BUDAYA dan AGAMA SEBAGAI IDENTITAS ISLAM NUSANTARA; Kajian atas Tradisi Marhaba’an/Maulid Nabi di Tanah Sunda
Abstract
Islam datang di bumi Nusantara, sesungguhnya tidak untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat mengindari dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat. Islam hadir untuk meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan berkemajuan. Tradisi Marhaba’an yang sudah begitu mengakar di Masyarakat Sunda, direspon oleh masyarakat pada dua opini; Pertama. mereka menilai bahwa ada hal-hal yang baik yang terkandung dalam tradisi tersebut, semisal zikr Allah, adanya upaya menanamkan rasa cinta kepada Nabi saw., dan menjalin silaturahim. Kedua, menolak tradisi ini dengan alasan tidak ada dalil syar’i yang menganjurkan pelaksanaan tradisi tersebut, sehingga hal ini dianggap sebagai hal yang “baru” (bid’ah).
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.24014/jiik.v5i2.4796
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Dipublikasikan oleh:
MADANIA: Jurnal-Jurnal Keislaman
Kopertais Wilayah XII Riau - Kepri
email: madania@uin-suska.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.