Nilai–Nilai Moral-Education Di Lingkungan Masyarakat Sosial Dalam Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji
Abstract
Raja Ali Haji menyakini bahwa manusia adalah ciptaan Allah dan pada akhirnya kembali kepada-Nya. Namun bukan berarti manusia melupakan kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Islam memberikan kepada manusia tolak ukur yang pantas untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya, termasuk di dalamnya hidup dengan masyarakat dengan menghargai cinta diri dan bukan egoisme. Cinta diri adalah suatu tanda kebesaran spiritual dan kepribadian yang besar, yang mendorong manusia ke arah sederhana dan pengorbanan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cut Riowati Aziz, Samratu Muhimmah, Sutingan Naskah dan Pengkajian Isi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1982.
Haji, Raja Ali, Gurindam Dua Belas, Lingga: Pejabat kerjaan Lingga, 1311.
Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Muqaddimah juz I bab IV hadist 233, Indonesia: Maktabah Dahlan.
Junus, Hasan, Muqaddimah fi Intizam.
----, Raja Ali Haji dan Karya–Karyanya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Riau Proyek Pelestarian Seni Budaya Riau.
Lari, Sayid Mujtaba Musawi, Kata Penghantar dalam Etika dan Pertumbuhan Spiritual, Jakarta: Lentera, 2001.
M, Amril., Etika Islam Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib al-Isfahani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
MS, Soewardi, Budaya Melayu dalam Perjalanannya Menuju Masa Depan, Pekanbaru: Yayasan Penerbit MSI Riau, 1991.
Nasution, Harun, Islam Regional Gagasan dan Pemikiran, Bandung: Mizan, 1994.
Ya’qub, Hamzah, Etika Islam pembinaan Akhlakul Qarimah (suatu penghantar), Bandung: Diponegoro, 1983.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jiik.v9i1.8387
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Dipublikasikan oleh:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.