Pemetaan Potensi Industri Kreatif Unggulan Madura

Rachmad Hidayat

Abstract


Penelitian ini membahas tentang pemetaan potensi dan penentuan industri kreatif unggulan di Madura berdasarkan variabel-variabel yang digunakan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007, yaitu berdasarkan pada KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia). Penelitian ini memetakan industri kreatif yang ada di kabupaten Bangkalan Madura kedalam 14 subsektor tersebut dan menentukan industri kreatif unggulan di Madura. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga subsektor industri kreatif unggulan berdasarkan empat variabel KBLI yaitu subsektor Kerajinan, subsektor Desain Feysen dan subsektor Video, Film dan Fotografi. Dan industri kreatif unggulan yang diperoleh berdasarkan perhitungan efisiensi dengan metode DEA. Subsektor video, film, dan fotografi dapat dijadikan sebagai industri kreatif unggulan yang patut dikembangkan.

Keywords


pemetaan potensi, industri kreatif dan klasifikasi baku lapangan usaha indonesia

Full Text:

PDF

References


Departemen Perdagangan Republik Indonesia. (2009). Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi, Kreatif Indonesia 2025. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta.

Primorac, Jaka. (2006). The position of cultural workers in creative industries: the south-eastern European perspective. European Cultural Foundation.

Potts, J., & Cunningham, S. (2008). Four models of the creative industries. International journal of cultural policy, 14(3), 233-247.

UNCTAD. (2008). Creative economy report 2008. United Nations.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia. (2008). Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta.

Oakley, K. (2009). The disappearing arts: Creativity and innovation after the creative industries. International Journal of Cultural Policy, 15(4), 403-413.

Flew, T., & Cunningham, S. (2010). Creative industries after the first decade of debate. The Information Society, 26(2), 113-123.

Flew, T. (2010). Toward a cultural economic geography of creative industries and urban development: introduction to the special issue on creative industries and urban development. The information society, 26(2), 85-91.

Banks, M. (2010). Craft labour and creative industries. International journal of cultural policy, 16(3), 305-321.

Chaston, I., & Sadler‐Smith, E. (2012). Entrepreneurial cognition, entrepreneurial orientation and firm capability in the creative industries. British Journal of Management, 23(3), 415-432.

Zheng, J. (2010). The entrepreneurial state in creative industry cluster development in Shanghai. Journal of urban affairs, 32(2), 143-170.

Potts, J. (2009). Why creative industries matter to economic evolution. Economics of innovation and new technology, 18(7), 663-673.

Taylor, C. (2006). Beyond advocacy: Developing an evidence base for regional creative industry strategies. Cultural Trends, 15(1), 3-18.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sitekin.v12i2.944

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Sains dan Teknologi Industri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Editorial Address:
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

Kampus Raja Ali Haji
Gedung Fakultas Sains & Teknologi UIN Suska Riau
Jl.H.R.Soebrantas No.155 KM 18 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Email: sitekin@uin-suska.ac.id
© 2023 SITEKIN, ISSN 2407-0939

SITEKIN Journal Indexing:

Google Scholar | Garuda | Moraref | IndexCopernicus | SINTA


Creative Commons License
SITEKIN by http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php