Konsepsi Emosi Marah Dalam Perspektif Budaya di Indonesia: Sebuah Pendekatan Indigenous Psychology

Mochamad Sulaiman Zuhdi, Fathul Lubabin Nuqul

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep emosi marah dengan perspektif budaya-budaya di Indonesia. Penelitian ini secara khusus memiliki urgensi dalam membangun teori emosi marah berdasarkan konsep dasar budaya di Indonesia yang merupakan pengembangan psikologi Indonesia, dan secara praktis dapat membantu memahami konflik-konflik yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner terbuka. Responden dalam penelitian terdiri dari 254 orang yang tersebar dalam enam suku di Indonesia, yaitu suku Jawa, suku Sunda, suku Madura, suku Bugis-Makassar, suku Batak, dan suku Minang. Data dianalisis menggunakan analisis open-ended, kategorisasi tanggapan, dan tabulasi silang dengan kategori suku. Temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mendefinisikan emosi marah dengan bentuk perilaku, penyebab emosi marah, dampak, emosi marah, instrumental, dan sabar. Istilah emosi marah dalam setiap suku memiliki istilah khas masing-masing. Pengenalan emosi marah dengan melihat perubahan ekspresi wajah, ekspresi pasif, perubahan intonasi, ekspresi verbal, dan agresif. Relasi individu penyebab emosi marah adalah teman, orang lain, keluarga, dan pasangan. Ekspresi emosi marah yang ditampilkan adalah ekspresi pasif, verbal negatif, bahasa tubuh, verbal positif, aktif fisik, dan ekspresi religius. Faktor penyebab emosi marah adalah hal tidak menyenangkan, dihina, gangguan, pelanggaran norma, kekecewaan, dan pelanggaran kepercayaan. Terakhir, regulasi emosi yang ditawarkan adalah religius coping, diam, mengalihkan, hydro therapy, menghindar, regulasi diri, mengacuhkan, menyelesaikan masalah, berganti posisi, tersenyum, berpikir positif, dan memprovokasi lawan. Berdasarkan analisis terdapat perbedaan konsep emosi marah antar suku di Indonesia. Perbedaan tersebut hanya melingkupi istilah, faktor penyebab, dan regulasi emosi marah.

References


Al-Baqi, S. (2015, Juni). Ekspresi Emosi Marah. Buletin Psikologi, 1, 22-30.

Al-Ghazali, A. H. (1964). Ikhya' Ulumuddin. (A. K. Amrullah, Trans.) Medan: Penerbit Imballo.

Averill, J. R. (1983). Studies on Anger and Aggression: Implications for Theories of Emotion. American Psychologist, 1145-1160.

Badan Pusat Statistik. (2015, November 18). Mengulik Data Suku. Retrieved Februari 13, 2017, from BPS: https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-data-suku-di-indonesia.html

Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Kriminal 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Berkowitz, L., & Harmon-Jones, E. (2004). Toward an Understanding of the Determinants of Anger. Emotion, 4(2), 107-130.

Casmini. (2011). Kecerdasan Emosi dan Kepribadian Sehat Dalam Konteks Budaya Jawa Di Yogyakarta (Disertasi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Dayakisni, T., & Yuniardi, S. (2008). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.

Duenwald, M. (2002, September 10). Some Friends, Indeed, Do More Harm Than Good. Retrieved Januari 2019, 17, from The New York Times: https://www.nytimes.com/2002/09/10/health/some-friends-indeed-do-more-harm-than-good.html

Ekman, P. (2007). Membaca Emosi Orang: Panduan Lengkap Memahami Karakter, Perasaan, dan Emosi Orang. Yogyakarta: Think.

Ekman, P., & Friesen, W. V. (1987). Universals and Cultural Differences in the Judgments of Facial Expressions of Emotion. Journal of Personality and Social Psychology, 53(4), 712-717.

Hadiyono, J. E. (2000). Emosi dan Ekspresinya Dalam Masyarakat. In A. Supratiknya, Faturochman, & S. Haryanto, Tantangan Psikologi Menghadapi Milenium Baru (pp. 33-55). Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi.

Helmi, A. F. (2004). Model Teoritik Gaya Kelekatan, Atribusi, Respons Emosi, dan Perilaku Marah. Buletin Psikologi, 12(2), 92-104.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Statistik Kebudayaan Tahun 2016. Jakarta: PDSPK Kemdikbud.

Kholdun, A. I. (2005). Muqaddimah Ibnu Khaldun. Lebanon: Dar El-Fikr.

Kim, U., Yang, K.-S., & Hwang, K.-K. (2006). Contributions to Indigenous and Cultural Psychology: Understanding People in Context. In U. Kim, K.-S. Yang, & K.-K. Hwang, Indigenous and Cultural Psychology: Understanding People in Context (p. 3). New York: Spinger.

Kurniawan, A. P., & Hasanat, N. U. (2010). Ekspresi Emosi Pada Tiga Tingkatan Perkembangan Pada Suku Jawa Di Yogyakarta: Kajian Psikologi Emosi Pada Masyarakat Jawa. Jurnal Psikologi, 7(1), 50-64.

Kurniawan, A. P., & Hasanat, N. U. (tanpa tahun). Perbedaan Ekspresi Emosi Pada Beberapa Tingkat Generasi Suku Jawa Di Yogyakarta. Jurnal Psikologi, 34(1), 1-17.

Leersnyder, J. D., Boiger, M., & Mesquita, B. (2013). Cultural Regulation of Emotion: Individual, Relational, and Structural Sources. Emotion Science, 4(55), 1-11.

Lim, N. (2016). Cultural differences in emotion: differences in emotional arousal level between the East and the West. Integrative Medicine Research, 5(2), 105–109.

Matsumoto, D., Yoo, S. H., & Chung, J. M. (2010). The Expression of Anger Across Cultures. In M. Potegal, C. Spielberger, & G. Stemmler, International Handbook of Anger: Constituent and Concomitant Biological, Psychological, and Social Processes (pp. 125-137). Springer. doi:10.1007/978-0-387-89676-2

Matsumoto, D., Yoo, S. H., & Fontaine, J. (2008, Januari). Mapping Expressive Differences Around the World: The Relationship Between Emotional Display Rules and Individualism Versus Collectivism. Journal of Cross-Cultural Psychology, 39, 55-74.

Mulyana, D. (1999). Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuh, S. M. (1987). 'Afat 'Ala At-thariq. Al-manshurah: Dar Al-wafa'.

Okada, R. (2012). Friendship Motivation, Aggression, and Self-Esteem in Japanese Undergraduate Students. Psychology, 3(1), 7-11.

Okezone. (2016, Februari 25). Lima Konflik SARA Paling Mengerikan Ini Pernah Terjadi di Indonesia. (R. Diputra, Editor) Retrieved September 8, 2018, from okezone.com: https://news.okezone.com/amp/2016/02/25/340/1320731/lima-konflik-sara-paling-mengerikan-ini-pernah-terjadi-di-indonesia

Puspakirana, I. (2014). A Study of Cross-Cultural Understanding of Showing Anger in Indonesian and Australian Families. Cross Cultural, 2(2), 1-8.

Salvas, M., Vitaro, F., Brendgen, M., Lacourse, E., Boivin, M., & Tremblay, R. E. (2010). Interplay Between Friends’ Aggression and Friendship Quality in The Development of Child Aggression During The Early School Years. Social Development, 20, 645–663.

Spielberger, C. D., Jacobs, G. A., Russell, S. F., & Crane, R. J. (1983). Assessment of The State-trait Anger Scale. Advancesin Personality Assessment, 2, 159-187.

Strongman, K. T. (2003). The Psychology of Emotion: From Everyday Life to Theory (fifth ed.). England: Jhon Wiley and Sons, ltd.

Suciati, R., & Agung, I. M. (2016). Perbedaan Ekspresi Emosi Pada Orang Batak, Jawa Melayu, Dan Minangkabau. Jurnal Psikologi, 12(2), 99-108.

Sugiarto, R. (2015). Psikologi Raos. Yogyakarta: Pustaka Ifada.

Susanti, R., Husni, D., & Fitriyani, E. (2014). Perasaan Terluka Membuat Marah. Jurnal Psikologi, 10(2), 103-109.

Thontowi, H. B., Wulandari, R. C., Hakim, M. A., Moordiningsih, Yuniarti, K. W., & Kim, U. (2014). Causes of anger among senior high school students in Indonesia: An indigenous psychology approach. International Journal of Research Studies in Psychology, 3(2), 29-38.

Veitch, R., & Arkkelin, D. (1995). Environmental Psychology: An Interdisciplinary Perspective. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Wade, C., & Tavris, C. (2007). Psikologi (9 ed.). (P. Mursalin, & Dinastuti, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wagner, U., Galli, L., Schott, B. H., Wold, A., Schalk, J. v., Manstead, A. S., . . . Walter, H. (2015). Beautiful friendship: Social sharing of emotions improves subjective feelings and activates the neural reward circuitry. SCAN, 10, 801-808.

Warnaen, S. (2002). Stereotip Etnis Dalam Masyarakat Multietnis. Yogyakarta: Matabangsa.

Wright, M. F. (2017). Friends and Console Gaming Aggression: The Role of Friendship Quality, Anger, and Revenge Planning. Games and Culture, 20(10), 1-18.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v18i1.14680

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


REDAKSI : JURNAL PSIKOLOGI

Jl. H.R. Soebrantas Km. 15.5 No. 155 Gedung Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kel. Tuahmadani Kec. Tampan Pekanbaru - Riau 28293. 

E-mail : jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id / Website : http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi

 

 

Lisensi Creative Commons


Jurnal Psikologi oleh Fakultas Psikologi disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.