DESEKULERISASI ULAMA; Makna Ulama Menurut Nurcholish Madjid

Imam Hanafi, Sofiandi Sofiandi

Abstract


Ulama menduduki posisi penting dalam masyarakat Islam. Ulama tidak hanya sebagai figur ilmuan yang menguasai dan memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga sebagai penggerak, motivator dan dinamisator masyarakat ke arah pengembangan dan pembangunan umat. Perilaku ulama selalu menjadi teladan dan panutan. Ucapan ulama selalu menjadi pegangan dan pedoman. Ulama dalam pandangan Nurcholish Madjid adalah menjaga akhlaq masyarakat. Pengetahuan dan pendalaman tentang ajaran agama yang dimilikinya memungkinkan para ulama bertindak selaku kekuatan moral. Yang kedua adalah mereka yang memahami dengan penuh penghayatan gejala-gejala alam sekitarnya seperti hujan (meteorologi), tetumbuhan (flora), fenomena geologis gunung-gunung (mineralogi), gejala kemanusiaan (ilmu-ilmu sosial), dan binatang-binatang (fauna) dengan berbagai variasi dan kompleksitasnya. Hal ini berarti bahwa seorang ulama tidak memisahkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai moral religius. Antara ilmu dan etika, kesemuanya adalah satu kesatuan mutlak. Ilmu dan aktivitas keilmuan merupkan manifestasi dari pengabdian manusia kepada Tuhan.

Full Text:

PDF

References


Abdul Hadi WM, Tasawuf Yang Tertindas, Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Hamzah Fansuri”, (Jakarta : Paramadina, 2001)

Ahmad Fatoni, “Mendongkrak Pamor Pendidikan Islam” Sriwijaya Pos, Rabu, 05 Mei 2004.

Ali Ashraf, Horison Baru Pendidikan Islam, (Jakarta : Pustaka Firdaus. 1996)

Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Jilid VIII, (Beirut : Dar al-Fikr, 1974)

Azyumardi Azra, Jaringan Intelektual Ulama Nusantara, (Bandung: Mizan, 1994).

Budhy Munawwar Rahman (ed.), Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, (Jakarta: Yayasan Paramadina, 1994)

______________________, Argumen Islam untuk Sekularisme; Islam Progresif dan Perkembangan Diskursusnya, (Jakarta : Grasindo, 2010).

______________________, Membaca Nurcholish Madjid Islam dan Pluralisme, Edisi Digital, (Jakarta : Democracy Project, 2011)

Fazlur Rahman. “The Qur’anic Consept of God” dalam Islamic Studies, Jilid VI, no. 1. 1967,

Francis Wahono, Kapitalisme Pendidikan Antara Kompetisi dan Keadilan (Yogyakarta: Insist Press, 2001)

Hamka. Filsafat Ketuhanan. (Surabaya : Penerbit Karunia. 1985)

Harun Nasotion, Islam Rasional : Gagasan dan Pemikiran, (Cet. V; Bandung: Mizan, 1998)

Hiroko Horikoshi, Kyai dan Perubahan Sosial, (Jakarta : Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1983)

Imam Chanafie Al-Jauhari. Hermeneutika Islam ; Membangun Peradaban Tuhan di Pentas Global, (Yogyakarta : Ittaqa Press. 1999)

Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001)

Juhaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, (Cet. I; Bogor: Kencana, 2003)

Komaruddin Hidayat, “Melampaui Nama-Nama Islam dan Postmodenisme” dalam edy A. Efendi (ed) Dekonstruksi Mazhab Ciputat. (Bandung : Zaman Wacana Mulia. 1999)

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsir Al-Qur;an, 1973)

Manfred Ziemek dalam bukunya, Pesantren dalam Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M, 1986)

Muhammad Surya, “Integrasi Tauhid Ilmu dalam Sistem Pendidikan Nasional” dalam Tauhi Ilmu dan Implementasinya dalam Pendidikan. (Bandung : Nuansa. 2000)

Munir Mulkhan, Satu Tuhan Seribu Tafsir, (Yogyakarta : Kanisius, 2007)

Mona Abaza, Indonesian Students in Cairo, (Paris: EHESS, 1994).

M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi al-Qur’an, (Jakarta : Paramadina, 1996)

M. Dawam Rahardjo, Intelektual Integensia dan Perilaku Politik Bangsa Risalah Cendikiawan Muslim, (Bandung : Mizan, 1993)

M. Atho Mudzhar, "In the Making of Islamic Studies in Indonesia (In Search for a Qiblah)," makalah disampaikan dalam seminar internasional Islam in Indonesia: Intellectualization and Social Transformation, di Jakarta 23-24 November 2000

M. Quraish Shihab. Wawasan al-Qur’an (Bandung : Mizan. 1999) hlm 234.

Nurcholish Madjid, “Tentang Ulama dan Keulamaan dan Ketokohan K. H. Ali Yafie sebagai Cerin Keulamaan Sejati Masa Kini”, dalam K. H. Ali Yafie, Jati Diri Tempaan Fiqh, (Jakarta : FKMPASS, 2001), h. viii

_______________, Kedudukan dan Peran Ulama Dalam Islam, Makalah untuk Klub Kajian Agama PARAMADINA Jakarta, 23 Mei 1997,

_______________, “Pendidikan, Langkah Strategis Mempersiapkan SDM Berkualitas” dalam Indra Djati, Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Pendidikan, (Jakarta: Paramadina, 2001)

Richard W.Buliet, The Patricians of Nishapur, (Cambridge: Harvard University Press, 1972)

Sayyid Qutb. Fi Dzilalil Qur’an, (Beirut : Ihyan al-Turats al-Arabi, 1967).

Stephen Hirtenstein, Dari Keragaman ke Kesatuan Wujud ; Ajaran dan Kehidupan Spritual Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2001)

Taufik Abdullah, dkk., Ensiklopedi Tematis Islam Asia Tenggara, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, tt)

Wan Mohd Nor Wan Daud. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas. (Bandung : Mizan. 2003)

Yusuf Al-Qaradhawi, Fatawa Mu’ashirah, (Beirut : Dar al-Ma’rifah, 1988)

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, (Jakarta : LP3ES, 1985)




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jiik.v8i2.5713

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasikan oleh:

MADANIA: Jurnal-Jurnal Keislaman
Kopertais Wilayah XII Riau - Kepri
email: madania@uin-suska.ac.id
 
 

Web Analytics

View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.