DEMOKRASI PINCANG: ANALISIS TERHADAP INDEKS DEMOKRASI PROVINSI SUMATERA BARAT PASCA REFORMASI

Hidayatul Fajri, Nila Wahyuni, Boni Saputra, Karjuni Dt. Maani

Abstract


Demokrasi dipercaya sebagai sebuah pilihan terbaik dari sistem politik modern. Namun begitu di dalam prakteknya, demokrasi seringkali dimaknai dalam posisi yang berbeda dari normatifnya dan seringkali dipengaruhi oleh lingkungan politik praktis. Oleh sebab itu perlu suatu ukuran yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat apakah demokrasi tersebut bergerak maju. Indonesia memiliki Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang bertujuan untuk memotret kondisi demokrasi Indonesia yang berbasis pada data di tingkat provinsi. Pekerjaan kami dalam artikel ini adalah menganalisis kondisi demokrasi di Provinsi Sumatera Barat yang belakangan sering mendapat sorotan publik akibat dianggap memiliki aturan-aturan yang kurang plural. Dengan mengolah data IDI dari tahun 2009 sampai 2019 secara statistik deskriptif, kami berupaya melihat lebih dalam tentang kondisi demokrasi di Sumatera Barat dan  mendapati bahwa penyebab rendahnya indeks demokrasi Sumatera Barat bukan saja diakibatkan oleh adanya aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya yang menjadi sorotan publik namun juga diakibatkan oleh dominasi eksekutif dan lemahnya peran legislatif terutama dalam hal menginisiasi kebijakan yang kemudian ditetapkan menjadi peraturan. Dan kami berhipotesis jika eksekutif sering memanfaatkan kondisi itu untuk membuat kebijakan-kebijakan populis yang salah satunya adalah dengan kebijakan-kebijakan berbau “agamis” tersebut.

Keywords


Indeks Demokrasi, Kebebasan Sipil, Hak-hak Politik, Lembaga Demokrasi

Full Text:

PDF

References


Agustino, Leo. Yusoff, Mohammad Agus. 2010. Pilkada dan Pemekaran Daerah dalam Demokrasi Lokal di Indonesia: Local Strongmen dan Roving Bandits. Jebat: Malaysian Journal of History, Politics & Strategic Studies. Vol. 37. hal 86-104.

Al Hamdi, Ridho. 2011. Praktek Demokrasi Lokal di Indonesia: Studi Kasus di Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Studi Pemerintahan. Vol. 2, No.2. hal 355-377.

Amaliatulwalidain. DEMOKRASI LOKAL DI SUMATERA BARAT: Memahami Pendekatan “Self Governing Community” Pada Sistem Pemerintahan Nagari Modern di Minangkabau. Jurnal Pemerintahan & Politik. Vol. 2, No. 1. hal 1-8.

Armansyah, Yudi. 2017. Kontribusi Seloko Adat Jambi Dalam Penguatan Demokrasi Lokal. Sosial Budaya. Vol. 14, No. 1. hal 1-13.

Asrinaldi. 2010. Penguatan Peran Negara dalam Implementasi Demokrasi Lokal di Indonesia. Unisia. Vol. 60. hal 226-239.

Aziz, Nana Abdul. 2019. Desentralisasi dan Kompleksitas Masalah Demokrasi Lokal. Konferensi Nasional Ilmu Administrasi. Vol. 3 No. 1.

Damayanti , R., Gustomy, R., & Haboddin, M. 2017. Demokrasi di Malang Menggali Kontribusi Masyarakat Sipil Dalam Pengembangan Demokrasi Lokal. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan): Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah. Vol. 2, No. 1. hal 19-36.

Diamond, Larry. 2015. Facing Up to The Democratic Recession. Journal of Democracy. Vol. 26. No. 1. hal 141-155.

Fajri, H. Nurhabibi, P. Saputra, B. & Yuanjaya, P. 2020. Community Engagement in a Social Movement: A Case of Geothermal Energy Development in Gunung Talang – Bukit Kili Area. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 448, 012020.

Fajri, Hidayatul. Pebrial Ilham, Qori & Halawa, Historis Soterman. 2018. Analysis of civil society movements: the case of construction of geothermal power plant in Mount Talang Area. E3S Web of Conferences 74, 03003.

Fikri, Muhammad Siradjudin. Adytyas, Nico Oktario. 2018. Politik Identitas dan dan penguatan Demokrasi Lokal (Kekuatan Wong kito dalam demokrasi lokal). Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam. Vol. 18, No. 2. hal 167-181.

Fitri, Adelia. 2019. Dinasti Politik pada Pemerintahan di Tingkat Lokal. Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol 4, No. 1. hal 91-111.

Fukuyama, Francis. 2018. Identity: The Demand for Dignity and the Politics of Resentment. New York: Farrar, Straus and Giroux.

Haboddin, Muhtar. 2012. Menguatnya Politik Identitas di Ranah Lokal. Jurnal Studi Pemerintahan. Vol. 3, No.1. hal 116-134.

Leni, Nurkhasanah. 2012. Demokrasi Dan Budaya Politik Lokal Di Jawa Timur Menurut R. Zuhro, Dkk. Tapis. Vol. 8, No. 1. hal 20-39.

Rahmat, Ammar. Savirani, Amalinda. 2020. Social Movement Ala Seniman Kota Yogyakarta Dalam Meramaikan Kontestasi Demokrasi Lokal. Journal of Governance and Social Policy. Vol. 1, No. 2. hal 130-149.

Romli, Lili. 2018. Pilkada Langsung, Calon Tunggal, dan Masa Depan Demokrasi Lokal. Jurnal Penelitian Politik. Vol. 15, No. 2. hal 143-160.

Ronsumbre, Nelwan. 2019. Sistem Noken Papua: Manifestasi Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal. Sospol. Vol. 5, No. 2. hal 261-276.

Sarman, Mukhtar. 2016. Kontribusi Peran Politik Tuan Guru Dalam Demokrasi Lokal Di Kalimantan Selatan. Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016, 90-101.

Sinaga, Rudi Salam. 2013. Implikasi Distorsi Demokrasi Pada Pemilukada Terhadap Penguatan Demokrasi Lokal. Perspektif. Vol. 2, No. 1. hal 47-56.

Suyatno. 2016. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Tantangan Demokrasi Lokal di Indonesia. Indonesia Political Science Review. Vol 1, No 2. hal 212-230.

Tini, Dwi Listia Rika. 2017. RELASI BUDAYA POLITIK DI MADURA TERHADAP DEMOKRASI LOKAL: Analisis Reformasi Birokrasi dan Pemilihan Kepala Desa. Public Corner. Vol. 12, No. 2. hal 9-25.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jel.v12i1.13303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik Counter:

 

Flag Counter

Indexed by :