuan jangka panjang untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti semula.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahyudin. (2005). Peran Masyarakat Dalam Penanganan Bencana. Materi Focus Group Discussion Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) tgl 17 Maret 2005 di Hotel Bidakara Jakarta. Artikel tersedia di: http://accountability.humanitarianforumindonesia.org/
Amirin, T. M. (1992). Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta (ID): Rajawali Pers.
Andayani, T. T. (2011). Dana Sumbangan Masyarakat untuk Pembangunan Ekonomi Pasca Bencana Merapi. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 2 (1): 41- 49.
Ardhian, D., Adiwibowo, S. & Wahyuni, E. S. (2016). Peran dan Strategi Organisasi Non Pemerintah dalam Arena Politik Lingkungan Hidup. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4 (3): 210-216.
Australian Red Cross. (2012). Relationships Matter: The Application of Social Capital to Disaster Resilience. Artikel tersedia di: http://www.redcross.org.au/files/12-011_RED_Roundtable_Report_v3-F-web.pdf
Badri, M., Hubeis, M. & Maksum. (2008). Pemberdayaan Komunikasi Pemuka Pendapat dalam Penanganan Bencana Gempa Bumi di Yogyakarta (Kasus Kabupaten Bantul). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 6 (1): 55-71.
Budi HH, S. (2011). Komunikasi Bencana: Aspek makro dan Mikro. Dalam Budi HH, S (ed), Komunikasi Bencana. Yogyakarta (ID): Buku Litera.
Fukuyama, F. (2007). Trust. Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta (ID): Qalam.
Gani, P. K. (2014). Humas pada Organisasi Non Profit. Artikel tersedia di: http://www.lspr.edu/pritakemalgani/humas-pada-organisasi-non-profit/
IDEP. (2005). Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Bali (ID): Yayasan IDEP.
Imamsari, F. S., Triastuti, R., & Wijianto, W. (2017). Partisipasi Masyarakat pada Penanggulangan Banjir dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan. Educitizen, 2 (1): 143-156.
Kementerian Luar Negeri. (2011). Direktori Organisasi Internasional Non-Pemerintah (OINP) di Indonesia. Tersedia di: https://www.kemlu.go.id/Buku/Direktori%20Organisasi%20Internasional%20NonPemerintah%20di%20Indonesia.pdf
LaLone, M. B. (2012). Neighbors helping neighbors: an examination of the social capital mobilization process for community resilience to environmental disasters. Journal of Applied Social Science, 6(2), 209-237.
Lestari, P., Prabowo, A., & Wibawa, A. (2012). Manajemen komunikasi bencana Merapi 2010 pada saat tanggap darurat. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10 (2): 173-197
Lestari, P. (2011). Manajemen Komunikasi Bencana dan Peluang Riset Komunikasi Bencana di Indonesia. Dalam Budi HH, S (ed), Komunikasi Bencana. Yogyakarta (ID): Buku Litera.
McPhail, T. L. (ed). (2009). Development Communication Reframing the Role of the Media. West Sussex (GB): Blackwell Publishing.
Annas, B. Q. (2014). Siapkan Program CSR Pasca Bencana. Artikel tersedia di: http://www.neraca.co.id/article/37191/Siapkan-Program-CSR-Pasca-Bencana
NIDM [The National Institute of Disaster Management]. (2014). Disaster Communication. Artikel tersedia di: http://nidm.gov.in/easindia2014/err/pdf/themes_issue/technology/disaster_comm.pdf
Pace, R.W. & Faules, D. F. (2010). Komunikasi Organisasi. Bandung (ID): Rosda.
Rachman, N.M, Afendi, A & Wicaksana, E. (2011). Panduan Lengkap Perencanaan CSR. Depok (ID): Penebar Swadaya.
Ritzer, G & Goodman, D. J. (2011). Teori Sosiologi Kontemporer. Edisi Keenam. Jakarta (ID): Kencana.
Soetomo. (2013). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
Sumardjo. (2010). Peningkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Pendamping Pengembangan Masyarakat Berkelanjutan. Artikel tersedia di: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32309
Susanto, E. H. (2011). Eksistensi Komunikasi dalam Menghadapi Bencana. Dalam Budi HH, S (ed), Komunikasi Bencana. Yogyakarta (ID): Buku Litera.
Wibisono Y. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik (ID): Fascho Publishing.
Wuryantari, T. (2005). Membangun Ketahanan Bangsa dan Komunitas terhadap Bencana. Jakarta (ID): MPBI.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v29i1.6574
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial Office:
2nd Floor, Building of Faculty of Da'wah and Communication, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru
Email : jurnalrisalah@uin-suska.ac.id