Bersama Luka Mencapai Makna: Gambaran Post Traumatic Growth Perempuan Dewasa Awal Penyintas Kekerasan Seksual

Handri Ayu Diah Mustika, Zainal Abidin

Abstract


Kekerasan seksual merupakan kejadian traumatis yang menimbulkan dampak negatif. Meskipun demikian, beberapa individu dapat melewati masa yang penuh tekanan tersebut dengan membentuk kembali pandangan positif tentang kehidupan hingga menunjukkan adanya perubahan positif yang disebut Post Traumatic Growth (PTG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses terbentuknya PTG pada perempuan dewasa awal yang pernah mengalai kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang narasumber primer dan 3 orang narasumber sekunder. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik dan pengecekan keabsahan triangulasi data. Hasil penelitian ini mengungkapkan kekerasan seksual menimbulkan dampak negatif pada aspek psikologis, namun dilain sisi individu mampu membentuk kembali pandangan positif tentang kehidupan (PTG) ditandai dengan munculnya kelima aspek PTG. Faktor pendukung diantaranya faktor internal (dorongan dalam diri, pandangan akan hidup atau masa depan, dan spiritualitas) dan faktor eksternal (dukungan sosial, bantuan professional, dan produktifitas).

Kata kunci: Perkembangan Pasca Trauma, Kekerasan Seksual, Dewasa Awal.


References


Anderson, G. D., & Overby, R. (2021). The Impact of Rape Myths and Current Events on The Well-Being of Sexual Violence Survivors. Violence Against Women, 27 (9), 1379-1401.

Anindya, dkk. (2020). Dampak Psikologis dan Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan. TIN: Terapan Informatika Nusantara. Vol 1, No 3, Hal 137-140.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative research in Psychology, 3(2), 77-101.

Calhoun, L. G., Cann, A., Tedeschi, R. G., & McMillan, J. (2000). A Correlational Test of the Relationship Between Posttraumatic Growth, Religion, and Cognitive Processing. Journal of Traumatic Stress, 13(3), 521-527.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. Second Edition. United State: Sage Publication.

Fakhira & Utami, Rahayu. (2021). Gambaran Post Traumatic Growth pada Remaja Korban Kekerasan Seksual. Socio Humanus. Vol. 3, No. 2, 229-234.

Hayati, E. N. (2000). Panduan Untuk Pendamping Perempuan Korban Kekerasan Konseling Berwawasan Gender. Yogyakarta: Rifka Annisa.

Joseph, S., & Liney, P. (2012). Trauma, Recovery and Growth. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Komnas Perempuan. (2018). Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme. Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2018.

Komnas Perempuan. (2019). Korban Bersuara, Data Berbicara, Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Sebagai Wujud Komitmen Negara. Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2019.

Komnas Perempuan. (2020). Kekerasan Meningkat : Kebijakan Penghapusan Kekerasan Seksual Untuk Membangun Ruang Aman Bagi Perempuan dan Anak Perempuan: Catatan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2019. Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2020.

Komnas Perempuan. (2021). Perempuan Dalam Himpitan Pandemi: Lonjakan Kekerasan Seksual, Kekerasan Siber, Perkawinan Anak dan Keterbatasan Penanganan di Tengah Covid-19. Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2021.

Komnas Perempuan. (2023). Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Publik dan Negara : Minim Pelindungan dan Pemulihan. Lembar Fakta Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2023.

Kunst, M. J. J. (2011). Affective personality type, post-traumatic stress disorder symptom severity and post-traumatic growth in victims of violence. Stress and Health, 27 (1), 4251.https://doi.org/10.1002/smi.131.

Laras, Setyawan. (2019). Melawan Sendu, Memeluk Asa (Studi Fenomenologis Mengenai Post-Traumatic Growth pada Pasien Pasca Stroke). Jurnal Empati, Volume 8, No.3, Halaman (64-74).

Moelong, Lexy J. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Patel, V. (2003). Where There Is No Psychiatrist. UK: Bell & Bain Limited.

Purwanti, Ani & Hardiyanti, M (2018). Strategi Penyelesaian Tindak Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak Melalui RUU Kekerasan Seksual. Jurnal Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 2, (138-148).

Purwanto, Mayang & Hendriyani, Rulita. (2020). Tumbuh dari Luka: Gambaran Post-Traumatic Growth pada Dewasa Awal Pasca Perceraian Orang Tua. INTUISI: Jurnal Psikoologi Ilmiah. 12 (2).

Rahayu, Diah. (2016). Posttraumatic Growth Korban Kekerasan pada Anak dan Remaja (Studi di Kota Samarinda). Psychology & Humanity.

Rusyidi, B. (2017). Sikap Pekerja Sosial Terhadap Korban Kekerasan Seksual. Social Work Jurnal (hal. 74-86). Bandung: Universitas Padjajaran.

Salim, Agus (2007). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiarawacana.

Santrock. J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subandi, M., Achmad, T., Kurniati, H., & Febri, R. (2014). Spirituality, Gratitude, Hope, and Post-Traumatic Growth Among the Survivors of the 2010 Eruption of Mount Merapi in Java, Indonesia. Australasian Journal of Disaster and Trauma Studies, 18(1), 19-26.

Sumera, M. (2013). Perbuatan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan. Lex et Societatis. 67-89.

Tedeschi, R. G., & Calhoun, L. G. (2004). Posttraumatic Growth: Conceptual Foundations and Empirical Evidence. Psychologycal Inquiry, 15(1), 1-18.

Tedeschi, R. G., & Calhoun, L. (2004). Posttraumatic Growth: A New Perspective on Psychotraumatology. Psychiatric Times, 21(4), 8–14.

Tedeschi, R.G & Calhoun, L.G. (2006). Handbook of post traumatic growth research and practice. London: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Thabet, Abdel Aziz Mousa. (2017). Trauma, Mental Helth, Coping, Resilience, and Post Traumatic Growth (PTG) - Palestina Ezperience. JOJ. Nurse Health Care, 2 (2).

Utami, Putri. (2020). Gambaran Post Traumatic Growth Pada Wanita Dewasa Awal yang Mengalami Kekerasan Dalam Berpacaran. Psikoborneo. Vol 8, No 2, 297-306.

Wati, Aulia. (2022). Fenomena Gunung Es Kasus Kekerasan Seksual. Diakses pada 10 Juni, 2023. https://www.idntimes.com/opinion/social/aulia-septia-wati/fenomena gunung-es -kasus-kekerasan-seksual-c1c2-1.

World Health Organization. (2022). Sexual Violence. Retrieved from http://apps.who.int/violenceinfo/sexual-violence.

World Health Organization. (2017). Violence against women: Intimate partner and sexual violence against women. (Fact sheet N°239). Retrieved from: http://www.who.int/mediacentre/factshe ets/fs23en.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v21i1.25643

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REDAKSI : JURNAL PSIKOLOGI
Jl. H.R. Soebrantas Km. 15.5 No. 155 Gedung Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Kel. Tuahmadani, Kec. Tampan, Pekanbaru - Riau 28293
Email: jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id
Website: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi
Lisensi Creative Commons
Jurnal Psikologi oleh Fakultas Psikologi disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.