TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, Vol 12, No 2 (2020)

KONSEP KALKI AWATARA DALAM KITAB WEDA Perspektif Dr. Pandit Vedaprakash Upaddhay dalam Buku Muhammad in The Hindu Scriptures

Hendrik Alim Mashuri, Abu Bakar, Suja'i Suja'i

Abstract


Penelitian ini ingin menjelaskan tentang konsepsi Kalki Awatara dalam Kitab Weda. Pertayaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pemahaman umat hindu tenatng kalki awatara dalam tinjauan dr. Ved prakas? dan (2) Bagaimana menurut perspektif Dr. Ved Prakash Upaddhay terhadap kalki awatara tentang keingkarnasian nabi muhammad dalam buku muhammad in the Hindu Scriptures? Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan (library research), sebab data-data yang digunakan adalah material tertulis seperti buku-buku, artikel, dan lain-lain yang berhubungan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 'Brahma' sebenarnya adalah Ibrahim, di mana huruf awal A dalam Abraham dipindahkan ke bagian akhir menjadikannya Brahma. Analisis ini akurat ketika seseorang menulis dua kata dalam aksara Arab, bahasa yang mirip dengan yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim. Demikian pula, istri pertama Ibrahim, Sarah, disebutkan dalam Weda sebagai Saraswati, dan Nabi Nuh (Nuh Air Bah) disebutkan sebagai Manuh atau Manu Beberapa Pakar menganggap Atharva Veda sebagai Kitab Abraham. Nabi Ismail (Ismail) dan Ishaq (Ishak) masing-masing bemama Atharva dan Angira, dalam Weda. Diketahui dengan baik bahwa umat Hindu menyukai penyembahan pahlawan, dan masuk akal untuk mengasumsikan bahwa dalam jangka waktu yang lama, penghormatan dan penghormatan yang tinggi bagi beberapa Nabi menyebabkan beberapa dari mereka dianggap sebagai tuhan atau Tuhan. Lebih lanjut, kemungkinan besar Kitab Ibrahim dan kitab para Nabi lainnya berisi nubuatan tentang Nabi Terakhir, Muhammad (s). Sejarawan Muslim India berpendapat bahwa kuburan Nabi Sheesh dan Ayyub (Ayyub) berada di Ayodhya, di provinsi Uttar Pradesh, India. Di zaman kuno, Ayodhya dikenal sebagai Khosla menurut Shatpath Brahmanas.