Dari Tradisi ke Kohesi Sosial: Fungsi Sosial Halal Bihalal dalam Perspektif Merton

Rian Hidayat, Erawati Desi, Mahda Mahda

Abstract


Halal bihalal adalah tradisi khas masyarakat Muslim Indonesia yang dilakukan setelah Halal bihalal adalah tradisi budaya yang khas di kalangan Muslim Indonesia yang dilaksanakan setelah Idul Fitri sebagai bentuk saling memaafkan dan mempererat hubungan sosial. Tradisi ini tidak berasal dari wilayah pusat Islam seperti Mekkah atau Madinah, melainkan tumbuh melalui proses adaptasi budaya lokal. Artikel ini mengkaji fungsi sosial dari halal bihalal dengan menggunakan teori fungsionalisme struktural Robert K. Merton. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menelaah berbagai sumber yang membahas praktik halal bihalal serta konsep fungsi manifes dan laten dalam teori Merton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa halal bihalal tidak hanya berfungsi sebagai perayaan keagamaan tahunan, tetapi juga sebagai mekanisme sosial yang memperkuat kohesi dan harmoni dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Secara manifes, tradisi ini mempererat hubungan antarindividu secara langsung, sedangkan secara laten, ia memperkuat norma sosial tentang persatuan dan saling menghormati. Studi ini menunjukkan bahwa tradisi keagamaan yang dikontekstualisasikan secara budaya dapat menjadi instrumen efektif dalam menjaga integrasi dan stabilitas sosial.


Keywords


Halal bihalal; functionalism of religion; Robert K. Merton

Full Text:

PDF

References


Adibah, I. Z. (2017). Struktural Fungsional Robert K. Merton: Aplikasinya Dalam Kehidupan Keluarga. INSPIRASI (Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam), 1(2), Article 2. https://doi.org/10.61689/inspirasi.v1i2.12

Annisa, H., & Najicha, F. U. (2021). Wawasan Nusantara dalam Memecahkan Konflik Kebudayaan Nasional. Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 40–48. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5615

Anwar, K. (2019). Pendidikan Aagama dalam Masyarakat kultural. 21(2). https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/viewFile/7075/3177

Anwar, M. S. (2022). Ketimpangan aksesibilitas pendidikan dalam perpsektif pendidikan multikultural. FOUNDASIA, 13(1), 1–15. https://doi.org/10.21831/foundasia.v13i1.47444

Assidiqi, A. H. (2020). Nilai-nilai pendidikan dalam budaya Halal Bihalal di Indonesia: Studi Masyarakat Jawa [Undergraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim]. http://etheses.uin-malang.ac.id/20865/

Barasalim, R., Pratiknjo, M. H., & Damis, M. (2022). Tradisi Basiara Masyarakat Desa Galumpang Kecamatan Dako Pemean Kabupaten Totoli Provinsi Sulawesi Tengah. HOLISTIK, Journal of Social and Culture. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/41747

Daniel, D., & Bahari, Y. (2024). Masalah Ketimpangan Pendidikan Indonesia dengan Kajian Struktural Fungsional Robert K. Merton. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(5), Article 5. https://doi.org/10.31004/innovative.v4i5.14992

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ekosiswoyo, R., Joko, T., & Suminar, T. (2019). Potensi Keluarga dalm Pendidikan Holistik Berbasis Krakter Pada Anak Usia Dini. Edukasi, 13(1), Article 1. https://doi.org/10.15294/edukasi.v13i1.952

Erawati, D. (2017). Peranan Sosisalisasi Nilai Kebersamanaan Dalam Upaya Menanggulangi Konflik Beragama Dalam Kehidupan Bermasyarakat Di Kota Palangka Raya. Palita: Journal of Social Religion Research, 2(1), Article 1. https://doi.org/10.24256/pal.v2i1.63

Fuadi, S. I., & Syam, R. S. E. (2023). Esensi Kesalehan Sosial dalam Tradisi Halalbihalal di Indonesia. Journal of Creative Student Research, 1(3), 12–20. https://doi.org/10.55606/jcsrpolitama.v1i3.1585

Hakam, S. (2015). Halal bi halal, a festival of idul fitri and it’s relation with the history of islamization in java. https://scispace.com/papers/halal-bi-halal-a-festival-of-idul-fitri-and-it-s-relation-4r6wpzx947

Haryanto, S., & Fatmawati, R. (2020). Code Choices Used by the Society in the Event of Halal Bi Halal Tradition: An Ethnographic Study in Boyolali 2019. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 8(2), Article 2. https://doi.org/10.15294/sutasoma.v8i2.43204

Hermaliza, E. (t.t.). Sistem Kekerabatan Suku Bangsa Kluet Di Aceh Selatan The Kinship System Of Kluet Etnics In South Aceh.

Ishak, D., & Albustomi, A. G. (2025). Embracing Diversity: The Role of Islamic Tolerance in Indonesia’s Multicultural Society. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 5(1), 69–82. https://doi.org/10.15575/jis.v5i1.43361

Karim, A. (2023). Fungsi Laten Penziarahan Makam Keramat (Analisis Sosio-Religius Terhadap Makam Ki Marogan Palembang). Jurnal Studi Agama, 7(1), 20–28. https://doi.org/10.19109/jsa.v7i1.17947

Rambe, N. (2023). Hukum Penggunaan Zakat Fitrah untuk Acara Halal Bihalal Perspektif Mazhab Syafi’i: Studi Kasus Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan. Religion, Education, and Social Laa Roiba Journal (RESLAJ). https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i1.5780

Ritzer, G. (2004). Teori sosiologi modern.

Setiono, Y. A. (2023). Peran Agama dan Pendidikan dalam Multikulturalisme Masyarakat Indonesia. Bestari, 19(1), 88. https://doi.org/10.36667/bestari.v19i1.1211

Shihab, M. Q. (t.t.). Membumikan al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.

Sofanudin, A. (2022). Tradisi Halalbihalal. OSF. https://doi.org/10.31219/osf.io/2v58h

Suparlan, P. (t.t.). Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat Majemuk Indonesia.

Umanailo, M. C. B. (2019). Talcot Parson and Robert K Merton. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/9pmt3

Wulandari, A. R. (2021). Tradisi Nyekar Di Magetan Perspektif Islam. INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, Dan Kebudayaan, 7(1), Article 1. https://jurnal.iaih.ac.id/index.php/inovatif/article/view/190




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/kutubkhanah.v25i1.37383

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

Creative Commons LicenseJurnal kutubkhannah is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.  View My Stats