ANALISIS KESULITAN PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS DI KELAS V SDN 4 MUARA PADANG

Berlian Arista Putri

Abstract


Manusia adalah makhluk berfikir. Segala tindakan yang dilakukan diawali dengan cara berfikir terlebih dahulu. Apakah proses berfikir itu termasuk sederhana atau kompleks. Kemampuan berfikir manusia juga yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dengan kemampuan berfikirnya manusia dapat menghasilkan temuan-temuan yang dapat memberikan manfaat bagi dunia. Cara berfikir seseorang dipengaruhi oleh pendidikan yang di dapat oleh seseorang. Karena pada dasarnya pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada setiap manusia unytuk mengembangkan bakat dan kepribadian mereka, agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu pendidikan juga merupakan sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia karena merupakan salah satu dari program pembangunan di Indonesia yang harus di tempuh oleh lapisan masyarakat (Wowo Sunaryo, 2001).
Menurut Marpaung (1987: 46), berfikir merupakan proses yang terdiri atas penerimaan informasi (dari dalam atau dari luar diri siswa), pengolaan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi itu dari ingatan siswa. Dengan kemampuan berfikirnya manusia dapat mengembangkan berbagai kemampuan. Pengomptimalan kemampuan yang kita miliki dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kerja otak kanan dan otak kiri. Otak kanan berkaitan dengan pemikiran kreatif dan otak kiri berkaitan dengan kemampuan berfikir kritis. Kemampuan berfikir kritis dan kreatif merupakan perpaduan antara kerja otak kanan dan otak kiri. Selanjutnya keterampilan berfikir kritis dan kreatif dikategorikan sebagai keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skill).
Kurikulum 2013 yang diberlakukan saat ini mengamani penyempurnaan pada standar isi dan standar penilaian. Pada standar isi dirancang agar peserta didik mampu berfikir kritis dan analisis sesuai dengan standar internasional dengan melakukan pengurangan materi yang tidak relevan dan pendalaman serta peluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Sedangkan pada standar penilaian dilakukan dengan mengadaptasikan model-model penilaian standar internasional bertahap. Penilaian hasil belajar lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skill) (Kemendikbud, 2017).
Namun, berdasarkan hasil pengamatan dan anlisis ketika siswa diberikan soal dari guru, cara berfikir siswa cenderung sama dengan contoh –contoh yang telah diberikan oleh guru. Tetapi pada saat sisa diberikan soal yang sedikit berbeda dengan contoh maka siswa akan merasa kesulitan. Pada kondisi yang demikian biasanya siswa hanya dituntut untuk menerima sesuatu yang dianggap penting dan menghafal. Cara berikir siswa yang sepeti ini menjadi lamabat dan siswa hanya dapat meneylesaikan soal yang tergolong tingkat rendah.
Sedangkan pada perkembangan pendidikan di tingakat internasional Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan, yaitu mengenai pendalaman dan perluasan materi, standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi Higher Order Thingking Skill (HOTS), karena dengan berfikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berfikir secara mendalam dan luas menganai materi pelajaran. Higher Order Thingking Skill (HOTS) atau keterampilan berfikir tinggi merupakan bagian dari taksonomi Bloom hasil revisi yang berupa kata kerja operasional yang terdiri dalam analye (C4), evaluate (C5), create (C6) yang dapat digunakan dalam penyusunan soal (Aydin & Yilmaz. 2010:58).
Salah satu SD Negeri di Kecamatan Muara Padang sudah menggunakan kurikulum 2013, yang proses pembelajarannya berbasis HOTS. Seluruh kelas dari kelas I,II, III, IV, V dan VI sudah menggunakan kurikulum 2013 meski dalam pelaksanaannya belum terlalu maksimal.
Berdasarkan hasil wawancara berasama dengan guru kelas V SDN 4 Muara Padang pada hari rabu tanggal 25 september 2019, terkait proses pembelajaran berbasis HOTS dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Beliau menginformasikan bahwa sekolah telah menggunakan kurikulum 2013 sejak dua tahun yang lalu. Serta dalam pembelajaran yang digunakan sudah berbasis HOTS meski pada pelaksanaan pembelajarannya masih banyak kendala atau hambatan, namun dari pihak sekolah dan guru berusaha dengan baik agar pembelajaran berbasis HOTS dalam terlaksana dengan baik. Berdasarkan hal ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara pada guru kelas V SDN 4 Muara Paadang, alasan peneliti memilih kelas tinggi karena pembelajaran berbasis HOTS adalah pembelajaran yang membutuhkan pemikiran yang tinggi.
Sebelum peneliti observasi, guru kelas memberikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang selanjutnya menjadi acuan peneliti untuk meneliti apa saja yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran berbasis HOTS. Serta peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh bagaimana proses pembelajaran berbasis HOTS. Secara Khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa komponen yang ada didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta bagaimana proses pelaksanaannya didalam kelas, dan yang terakhir yaitu kendala atau hambatan yang timbul .


Full Text:

PDF

References


Eko Siswanto, Tatang Yuli. 20008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis pengajuan dan Pemecahan masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif. Surabaya: Unesa university Press.

Ghandi, I. N, dkk. 2015. Influences of critical thingking dispotision on critical thingking skiils of undergraduate students at a Malaysia Public University. Journal of Educational Research and Reveiws. Vol. 3(2), pp. 23-31. Diakses pada tanggal14 September pukul 19:33 WIB.

Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Higher Order Thingking Skill (HOTS). Jakarta: Direktort Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Marpaung, Y dan Suparno, paul. 1987. Sumbangan Pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta: MIPA IKIP sanata Dharma.

Miles, B. Mathew dan Michael Humberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP

R, Kustijono dan Wiwin, EHM. 2014. Pandangan Guru terhadap Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Fisika SMK Kota Surabaya. Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya (JPFA) ISSN: 2087-9946 Vol 4 No 1. Di akses pada tanggal 20 September 2019 pukul 14:30 WIB.

Saputra, Hatta. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global: Penguatan Mutu pembelajaran dan Penerapan HOTS (Higher Order Thingking Skill). Bandung: SMILE’s Publishing.

Suyitno, Hardi. 2008. Hubungan antara Bahasa dengan Logika dan matematika Menurut pemikiran Wittgenstein. Jurnal Humaniora Vol. 20. Surabaya: UNAIR.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/ejpe.v2i2.7961

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Terindeks:

       

Dipublikasikan oleh:

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTK Univ. Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jalan H. R. Soebrantas KM. 15.5, Simpangbaru, Tampan
Pekanbaru - 28293
email: elibtidaiy.pgmi@uin-suska.ac.id
Creative Commons License
el-ibitadiy : Journal of Primary Education is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.