Hubungan Fanatisme terhadap tindakan Agresi Verbal Fandom Kpop di Twitter

Muhammad Fisabililhaq Yasser, Rachel Yolanda Silalahi, Aryadhika Putra Santoso

Abstract


Globalisasi K-pop menciptakan berbagai komunitas penggemar yang disebut fandom. Sejak awal kehadiran Korean Wave di Indonesia, Twitter memang sudah menjadi salah satu platform terbesar dimana para fandom Korea, terutama K-pop fan, berkumpul,berinteraksi, dan bergabung dalam kegiatan yang sama. Namun, kegiatan bersama yang dilakukan para anggota fandom ini justru sering memunculkan perilaku agresif verbal yang umumya dipicu oleh kecintaan berlebihan (fanatisme) fan terhadap sang idola. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan fanatisme terhadap perilaku agresif verbal pada penggemar idola K-pop di Twitter. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Terdapat 149 data responden yang terkumpul dan layak untuk diolah. Data dikumpulkan dengan skala fanatisme dan agresi verbal secara digital melalui formulir Google (Google Form).Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara fanatisme dengan agresi verbal pada penggemar idola K-Pop di Twitter (r=0.238 dan p=0.003). Penggemar idola K-pop dengan tingkat fanatisme yang tinggi akan menunjukkan tingkat agresi verbal yang tinggi.

References


Alfina, F. (2015). Fanatisme penggemar korean idol group pelaku agresi verbal di media sosial. (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Amarilisya, A. (2021, September 4). 6 Aktor Korea ini Jadi Brand Ambassador Produk Indonesia, Ada Song Joong-ki. Bisnis.com. https://lifestyle.bisnis.com/read/20210904/254/1437970/6-aktorkorea-ini-jadi-brand-ambassador-produk-indonesia-ada-song-joong-ki

Bronner, G. (2016). La pensée extrême. Comment des hommes ordinaires deviennent des fanatiques. Presses universitaires de France.

Buss, A.H. (1971). Aggression pays. In J.L. Singer (Ed.), The control of aggression and violence: Cognitive and physiological factors (pp. 7-18). New York: Academic Press.

Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63(3), 452–459. https://doi.org/10.1037/0022-3514.63.3.452.

Cahyo, H. D., Rini, R. A. R. P., & Pratitis, N. (2020). Fanatisme dan kecenderungan agresi verbal penggemar k-pop. Jurnal Publikasi, 1-7.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.

Ekman, P., & Friesen, W. (1969). The repertoire of nonverbal behavior: Categories, origins, usage, and coding. Semiotica, 1, 49-98.

Eliani, J., Yuniardi, M. S., & Masturah, A. N. (2018). Fanatisme dan perilaku agresif verbal di media sosial pada penggemar idola K-Pop. Psikohumaniora: Jurnal penelitian psikologi, 3(1), 59-72.

Fuschillo, G. (2020). Fans, Fandoms, or Fanaticism?. Journal of Consumer Culture, 20, 347–365. https://doi.org/10.1177/1469540518773822.

Goddard, H. (2001). Civil Religion. New York: Cambridge University Press.

Hamilton, M. A. (2012). Verbal aggression: Understanding the psychological antecedents and social consequences. Journal of Language and Social Psychology, 31(1), 5-12.

Hollows, J. (2010). Feminisme, Feminitas dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.

Infante, D.A. (in press). Aggressiveness and interpersonal communication. In J.C. McCroskey & J.A. Daly (Eds.), Personality and interpersonal communication. Beverly Hills, CA: Sage Publications.

Infante, D.A., Trebing, J.D., Shepherd, P.E., & Seeds, D.E. (1984). The relationship of argumentativeness to verbal aggression. Southern Speech Communication Journal, 50, 67-77.

Infante, D. A., & Wigley, C. J. (1986). Verbal aggressiveness: An interpersonal model and measure. Communication Monographs, 53(1), 61–69. https://doi.org/10.1080/03637758609376126.

Jenkins, H. (1992). (1992a) Textual Poachers. Television Fans and Participatory Culture. New York: Routledge.

Jenkins, H., Itō, M., & Boyd, Danah. (2015). Participatory culture in a networked era : a conversation on youth, learning, commerce, and politics.

KBS editor. (2011). 3,3 juta penggemar K-Pop Hallyu di seluruh penjuru dunia. http://world.kbs.co.kr/ indonesian/ archive /program/ news_issue.htm?no=22969.

Kim, Y. (2013). The Korean Wave. Korea's Changing Roles, 283-303.

Larasati, D. (2018). Pengaruh dan Eksistensi Hallyu (Korean Wave) versus Westernisasi di Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional, 12.

Littlejohn, S. W., & Karen, A. (2009). Teori Komunikasi (edisi 9). Jakarta: Salemba Humanika.

Megarry, J. (2014). Online incivility or sexual harassment? Conceptualising women’s experiences in the digital age. Women’s Studies International Forum, 47, 46–55. https://doi.org/10.1016/j.wsif.2014.07.012.

Nugraini, E. D. (2016). Fanatisme remaja terhadap musik populer korea dalam perspektif psikologi sufistik (Studi kasus terhadap EXO-L)(skripsi). Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Semarang.

Nursanti, M. I. (2013). ANALISIS DESKRIPTIF PENGGEMAR K-POP SEBAGAI AUDIENS MEDIA DALAM MENGONSUMSI DAN MEMAKNAI TEKS BUDAYA.

Oh, I., & Lee, H. J. (2014). K-pop in Korea: How the pop music industry is changing a post-developmental society. Cross-currents: East Asian history and culture review, 3(1), 72-93.

Putri, C. N. (2022, Januari 9). Selain NCT Dream, Ini Artis Korea yang Jadi Brand Ambassador Brand Kecantikan Lokal. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/parapuan/read/533086135/selain-nct-dream-ini-artis-koreayang-jadi-brand-ambassador-brand-kecantikan-lokal

Sari, P. R. (2021, February 19). Twitter Ungkap Indonesia Ada di Posisi Pertama Twit Kpop Terbanyak di Dunia. KOMPAS.Com. https://www.kompas.com/hype/read/2021/02/04/101053166/twitter-ungkap-indonesia-ada-di-posisi-pertama-twit-kpop-terbanyak-di-dunia.

Sinnenberg, L., Buttenheim, A. M., Padrez, K., Mancheno, C., Ungar, L., & Merchant, R. M. (2017). Twitter as a tool for health research: a systematic review. American journal of public health, 107(1), e1-e8.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Tirtawijaya, H. (2022). Pengaruh Fanatisme terhadap Tingkat Agresi Verbal Penggemar K-pop dalam Media Sosial (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Tirtawijaya, H., & Alfian, I. (2022). Pengaruh Fanatisme terhadap Tingkat Agresi Verbal Penggemar K-pop dalam Media Sosial. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 11.

Wu, S., Hofman, J. M., Mason, W. A., & Watts, D. J. (2011). Who says what to whom on twitter. Proceedings of the 20th International Conference on World Wide Web - WWW ’11. doi:10.1145/1963405.1963504.

Zulfaa, I. A. (2020). Fanatisme dan agresi Verbal Di Media Sosial Twitter Pada Penggemar K-Pop (Doctoral dissertation, Universitas Tarumanagara).




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v20i1.20393

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REDAKSI : JURNAL PSIKOLOGI

Jl. H.R. Soebrantas Km. 15.5 No. 155 Gedung Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kel. Tuahmadani Kec. Tampan Pekanbaru - Riau 28293. 

E-mail : jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id / Website : http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi

 

 

Lisensi Creative Commons


Jurnal Psikologi oleh Fakultas Psikologi disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.