ADDITIONAL MENU
KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN Menjadi Shaleh dalam Bingkai Kebudayaan
Abstract
Diantara perdebatan yang nyaris melahirkan pertikaian di negeri ini, adalah gagasan tentang sebuah klausul “Ketuhanan yang Berkebudayaan” dalam Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Sebenarnya, sang penggagas, Soekarno, telah menyampaikan ini pada tahun 1945, ketika akan menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara. Menurutnya, istilah itu, menegaskan bahwa Indonesia tegak atas dasar kekuatan agama. Kekuatan relasi agama dan negara di Indonesia, sangat sinergis dan tidak ada jurang pemisah antara keduanya, sehingga Indonesia sering juga disebut dengan religious nation state atau negara kebangsaan yang dijiwai oleh agama yang berketuhanan, bukan agama yang bertuhan. Di sini, sistem sosial politik dan kemasyarakat, ditopang oleh kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan. Makna selanjutnya adalah bahwa seluruh warga bangsa harus mentransformasikan nilai-nilai ketuhanan atau nilai-nilai spritualnya kedalam relasi berbangsa dan bernegara, dalam kehidupan sosial-kemasyatakatan, dalam ruang-ruang publik. Dari proses transformasi ini, lalu membudaya dan membentuk karakter bangsa. Dalam situasi bangsa Indonesia yang heterogen, terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, dan agama, maka transformasi akan nilai-nilai universal ketuhanan dari masing-masing agama, menjadi sangat penting untuk lakukan.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah Saeed, Pemikiran Islam: Sebuah Pengantar, terj (Yogyakarta: Kaukaba, 2014)
Agustina Zubair, “Fenomena Facebook: Keterlibatan Teknologi Komunikasi dalam Perkembangan Komunikasi Manusia”, dalam Jurnal ASPIKOM, vol. 1:1, (Juli, 2010)
Agustinus W. Dewantara, “Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong” (Indonesia dalam Kacamata Soekarno), (Yogyakarta: Kanisius, 2017).
Budiawan, “Living with the Spectre of the Past: Traumatic Experiences among Wives of Former Political Prisoners of the ‘1965 Event’ in Indonesia”, dalam R. Waterson & Kwok Kian-Woon (ed), Contestations of Memory in Southeast Asia, (Singapura: NUS Press, 2012)
Budhy Munawar Rahman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman (Jakarta: Paramadina, 2001)
Dindin M Saepuddin, M. Solahuddin, dan Izzah Faizah Siti Rusydati Khairani, “Iman dan Amal Saleh Dalam Al-Qur’an (Studi Kajian Semantik).” Dalam Jurnal Al-Bayan, Vol 1, No.2 (Juni 2017)
Dinna Wisnu (Ed), Populisme, Politik Identitas dan Erosi Demokrasi di Abad ke-21; Refleksi dari Forum Masyarakat Sipil dan Media Bali 2018, (Jakarta: Friedrich-Ebert Stiftung (FES), 2019)
Donny Gahral Adian, “Radikalisme dan Pancasila”, dalam Kompas, 14 Januari 2017
Fachruddin H S, Ensklopedia al-Qur‟an, Jilid.1(Jakarta: Rineka Cipta, 1992)
Heru Nugroho, Menumbuhkan Ide-ide Kritis (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2001)
Huub. J.W.M. Boelaars, Indonesianisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009)
Jacob Sumardjo, Arkeologi Budaya Indonesia: Pelacakan Hermeneutis-Historis terhadap Artefak-Artefak Kebudayaan Indonesia, (Yogyakarta: Qalam, 2002)
John A. Titaley,“Mengembangkan Sumber Daya Gereja untuk Meningkatkan Pelayanan dan Kesaksian yang Mendatangkan Damai Sejahtera di Tengah dan Bersama Masyarakat”, dalam John C. Simon (ed.), Melangkah pada Jalan Damai Sejahtera, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016)
Martin van Bruinessen, dkk, CONSERVATIVE TURN: Islam Indonesia dalam Ancaman Fundamentalisme, (Bandung: Mizan, 2014)
Muhammad Yamin, Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, di Cipanas-Rumah Siguntang, 29 Mei 1960,
P.J. Suwarno, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (Penelitian Pancasila dengan Pendekatan Historis, Filosofis, dan Sosio-Yuridis Kenegaraan). (Yogyakarta: Kanisius, 1993)
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), (Jakarta.1995)
Sunoto, Mengenal Filsafat Pancasila: Pendekatan melalui Metafisika, Logika, dan Etika, (Yogyakarta: Hanindita, 2000),
Shafi ah F. Muhibat(ed), Untuk Indonesia 2014-2019: Agenda Sosial-Politik dan Keamanan, (Jakarta: CSIS, 2014)
Thomas B. Pepinsky, R. William Liddle, dan Saiful Mujani, Kesalehan dan Pilihan Politik; Memahami Kebangkitan Islam-Politik dari Perspekti Indonesia, (Jakarta: Prenada, 2018)
Yusran, “Amal Saleh: Doktrin Teologi dan Sikap Sosial”, dalam Jurnal Al-Adyaan, Vol. I, No. 2, (Desember 2015)
Yudi Latif, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, (Jakarta: Gramedia, 2011)
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/nusantara.v17i1.13906
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies Indexed By:
Mailing Address:
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies is published by Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Gedung Islamic Center Lt. I Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H.R. Soebrantas Km. 15 No. 155 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru - Riau 28293, PO. BOX 1004.