Hegemoni Agama (KYAI) dalam Pemilihan Wali Kota Pasuruan 2020

Dewi Masitah, Moch Mubarok Muharam

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hegemoni elita agama (kyai) dalam pemilihan walikota (pilwali) Pasuruan 2020 . Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis analisis hegemomi dari Antonio Gramsci. Selain menggunakan  data sekunder seperti informasi tertulis di media online, jurnal dan buku, studi menggunakan data primer melalui wawancara mendalam terhadap  4 informan-yang berasal dari beberapa unsur- Pengurus NU Kota Pasuruan, Pengurus Muhammadiyah Kota Pasuruan, Santri dan tokoh masyarakat. Penelitian ini berpendapat elit agama (kyai) mempunyai pengaruh politik dalam pemilihan walikota (pilwali) Pasuruan 2020. Pengaruhnya dapat terbukti dengan adanya Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo, pasangan yang didukung oleh kyai,  menjadi pemenang dalam pilwali 2020 di Kota Pasuruan.  Keberhasilan  menjadikan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo memenangkan kontestasi pilwali tidak bisa dilepaskan dari kemampuan para kyai melakukan hegemoni kepada masyarakat dan santri agar memilih pasangan tersebut. Tulisan ini menyimpulkan bahwa elit agama (kyai) dapat melakukan hegemoni , karena pengetahuan agama yang dimilikinya. Hegemoninya menjadi lebih kuat, karena  keterlibatan kyai untuk menyelesaikan persoalan warga, serta adanya integritas moralnya serta karisma yang dimiliki kyai.


Keywords


Elit Agama (Kyai), Hegemoni, Pilwali

Full Text:

PDF

References


Ahyar A. 2010. Teori Sosial Sastra. Yogyakarta: Yayasan Ombak.

Alfirdaus L. K. 2014. Islam and local politics: In the quest of kiai, politics, and development in Kebumen, 2008-2010. Al-Jami’ah, 51(2), 279–309. https://doi.org/10.14421/ajis.2013.512.279-309

Arifin M. 2020. Ulama dan Habib Pasuruan Akan Dukung Gus Ipul-Mas Adi di Pilwali. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5180232/ulama-dan-habaib-pasuruan-akan-dukung-gus-ipul-mas-adi-di-pilwali%0D

BPSDD. 2007. Babad Pasoeruan: Sebuah Dokumentasi Kesejarahan Kabupaten Pasuruan . Pasuruan: The HQ Centre

Bruinessen M.V. 2013. Rakyat Kecil Islam Dan Politik. In Hilos Tensados (Vol. 1, Issue). Yogyakarta: Penerbit Gading

Burhanudin, J. 2012. Ulama & Kekuasaan, Pergumulan Elit Muslim dalam Sejarah Indonesia. Jakarta: Mizan.

Chalik A. 2016. Elite Lokal Yang Berbasis Pesantren Dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 23(2), 364. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i2.744

Fealy G., & Bush, R. 2014. The Political Decline of Traditional Ulama in Indonesia. Asian Journal of Social Science, 42(5), 536–560. https://doi.org/10.1163/15685314-04205004

Fitri. 2021. KPU Tetapkan Gus Ipul dan Mas Adi Sebagai Pasangan Calon Terpilih. https://pasuruankota.go.id/2021/01/25/kpu-tetapkan-gus-ipul-dan-mas-adi-sebagai-pasangan-calon-terpilih

Foucault M. 1980. Power/knowledge (G. Colin (ed.)).New York: Pantheon Books.

Gramsci A. 2003. Selections from the prison notebooks. The Civil SocietyReader.London: Elecbook

Hannan, A., & Abdillah, K. 2019. HEGEMONI RELIGIO-KEKUASAAN DAN TRANSFORMASI SOSIAL Mobilisasi Jaringan Kekuasaan dan Keagamaan Kyai dalam Dinamika Sosio-Kultural Masyarakat. Sosial Budaya, 16(1), 9. https://doi.org/10.24014/sb.v16i1.7037

Illich I. 2000. Bebaskan Masyarakat Belenggu Sekolah. Jakarta:Yayasan Obor.

Ismail F. 2011. The nahdlatul ulama: Its early history and contribution to the establishment of Indonesian State. Journal of Indonesian Islam, 5(2), 247–282. https://doi.org/10.15642/JIIS.2011.5.2.247-282

Jati W. R. 2013. Ulama Dan Pesantren Dalam Dinamika Politik Dan Kultur Nahdlatul Ulama. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 13(1), 95–111. https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2377

Keller S. 1984. Penguasa dan Kelompok Elit. Jakarta: Rajawali Press.

Lintartika G. 2020. Pilkada Pasuruan 2020 KH Nawawi Abdul Jalil Tulis Maklumat Coblos Gus Ipul- Mas Adi. https://suryamalang.tribunnews.com/2020/11/28/pilkada-pasuruan-2020-kh-nawawi-abdul-djalil-tulis-maklumat-coblos-gus-ipul-mas-adi%0D

Lukes S. 2005. Power : A Radical View.London: Palgrave Macmillan.

Michels R. 1984. Partai Politik , Kecenderungan Oligarkis dalam Partai Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Mochtar, H. (2015). The Nahdlatul ‘Ulama And Politics in Indonesia : Acase Study Of Ahlu Sunnah Wal-Jama’ah In Jombang Regency. Journal of Education and Social Sciences, 2((Okt) ISSN 2289-9855), 02.

Moesa A. M. 2017. Nasionalisme Kyai, Konstruksi Sosial Berbasiskan Agama. Yogyakarta :LKIS.

Mosca G. 1973. The Varying Structure of The Ruling Class. In E. E. Etzion, Amita & Halevi (Ed.), Social Change (p. 211). New York: Basil Books Inc Publishers.

Mouffe C. 1993. The Return of The Political. London: Verse.

Muharam, M. M., Marijan, K., & Kusman, A. P. 2021. Power relation of the 212 Islamic Group and the government in the 2019 presidential election. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 34(3), 305. https://doi.org/10.20473/mkp.v34i32021.305-316

Pareto V. 1973. The Life Cycle Of Cultures. In E. E. Etzioni, Amita & Halevi (Ed.), Social Change (p. 26). New York: Basil Books Inc Publishers.

Pribadi Y. 2014. Religious networks in Madura pesantren, Nahdlatul Ulama and Kiai as the core of santri culture. Al-Jami’ah, 51(1), 1–32. https://doi.org/10.14421/ajis.2013.511.1-32

Roy Purwanto, M., Mukharrom, T., & Munjin Nasih, A. 2019. Inclusive, Exclusive, Radical and Nahdlatul Ulama. International Journal of Innovation, Creativity and Change. Www.Ijicc.Net, 9(10), 94–103. www.ijicc.net

Tan C. 2014. Educative Tradition and Islamic School in. Journal of Arabic and Islamic Studies, 14(May 2010), 47–62.

Taylor D. 2011. Introduction: Power,freedom and Subjectivity. In D. Taylor (Ed.), Michel Foucault Key Concepts (p. 3).UK: ACUMEN.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jel.v12i2.14065

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik Counter:

 

Flag Counter

Indexed by :