Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Suku Akit di Desa Sonde Kabupaten Kepulauan Meranti

Hasbullah Hasbullah

Abstract


This research was carried out on the basis that none of the people in this world, both simple and advanced who do not have a religion, even though they understand the religion in the simplest sense. The Akit Tribe is one of the Remote Indigenous Communities (KAT) that still survive in Riau Province. These people have interacted and interacted with other communities and their lives were no longer isolated. Thus, their culture has come into contact with the culture of other communities, including in religious life. Based on this phenomenon, this study was conducted to see their religious life after interacting and touching other cultures. This research is a descriptive study using qualitative methods. Data collection techniques used are in-depth interviews and observations. The informants of this research are the chiefs, traditional leaders, community leaders, religious leaders, and formal leaders. The results of this study indicate that the process of contact with other cultures slowly leads to changes in the culture of the Akit tribe, including in matters of religion. Nevertheless, formally they have embraced certain formal religions, but in practice they still retain their old beliefs and traditions. Thus, in religious life, the Akit Tribe people practice syncretism.

Keywords


Akit, Religion, and Syncretism

Full Text:

PDF

References


Abd. Ghofur, Usman, Srinaningsih. (2014). Problematika Pembangunan Pulau Terluar dan Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Pekanbaru: ASA Riau.

Adeng Muchtar Ghazali. (2011). Antropologi Agama: Upaya Memahami Keragaman, Kepercayaan, Keyakinan, dan Agama. Bandung: Alfabeta.

Amri Marzali. (2007). Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: kencana.

Asep Lukman Hamid. (2018). Perilaku Keberagamaan Masyarakat Kampung Naga dalam Perspektif Teori Religious Behaviour Marie Cornwall, al-Afkar: Journal For Islamic Studies, 1(1), 16-37.

Bappenas. (2013). Masyarakat Adat di Indonesia: Menuju Perlindungan Sosial yang Inklusif. Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Kementerian Bappenas.

Bogdan, R. & S.J. Tylor. (1993). Kualitatif Dasar-dasar Penelitian (terjemahan). Surabaya: Usaha Nasional.

Bustanuddin Agus. (2006). Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Deni Miharja. (2015). Keberagamaan Masyarakat Adat Cikondang dalam Menghadapi Modernisasi. Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies, 1(1), 95-101.

Ghee, Lim Teck & Alberto G. Gomes (Penyunting). (1993). Suku Asli dan Pembangunan di Asia Tenggara (terjemahan). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hasbullah. (2009). "Transformasi Sosial Budaya Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan Sungai Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan". Laporan Penelitian. Pekanbaru: LPP UIN SUSKA Riau.

Husni Thamrin. (2003). Sakai Kekuasaan Pembangunan dan Marjinalisasi. Pekanbaru: Gagasan Press.

Isjoni. (2005). Orang Talang Mamak Persfektif Antropologi Ekonomi, Pekanbaru: Unri Press.

Judistira K. Garna. (1999). "Orang Badui di Jawa: Sebuah Studi Kasus Mengenai Adaptasi Suku Asli Terhadap Pembangunan". Dalam Lim Teek Ghee & Alberto G. Gomes (Penyunting). Suku Asli dan Pembangunan di Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Judistira K. Garna. (1999). Metoda Penelitian Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco Akademika.

Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI. Press.

-------. (2000). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lapian, Adrian B. (2009). Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut. Jakarta: Penerbit Komuniti Bambu.

Lebar, Frank M. (eds.). (1972). Ethnic Group of Insular Southeast Asia. Human Realtions Area Files Press, New Haven.

Lexy J. Moleong. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muntholib. (2005). Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Talang di Propinsi Jambi. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 20(1), 93-112.

Pals, Daniel L. (2001). Seven Theories of Religion (terjemahan). Yogyakarta: Qalam.

Parsudi Suparlan. (1995). Orang Sakai di Riau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rohani. (2001). "Masyarakat Terasing (Studi Tentang Persepsi Suku Laut Terhadap Tata Nilai dan Peralihannya dalam Perubahan Sosial Budaya di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau). Tesis Master. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sitti Rahmah. (2011). Orang Laut di Indragiri Hilir: Perspektif Antropologi Agama. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.

Sugeng Pujileksono. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi. Malang: UMM Press.

Suwardi dan Zulkarnain. (2011). Profil Masyarakat Hukum Adat Tradisional di Nusantara dari Aceh Sampai Papua. Pekanbaru: Alaf Riau.

UU. Hamidy. (1991). Masyarakat Terasing Daerah Riau di gerbang Abad XXI. Pekanbaru: Zamrad.

-------. (1996). Orang Melayu di Riau. Pekanbaru: UIR Press.

Weber, Max. (2002). Sosiologi Agama (terjemahan). Yogyakarta: IRCiSoD.

Yulinawati. (2017). Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Desa Sungai Tohor Barat Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti, JOM FISIP, 4(1), 1-7.

Zulfa Jamalie. (2015). Pola Dakwah Pada ‘Masyarakat Suku Terasing’ di Kalimantan Selatan, Jurnal Dakwah, XVI(1), 1-18.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sb.v15i1.5734

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

Center for Research and Community Development

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Jl. H. R. Soebrantas KM 15,5 ,Tuah Madani, Tampan,

Pekanbaru, Riau 28293

Indexed By:

 

     

      

Statistik Pengunjung