Representasi Toxic Masculinity pada Tokoh Pria dalam Film “Seperti Dendam, Rindu Harus dibayar Tuntas”

Illaya Salshadilla, Ismandianto Ismandianto

Abstract


Toxic masculinity menjadi salah satu bukti dari adanya ketidakadilan gender, dimana tidak hanya  wanita yang dirugikan dalam budaya patriarki, namun pria juga mengalami ketidakadilan tersebut. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan salah satu film yang mengangkat isu toxic masculinity dimana menceritakan seorang pria yang menunjukkan maskulinitas untuk menyembunyikan impoten yang dia miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos toxic masculinity pada tokoh pria dalam film. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang dianalisa melalui teori semiotika Roland Barthes. Subjek penelitian mengambil 12 dari 95 scene yang merepresentasikan toxic masculinity. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi, dan menggunakan triangulasi sumber sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Hasil penelitian menemukan makna denotasi toxic masculinity tokoh pria merupakan penggambaran  pria yang ingin mendominasi melalui kekerasan jika dihadapkan dengan suatu masalah. Makna konotasi toxic masculinity tokoh pria menggambarkan adanya sifat untuk memenuhi stereotip maskulintas, yang mana konstruksi laki-laki adalah sosok yang memiliki rasa ingin mendominasi,ingin terlihat kuat, selalu mengutamakan kekerasan jika dihadapkan dengan masalah agar tidak terlihat lemah dan selalu terlihat maskulin. Untuk makna mitos toxic masculinity tokoh pria dibuktikan dengan penggambaran bahwa laki-laki ditampilkan sesuai dengan konstruksi sosial menurut sistem budaya patriarki yang mengakibatkan ketimpangan gender.

Keywords


Maskulinitas toksik; film; semiotika

References


Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).” Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74–86. https://doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462

Ayu, H., & Wirawati, D. (2023). Tindak Tutur Direktif Dalam Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 11(1), 289–304. https://doi.org/10.20961/basastra.v11i1.66460

Chafetz, J. S. (2006). Handbooks of Sociology and Social Research. Houston, Texas: Springer.

Diahloka, C. (2012). Pengaruh Sinetron Televisi Dan Film Terhadap Perekmbangan Moral Remaja. Jurnal Reformasi, 2(1), 23–29. https://doi.org/10.33366/rfr.v2i1.15

Eriana, A., Ekawati, M., & Rizal, M. D. F. (2023). Komparasi Penokohan dari Novel ke Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Jurnal Kabastra, 3(1), 128–140. https://doi.org/10.31002/kabastra.v3i1.931

Fadhilla, A. N., & Ismandianto. (2023). Semiotika Umberto Eco Dalam Representasi wanita Film Animasi Disney Raya and the Last Dragon. Medium, 11(01), 124–140. https://doi.org/10.25299/medium.2023.vol11(01).9673

Febrianto, D., & Tjahjandari, L. (2024). Representasi Kekerasan Terhadap wanita Dalam Transformasi Novel Menjadi Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2), 154–177. https://doi.org/10.14421/ajbs.2023.07022

Firdiyogi, N. (2022). Konstruksi Sosial Maskulinitas Positif Dan Kesehatan Mental (Studi Fenomenologi Toxic Masculinity Pada Generasi Z) (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto). UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Retrieved from https://repository.uinsaizu.ac.id/13169/

Fiske, J. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Griffin, E. (2011). A First Look at Communication Theory (8th ed.). New York: McGraw-Hill.

Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: SAGE Publications, Inc.

Hojanto, O., & Irwanti, M. (2022). Pola Komunikasi dalam Membangun Budaya Organisasi Berdampak pada Kinerja di Tung Desem WaringinGrup. Jurnal Mahardika Adiwidia, 1(2), 111–118. https://doi.org/10.36441/mahardikaadiwidi.v1i2.756.g611

Israpil. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Khazanah Keagamaan, 5(2), 141–150. https://doi.org/10.31969/pusaka.v5i2.176

Juniartha, W., Putu, I., Permana, A., Wayan, I., Atmaja, K., Ayu, N. K., & Tantri, W. (2022). Mengupas Maskulinitas Dan Feminitas Iteung, Seorang Karakter wanita Dalam Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.” Seminar Nasional Linguistik Dan Sastra, 333–342. Retrieved from https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/semnalisa/article/view/4712

Kaplan, S. (2016). Sexist men have psychological problems. Retrieved from Washingtonpost website: https://www.washingtonpost.com/news/speaking-of-science/wp/2016/11/22/sexist-men-have-psychological-problems/

Muhtar, Y. (2002). Pendidikan Berperspektif Keadilan Gender. Jakarta: Depdiknas.

Nasir, Syar’an. (2007). Maskulinitas dalam iklan Gudang Garam: Analisis Semiotik atas Iklan Gudang Garam. Yogyakarta. Fisipol UGM.

Nathania, A. (2023). Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) Sebagai Representasi Film Asia Tenggara. Journal of Art, Film, Television, Animation, Games and Technology, 2(2), 51–58. Retrieved from https://journal-prosfisi.or.id/index.php/framing/article/view/20

Piliang, Yasraf A & Audifax (2018). Kecerdasan Semiotika .Yogyakarta: Aurora.

Ramadhani, A., Sopacua, Y., & Alfredo, R. (2023). Representasi Toxic Masculinity Pada Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”: Analisis Semiotika Model Jhon Fiske. Baileo: Jurnal Sosial Humaniora, 1(1), 67–82. https://doi.org/10.30598/baileofisipvol1iss1pp67-82

Ramdani, M. F. F., Putri, A. V. I. C., & Wisesa, P. A. D. (2022). Realitas Toxic Masculinity Di Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial (SNIIS), 01, 230–235.

Rasyid, A. (2019). Buku Ajar Metode Penelitian Komunikasi. Pekanbaru: UR Press.

Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Garudhawaca

Sakina, Ade I., and Dessy H. S. A. "Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia." Share Social Work Journal, vol. 7, no. 1, 2017, pp. 71-80.

Salim, R. P., & Winardi, Y. K. (2020). Maskulinitas Toksik Dalam Film Fight Club Oleh David Fincher. Seminar Nasional Ilmu Terapan (SINTER), 4(1), 13–42. Retrieved from https://ojs.widyakartika.ac.id/index.php/sniter/article/view/178%0Ahttps://ojs.widyakartika.ac.id/index.php/sniter/article/download/178/167

Sandhika, R., & Jupriani, J. (2023). Analisis Visualisasi Tokoh Ajo Kawir Pada Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Edwin Dan Eka Kurniawan. SENIMAN: Jurnal Publikasi Desain Komunikasi Visual, 1(2), 209–221. https://doi.org/10.59581/seniman-widyakarya.v1i2.1100

Setiyaningsih, L. A., Fahmi, M. H., & Sawidodo, F. (2020). Media Referensi Berbasis Teknologi Facebook Bagi Wartawan Dalam Menyusun Berita. Jurnal Spektrum Komunikasi, 8(2), 159–176. https://doi.org/10.37826/spektrum.v8i2.101

Sobur, A. (2016). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutaji, T. N. A. P., & Nugroho, S. A. (2024). Eufemisme Penerjemahan Ungkapan Seksual Novel “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” Ke Dalam Bahasa Inggris. Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah, 14(1), 274–281. https://doi.org/10.23969/literasi.v14i1.10795

Sutanto, O. (2017). Representasi Feminisme dalam Film "Spy". Jurnal E-Komunikasi, 5(1).

Thompson, R., & Bowen, C. (2009). Grammar of the Shot. Focal.

van Dijk, H., & Engen, M. L. V. (2019). The flywheel effect of gender role expectations in diverse work groups. Frontiers in Psychology, 10, 1–11. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.00976

Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.

Wahyudi, A., SM, A. E., & Risdiyanto, B. (2022). Representasi Toxic Masculinity Pada Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).” Jurnal Komunikasi Dan Budaya, 3(1), 101–111. https://doi.org/10.54895/jkb.v3i1.1425

Wood, H. J. (2019). Gender inequality: The problem of harmful, patriarchal, traditional and cultural gender practices in the church. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 75(1), 1–8. https://doi.org/10.4102/hts.v75i1.5177




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/kjcs.v6i2.29675

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  

  

 

 

Editorial Office:

2nd Floor, Building of  Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jl. HR Soebrantas Km 15, Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru

Email   : jurnalkomunikasiana@uin-suska.ac.id