Telaah Geomorfologis : Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia Proto dan Deutro Melayu

Shelia Ananda, Mely Wulandari, Khoirul Iqbal, Sani Safitri, Rani Oktapiani

Abstract


Negara Indonesia saat ini terdiri atas beragam suku bangsa yang terbentuk karena adanya beragam kelompok nenek moyang yang datang ke wilayah Nusantara. Dalam penulisan ini peneliti berfokus pada dua kelompok yang diyakini sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yaitu kelompok Proto-Melayu dan kelompok Deutro-Melayu. Seiring berjalannya waktu kedua kelompok ini berkembang mengikuti zaman dan membentuk berbagai suku bangsa di Indonesia. Kedatangan nenek moyang ke Indonesia ini melalui berbagai jalur dan dipengaruhi oleh berbagai kondisi geomorfologis. Kondisi geomorfologis ini berpengaruh pada cara mereka bertahan hidup, kebudayaan yang dihasilkan. Selain kondisi geomorfologis perbedaan waktu kedatangan juga berpengaruh dalam mebentuk kebudayaan yang berkembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kondisi geomorfologis yang dihadapi oleh nenek moyang bangsa Indonesia dalam perjalannya adalah berupa lembah sungai, pesisir pantai, dataran rendah, delta, dan laut yang pada masa itu masih merupakan masa perubahan dari permukaan laut di zaman es. Hal ini kemudian yang membentuk perbedaan kebudayaan dan pola permukiman.

 


Keywords


Nenek Moyang, Proto-Melayu, Deutro-Melayu, Geomorfologis

Full Text:

PDF

References


Anderson, D. (2005). Early Maritime Trade and Settlement along the Western Coast of the Malay Peninsula: 500 BC to 500 AD. Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association.

Bellwood, P. (1997). Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago. ANU Press.

El Faruqy, J., & Muchamad, B. N. (2022). Ekowisata Berbasis Konservasi Bekantan. Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Lanting, 11(1), 1-21.

Fox, J. J. (1996). The Austronesians: Historical and Comparative Perspectives. ANU E Press.

Glover, I., & Bellwood, P. (2004). Southeast Asia: From Prehistory to History. RoutledgeCurzon.

Hafiza, R., Oenzil, F., & Murniwati, M. (2015). Perbedaan Lebar Gigi Anterior Rahang Atas dengan Konsep Golden Proportion pada Mahasiswa FKG Universitas Andalas Suku Minang. Andalas Dental Journal, 3(2), 85-94.

Hudaidah (2021). Pola Hunian Manusia Prasejarah di Goa Putri Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Mozaik Humaniora Vol 21 (1): 42-56

Izza, N. A. (2021). Indikasi Penyakralan Ruang Dan Aktivitas Religi Di Situs Prasasti Pasir Panjang.

Kasman, K. (2020). Modul pembelajaran SMA geografi Kelas XI: keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional. Hal-14

Lestariningsih, A. D., Gunawan, R., Sardiman, (2017). Sejarah Indonesia. Cetakan ke-2, 2017 (Edisi Revisi)

Mansyur, H. A. M., Ramadhani, F. F., Aulia, A. N., Mahya, A. F. P., Indah, B. S. N., Lestari, D. P., & Santoso, G. (2023). Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa Indonesia dari dahulu sampai sekarang. Jurnal Pendidikan Transformatif, 2(2), 183-194.

Mariana, M. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia Kelas X: kehidupan manusia purba dan asal usul nenek moyang.

Mirai Suchayla, A., Yuningsih, E. T., Fatonah, A., Barkah, M. N., &

Isnaniawardhani, V. (2021). Karakteristik Geomorfologi Dan Hubungannya Dengan Sebaran Litologi Daerah Cirawamekar Dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Geoscience Journal, 5(1), 71-79.

Nurani, I. A. (2017). Karakter Budaya Gua Kidang Hunian Prasejarah Kawasan Karst Pegunungan Utara Jawa. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 19(1), 1-16.

Purba, R. N., Defrianti, D., Manik, A., & Revalino, R. (2024). Sistem Sistem Kekerabatan Hukum Adat Melayu. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Terpadu, 8(6).

Putri, D.S. (2021). Kondisi Geografis Suku Dayak Bahau, Dari Penyebaran Suku Hingga Mata Pencahariannya https://kaltim.suara.com/amp/read/2024/04/08/020000/kondisi-geografis-suku-dayak-bahau-dari-penyebaran-suku-hingga-mata-pencahariannya?page=2

Setiawan, J., & Permatasari, W. I. (2019). Proses masuk dan persebaran peninggalan kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 3(1), 11-22.

Setiawati, A. D., Salsabila, I. P., & Aprilia, N. (2021). Asal-Usul Persebaran Bangsa Melayu di Indonesia. I-Win Library: Perpustakaan Internasional Waqaf Ilmu Nusantara.

Spriggs, M. (1997). The Island Melanesians. Blackwell Publishers.

Sugiyanto, B. (2013). Potensi Situs Gua Hunian Prasejarah Di Kawasan Karst Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 7(1), 1-11.

Tarwiyani, T. (2020). The history of Malay cultural.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jej.v5i2.36740

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

     

Published By:

Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri  Sultan Syarif Kasim Riau
Jalan H. R. Soebrantas KM. 15.5, Simpangbaru, Tampan
Pekanbaru - 28293
email: jughrafia@uin-suska.ac.id
 
Peta Lokasi :
 

Journal Visitors

Flag Counter

 

Web Analytics
View My Stats

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.