AGAMA DAN BUDAYA MALU SEBAGAI KONTROL SOSIAL TERHADAP PERILAKU KORUPTIF
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alatas, S. H. (1981). Sosiologi korupsi sebuah penjajahan dengan data kontemporer. Jakarta: LP3ES.
Diansyah, F. dkk. (2011). Penguatan Pemberantasan Korupsi Melalui Fungsi Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi. Jakarta : Indonesia Corruption Watch. Djaja, Ermansjah. 2008. Memberantas Korupsi Bersama KPK. Jakarta: Sinar Grafika.
Hariyanto, Mushin (2004). Korupsi dalam perspektif islam. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
Hidayat, B. (2014). Psikologi Islam. Riau : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Hirschi, T. (1969). Causes of delinquency. Berkeley: University of California Press.
Iqbal, C. I. (2014). Budaya Malu dalam Masyarakat Jepang dan Bugis-Makassar. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Kartono, Kartini. 2005. Patologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Keller, F. S. (1995). Principles of psychology. America : Andesite Press.
Klitgaard, Robert. 2001. Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahami untuk Membasmi. Jakarta: Diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
Leaman James (2009). Religion, Spirituality, Corruption and Development: causal links and Relationships. New York : Oxford University.
Lubis, Bahril Hidayat. (2002). Dialektika Psikologi dan Pandangan Islam. Pekanbaru: UNRI Press.
Majelis Ulama Indonesia (2000). Risywah (suap), Ghulul (korupsi), dan hadiah kepada pejabat. Jakarta : Majelis Ulama Indonesia
Marzuki (2001). Pudarnya budaya malu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Poerwandari, E.K. (1998)., Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian. Jakarta: Lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Puspito, Nanang T. Et al (ed). 2011. Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian
Rosikah, C. D. & Listianingsih, D. M. (2016). Pendidikan Antikorupsi. Jakarta : Sinar Grafika
Schirrmacher, Thomas (2013). Culture of Shame / Culture of Guilt (6thed). Bonn : Culture and Science publ.
Schutte, S. A.(2007). The fight against corruption in Indonesia. Cologne : GESIS Leibniz Institute.
Skinner, B. F. (1953). Science and Human Behavior. New York : The Free Press.
Syarif, Z. (2010). Upaya Islam dalam Membendung Budaya Korupsi. Pamekasan : KARSA.
Tim Penulis Pendidikan Anti Korupsi. (2011). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Wijayanto dan Ridwan Zachrie. 2009. Korupsi Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bahri, S. (2015). Korupsi dalam kajian hukum islam. Aceh : Universitas Syiah Kuala (Kanun Jurnal Ilmu Hukum)
Cohen & Vila (1996). Self-Control and Social-Control: an Exposition of the Gottfredson- Hirschi/Sampson-Laub Debate. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Bryan_Vila/publication/228106740_Self- control_and_Social_Control_An_Exposition_of_the_Gottfredson_-_Hirschi_Sampson_-_Laub_Debate/links/0fcfd4ff3bbe9cbe59000000/Self-control-and-Social-Control-An-Exposition-of-the-Gottfredson-Hirschi-Sampson-Laub-Debate.pdf.
Cresswell, I. (1998). Research Design: Qualitative 8 Quantitative Approaclics. Thousand Oaks,, CA: Sage Publications.
Fazzan (2015). Korupsi di Indonesia dalam Perspektif Hukum Pidana Islam. Kuala Lumpur : University of Malaya
Fakhrullah, Zudan Arif. “Akuntabilitas Kebijakan dan Pembudayaan Perilaku Antikorupsi”.
Jurnal Perspektif, Volume XVI No. 2. Edisi April 2011.
Freud, S. (2011). A General Introduction to Psychoanalisis. Retrieved from http://www.gutenberg.org/ebooks/38219?msg=welcome_stranger
Gintis, Herbert, dkk. (2015). Zoon Politikon the evolutionary origins of human political system. Retrieved from http://www.umass.edu/preferen/gintis/hypercognition.pdf
Hutagalang, M. P. (2007). Budaya malu, budaya salah, dan budaya hukum. Jakarta : Jurnal Hukum & Pembangunan.
Keeler, W. (1986). Shame and Stage Fright in Java". ETHOS, 11-3. "Society for Psycological Antropology", KOMPAS.
Ko Kilkon & Moon, S. (2013). The relationship between religion and corruption:Are the proposed causal links empirically valid?. Seoul : The Korean Association for Public Administration.
Lebra, T. S. (1983). Shame and Guilt: a Psychocultural View of the Japanese Self. Hoboken : Blackwell Publishing on behalf of the American Anthropoligical Association.
Lusiana, Y. (2010). Konsep Malu dan Bersalah Orang Jepang: Sebuah Tinjauan Psikologi Komunikasi Berperspektif Budaya. Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman (Acta diurnal).
Newman, W.L., (1997). Social Research Methods ; Qualitative and Quantitative Approaches (3th ed): Printed in the United States of America.
Peguero, dkk. (2011). Social Control Theory and school misbehavior: Examining the Role of Race and Ethnicity. Retrieved from http://www.sagepub.com
DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sb.v15i2.7606
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Center for Research and Community Development
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H. R. Soebrantas KM 15,5 ,Tuah Madani, Tampan,
Pekanbaru, Riau 28293
Indexed By: