SIFAT KIMIA TANAH AREA PASCA TAMBANG EMAS: (STUDI KASUS PERTAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DI KENEGERIAN KARI KECAMATAN KUANTAN TENGAH, KABUPATEN KUANTAN SINGINGI)
Abstract
Gold mining activities cause damage the soil. This study aims to know soil chemical properties in post gold mining area (natural forest site, Cyperus kinglia site, open sedoment site and tailing site) after seven years. This research has been conducted from July to December 2017 in Kenegerian Kari gold mining area and central plantation laboratory. The research method used was quantitative descriptive with parameter of observation: pH, kation exchange, N, P, K, C-Organic and C/N ratio. The result showed that N, P, Phosphorus K, KTK content in the low and very low category. KTK, N, P, Phosphorus and K are categorized as low and very low. As well, the organic C content is low except in natural forests. While the C / N ratio category is high for all areas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahyani, M. 2011. Pengaruh Kegiatan Penambangan Emas Terhadap Kondisi Kerusakan Tanah Pada Wilayah Pertambangan Rakyat Di Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Badan Pusat Statistik Riau. 2015. Data Curah Hujan. (www.bps Riau.com. Diakses 25 November 2017).
bappeda.kendalkab.go,id. 2016. Sistem Informasi Status Hara Lahan Pertanian. bappeda.kendalkab.go,id. Diakses tanggal 24 Desember 2017.
Conesa, H.M.,F.Angel and A.Raquel. 2005. Heavy Metal Acumulation and Tolerance in Plant from Mine Tailings of the Semiarid Cartagena-La Union Mining District (SE Spain). Elsevier Science. 336 (1):1- 11.
Dwidjoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. 225 hal.
Hardjowigeno, S.1987. Ilmu Tanah. Medyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 hal.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa., A.M. Lubis., S.G. Nugroho., M.A. Diha., G.B. Hong dan H.H. Billey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 478 hal
Hanafiah. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajagra Findo Persada. Jakarta.
Isnaniarti, U.N., W. Ekyastuti dan H.A. Ekamawanti. 2017. Suksesi Vegetasi pada Lahan Bekas Penambangan Emas Rakyat di Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari: 5 (4) : 952 - 961
Kurnia. 2013. Implementasi dan Kebijakan Sektor Pertambangan. Jurnal Demokrasi dan Otonomi Daerah, 11 (1) : 1-7.
Lolupisa, C. 2004. Tanah-tanah Utama Dunia Ciri, Ganesa dan Klasifikasinya. Lembaga Penerbitan Univesititas Hasanuddin. Makasar.
Neneng, L., T. Yushintha dan D. Saraswati. 2012. Aplikasi Metode Reklmasi Terpadu Untuk Memperbaiki Kondisi Fisik, Kimiawi, dan Biologis Pada Lahan Pasca Penambangan Emas Di Kalimantan Tengah. Prosiding Inhas, 81- 86.
Palapa, M.T., A.A. Maramis. 2014. Kandungan Logam Dalam Air dan Sedimen Tailing Amalgamasi Tambang Emas Talawan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga, 21 Juni 2014.
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. 2015. Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi. http: ppsp.nawasis.info. Diakses pada 23 Desember 2017.
Priambada,I.D., J.Widodo dan R.A. Sitompul. 2005. Impact of Landuse Intency on Microbal Community in Agrocosystem of Southern Sumatra International Symposium on Academic Exchange Cooperation Gadjah Mada University and Ibraki University. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Purwowidodo. 1998. Mengenal Tanah Hutan: Penampang Tanah. Bogor Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB.
Purnamayani, R., J. Hendri dan H. Purnama. 2016. Karakteristik Kimia Tanah Lahan Reklamasi Tambang Batubara di Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2016, Palembang 20-21 Oktober 2016.
Pusat Penelitian Tanah. 1983 Kriteria Sifat Kimia tanah.
Rahmayani, S., S. Rahmalia., Y.I. Dewi. 2014. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku dengan Frekuensi Kejadian Penyakit Kulit pada Masyarakat Pengguna Air Kuantan. Jurnal online mahasiswa Fsik, 2(1) 1-8.
Rusdiana, O.Y. Fakuara.,C. Kusmana, dan Y.Hidayat. 2000. Respon Pertumbuhan Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria) terhadap Kepadatan dan kandungan Air Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 6 (2): 43-53.
Sembiring, S. 2008. Sifat Kimia dan Fisik Tanah pada Areal Bekas Tambang Bauksit di Pulau Bintan, Riau. Jurnal Info Hutan, 5 (2) : 123-134.
Setyaningsih, L..2007. Pemanfaatan Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Kompos Aktif untuk Meningkatkan Pertumbuhan Semai Mindi (Melia azedarach Linn) pada media Tailing Tambang Emas Pongkor. Tesis. Sekolah Pascasarjana Intitute Pertanian Bogor. Jawa Bogor.
Soepardi. 2005. Masalah Kesuburan Tanah di Indonesia. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB: Bogor.
Subowo, G. 2011. Penambangan Sistem Terbuka Ramah Lingkungan dan Upaya Reklamasi Pasca Tambang Untuk Memperbaiki Kualitas Sumber Daya Lahan dan Hayati Tanah.Jurnal Sumber Daya Lahan, 5(2): 84-94.
Setiawan Nugraha. 2005. Teknik Sampling. Diklat Metodologi Penelitian Sosial Parang Bogor. Universitas Padjajaran.
Susanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Kanisius. Jakarta. 67 hal.
Tamin RP. 2010. Pertumbuhan Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Mic) Pada Media Pasca Penambangan Batubara yang di perkaya Fungi Mikoriza arbuskula, Limbah Batau bara dan Pupuk NPK. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat.
Utami, S.N. dan S.Handayani. 2003. Sifat Kimia Entisol pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Ilmu Pertanian 10 (2): 63-69.
Wasis, B dan N. Fathia. 2010. Pengaruh Pupuk NPK dan Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina Arborea Roxb.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16 (2):123-129
Zuhri, A. 2015. Konflik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Petapahan Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singing. Jom FISIP, 2 (2) 1-12.
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/ja.v9i2.5681
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat : Jalan H.R Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru, Riau.
Email : jurnalagroteknologi@yahoo.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.