Eksistensial Humanistik dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam

Syatria Adymas Pranajaya, Ananda Firdaus, Nurdin Nurdin

Abstract


Humanistic existentialism considers that humans have authority over themselves in determining actions, changes, and destinies. The method used is literature study with a qualitative approach.Humanistic existential there are 6 positive basic dimensions that exist in humans:(1) Capacity for self-awareness; (2) Freedom and responsibility; (3) Creating self-identity and creating meaningful relationships with others; (4) The search for meaning, purpose, values and targets; (5) Anxiety as a living condition; (6) Awareness of the coming of death and non-existence, in which the six dimensions will be associated with Islamic counseling. In Islam, there are values in the 6 basic dimensions of humanistic existential positivity such as the capacity for self-awareness that is about awareness of being a servant of God assigned as caliph on Earth, freedom of action but also being responsible for his actions, creating harmonious relationship with others, realizing that the self has limitations and must be willing to face death whose nature cannot be avoided as living creatures and others.

ABSTRAK

Eksistensial humanistik menganggap bahwa manusia memiliki otoritas terhadap dirinya sendiri dalam menentukan tindakan, perubahan, serta nasib. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Pada eksistensial humanistik terdapat 6 dimensi dasar positif yang ada pada manusia, yaitu: (1) Kapasitas akan kesadaran diri; (2) Kebebasan serta tanggung jawab; (3) Menciptakan identitas dirinya dan menciptakan hubungan yang bermakna dengan orang lain; (4) Usaha pencarian makna, tujuan, nilai dan sasaran; (5) Kecemasan sebagai suatu kondisi hidup; (6) Kesadaran akan datangnya maut serta ketidakberadaan, yang dimana keenam dimensi tersebut akan dikaitkan dengan konseling Islam. Di dalam Islam sendiri pun terdapat nilai – nilai yang ada pada 6 dimensi dasar positif eksistensial humanistik seperti kapasitas akan kesadaran diri yaitu mengenai fitrah dan kesadaran akan sebagai hamba Allah yang ditugaskan sebagai khalifah di Bumi, kebebasan dalam bertindak tetapi juga bertanggung jawab atas tindakannya, menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, menyadari bahwa diri memiliki keterbatasan dan harus ikhlas menghadapi kematian yang hakikatnya tidak dapat dihindari sebagai mahluk hidup dan lain – lain.


Keywords


Konseling; Teman; Tantangan Modern

Full Text:

PDF

References


Adhi, N. K. J. (2017). Efektivitas Konseling Eksistensial Humanistik Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Tunanetra. Jurnal Psikologi Mandala, Vol. 1 (No. 1), 44.

Al Afify, M. F. (2018). Konsep Fitrah Dalam Psikologi Islam. Jurnal TSAQAFAH, Vol. 14 (No. 2), 293.

Alwi, S. (2018). Pendekatan Dan Metode Konseling Islami. Jurnal ITQAN, Vol. 9 (No. 2), 153.

Anwar, M. F. (2011). Terapi Eksistensial Humanistik Dalam Konseling Islam. Jurnal Holistik, Vol. 12 (No. 1), 157–175.

Arawiah, R. (2015). Aliran Eksistensialisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Islam. Jurnal AL – BANJARI, Vol. 14 (No. 1), 2–4.

Arbayah. (2013). Model Pembelajaran Humanistik. Jurnal Dinamika Ilmu, Vol. 13 (No. 2), 206 – 207.

Hafidzi, A. (2019). Konsep Toleransi Dan Kematangan Agama Dalam Konflik Beragama Di Masyarakat Indonesia. Potret Pemikiran, 23 (2), 51–61.

Hasna, A. (2019). Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Eksistensial Humanistik Untuk Melatih Penyesuaian Diri Melalui Randai Dari Minangkabau. Jurnal Ilmiah POLYGLOT, Vol. 15 (No. 1), 128 – 129.

Hidayatulloh, Z. (2012). Islam Dan Humanisme Menurut Seyyed Hossen Nasr. IAIN Sumatera Utara Medan.

Khatibah. (2011). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra’, Vol. 05 (No. 01), 37.

Khoirina, N. (2018). Pentingnya Pemahaman Nilai – Nilai Budaya Lokal Dalam Pendekatan Konseling Humanistik. Prosding NSBK 2 (1), 266.

Maulida, N. C., & Pranajaya, S. A. (2018). Pengentasan degradasi minat belajar pada siswa remaja. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 5 (No. 1), 7–16. https://doi.org/10.21093/twt.v5i1.2421

Multazam, A. (2015). Pendidikan Islam Berbasis Humanisme Religius (Studi Pemikiran Abdurrahman Mas’ud). UIN Walisongo Semarang.

Nina, & Pranajaya, S. A. (2020). Konsep Self-Care Bagi Konselor di Masa Pandemi. Taujihat: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 1 (No. 1), 33–45. https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/TAUJIHAT/article/view/2458

Nurwan, D. (2019). Layanan Konseling Dengan Pendekatan Eksistensial Humanistik Dalam Penyesuaian Diri Remaja. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Prasetya, A. M. (2014). Kolerasi Antara Bimbingan Konseling Islam Dan Dakwah. Jurnal ADDIN, Vol. 8(No. 2), 413 – 418.

Yulianti, A. dan Y. K. (2019). Implementasi Eksistensial Humanistik Dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Empati Pada Mahasiswa. Jurnal Al –Fath: Pendidikan Dan Keislaman, Vol. 2 (No. 2), 251.

Zulkifar dkk. (2017). Konseling Humanistik: Sebuah Tinjauan Filosofi. Jurnal Konseling GUSJIGANG, Vol. 3 (No. 1), 147–149.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/0.8710513

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Syatria Adymas Pranajaya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Indexed By:

  



Creative Commons License

Al-Ittizaan Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 site stats

View My Stats