EMISI GAS KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) YANG DITUMPANGSARI DENGAN TANAMAN PANGAN DI LAHAN GAMBUT

Muhammad Ridha Pahlipi, Ervina Aryanti, Mokhamad Irfan, Indah Permanasari, Ahmad Taufiq Arminudin

Abstract


Peat land conversion into oil palm plantations leads was increased emissions of carbon dioxide (CO2). Plants on peat land and environmental conditions believed to be factors in the emission of carbon dioxide (CO2). The porpuse of this research was determined the emissions of carbon dioxide (CO2) in oil palm plantations are intercropped with cropping crop on peat land and the influence of environmental factors on the emission of carbon dioxide (CO2). This research was conducted in September 2015 until April 2016 in Rimbo Panjang village, Subdiscrict Tambang, District of Kampar, Province of Riau. Cropping crop used were corn and soybeans. The method used in this study was a Random Block Design with four treatments and four replications. The treatments were palm - berau, palm oil - corn, palm oil - soybean, palm oil – intercropping (soybean – maize). Parameters measured were carbon dioxide (CO2), soil temperature, air temperature, the temperature of the lid, the depth of the water table and soil pH. The results showed that carbon dioxide emissions (CO2) in oil palm plantations are intercropped with cropping crop (corn and soybeans) were not significantly different. The influence of air temperature, soil temperature, the temperature of the lid, and the depth of the ground water level were inversely and  insignificant to the emission of carbon dioxide (CO2). As for getting nearly neutral pH, the emission of carbon dioxide (CO2) is increasing, but insignificant.

Keywords


Emissons; Karbon dioxide (CO2); peat land; oil palm plantations; intercropping

Full Text:

PDF

References


Agus, F., dan I.G.M. Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre. Bogor. 36 hal.

Agus, F., K. Khairiah, dan A. Mulyani. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut. . World Agroforestry Centre-ICRAF, SEA Regional Office dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP). Bogor. 58 hal.

Akhadi, M. 2009. Ekologi Energi. Graha Ilmu. Yogyakarta. 354 hal.

Aminah, I. S., Rosmiah, dan M. H. Yahya. 2014. Efisiensi Pemanfaatan Lahan pada Tumpangsari Jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max L. Merrill) di Lahan Pasang Surut. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang.

Arminuddin, A. T., dan I. Permanasari. 2011. Ekologi Pertanian. Suska Press. Pekanbaru. 120 hal.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2011. Peta Sebaran Areal Perkebunan Kelapa Sawit Menurut Wilayah Kabupaten / Kota di Provinsi Riau. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pekanbaru. 4 hal.

Barchia, M. F. 2006. Gambut Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 178 hal.

Dariah, A., Susanti, E., Mulyani, A., dan F. Agus. 2013. Faktor Penduga Simpanan Karbon pada Tanah Gambut. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Gardner, F. P., R.B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI-Press, Jakarta. 428 hal.

Hanafiah, K. A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press. Jakarta. 360 hal.

Handayani, E. P., K. Idris, S. Sabiham, S. Djuniwati, dan M. V. Noordwijk. 2009. Emisi CO2 pada Kebun Kelapa Sawit di Lahan Gambut: Evaluasi Fluks CO2 di Daerah Rizosfer dan Non Rizosfer. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 11(1): 8 – 13.

Hartatik, W., Subiksa, I.G. M., dan A. Dariah. 2011. Sifat Kimia dan Fisika Lahan Gambut. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 103 hal.

Hidayanti, N., dan Riwandi. 2011. Laju Subsiden pada Sistem Drainase dan Pengapuran Tanah Gambut Fibrik dengan Pertanaman Jagung. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian. Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Jaenicke, Rieley, J. J. O., Mott, C., Kimman, P., and F. Siegert. 2008. Determination of The Amount of Carbon Stored in Indonesian Peatlands. Geoderma, 147: 151–158.

Jauhiainen, J., Hooijer, A., and S. E. Page. 2012. Carbon Dioxide Emissions from an Acacia Plantation on Peatland in Sumatera, Indonesia. Biogeoscience, (9): 617-630.

Kartikawati, R., Susilawati, H. L., Ariani, M., dan P. Setyanto. 2011. Teknologi Mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) Dari Lahan Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Majalah ilmiah Agroinovasi, 41(3400) : 7 hal.

Krisnawati, H., Imanuddin, R., Adinugroho, W. C., dan S. Hutabarat. 2015. Metode Standar Untuk Pendugaan Emisi Gas Rumah Kaca Dari Sektor Kehutanan di Indonesia (Versi 1). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. 93 hal.

Lihtourgidis, A.S., Dorgas, C.A., Damalas, C.A., and D.N. Vlachostergios. 2011. Annual Intercrops: an alternative pathway for sustainable agriculture. Review Article. Australian Journal of Crop Science, 5(4): 396-410.

Marliah, A., Jumini, dan Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis Dengan Kacang Merah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Agrista, 14(1): 30-38.

Maswar, Haridjadja, O., Sabiham, S., dan M. V. Noordwijk. 2011. Cadangan, Kehilangan, dan Akumulasi Karbon pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut Tropika. Jurnal Solum, 8(1): 1-10.

Mubekti. 2011. Studi Pewilayahan Dalam Rangka Pengelolaan Lahan gambut Berkelanjutan di Provinsi Riau. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 13(2): 88-94.

Mulyani, A., dan M. Noor. 2011. Evaluasi Kesesuaian Untuk Pengembangan Pertanian di Lahan Gambut. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 19 hal.

Nugroho, T. C., Oksana, dan E. Aryanti. 2013. Analisis Sifat Kimia Tanah Gambut yang Dikonversikan Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar. Jurnal Agroteknologi, 4(1): 25-30.

Permanasari, I., dan D. Kastono. 2012. Pertumbuhan Tumpangsari Jagung Dan Kedelai Pada Perbedaan Waktu Tanam Dan Pemangkasan Jagung. Jurnal Agroteknologi, 3(1): 13-20.

Pramono, A., Nugraha, W.A., Firmansyah, M.A., Wihardjaka, A., dan P. Setyanto. 2014. Penurunan Emsis Gas Rumah Kaca Dengan Ameliorasi Pada Sistem Tumpangsari Karet dan Nenas Di Lahan Gambut Kalimantan Tengah. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Pati.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2013. Informasi Ringkas Perkebunan Kelapa Sawit. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1(1). Jakarta.

Rumbang, N., Radjagukguk, B., dan D. Prajitno. 2009. Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 9 (2) : 95-102.

Saas, R.L. dan F.M. Fisher. 1992. CH4 Emission from Paddy Fields in The United Stated. In: CH4 and N2O Workshop. Program and Abstract. Tsukuba, Japan.

Sabaruddin, L. 2012. Agroklimatologi: Aspek-Aspek Klimatik untuk Sistem Budidaya Tanaman. Alfabeta, Bandung. 188 hal.

Saharjo, B. H., Putra, E. I., dan U. Atik. 2012. Pendugaan Emisi CO2 Sebagai Gas Rumah Kaca Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Kalimantan Tengah Tahun 2000-2009. Jurnal Silvikultivar Tropika, 3(3) : 143-148.

Setyanto, P., Wihardjaka, A., Yulianingsih, E., dan F. Agus. 2014. Emisi Gas Rumah Kaca dari Saluran Drainase di Lahan Gambut Jabiren, Kalimantan Tengah. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

.Sukarman, Suparto, dan H. S. Mamat. 2012. Karakteristik Tanah Gambut dan Hubungannya Dengan Emisi Gas Rumah Kaca Pada Perkebunan Kelapa Sawit di Riau dan Jambi. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Suswati, D., Hendro, B., Shiddieq, D., dan D. Indradewa. 2011. Identifikasi Sifat Fisik Lahan Gambut Rasau Jaya III Kabupaten Kubu Raya Untuk Pengembangan Jagung. Jurnal Teknik Perkebunan dan PSDL, 1(12) : 31-40.

Suwondo, Supiandi, S., Sumardjo, dan B. Paramudya. 2012. Efek Pembukaan Lahan Terhadap Karakteristik Biofisik Gambut pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Natur Indonesia, 14 (2) :143-149.

Wardhana, S., Mawarni, L., dan A. Barus. 2014. Kajian Penanaman Kedelai di Bawah Kelapa Sawit Umur Empat Tahun di PTPN III Kebun Rambutan. Jurnal Online Agroteknologi, 2 (3) : 1037-1042.

Warsana. 2009. Introduksi Teknologi Tumpangsari Jagung dan Kacang Tanah. Badan Pengembangan Teknologi Pertanian. Tabloid Sinar Tani, 29 (2) : 4 hal.

Wibowo, H., Sugiyarti, T., Marwanto, S., dan F. Agus. 2014. Emisi Gas CO2 pada Lahan Gambut yang Dibuka Untuk Lahan Budidaya: Studi Kasus Di Provinsi Kalimantan Barat. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Widyanto, H., Nurhayati, Dariah, A., dan A. Jamil. 2014. Variasi Temporal Emisi CO2 di Bawah Perkebunan Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut di Riau. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Winarna, dan S. Rahutomo. 2008. Hubungan Karakteristik Lahan Gambut Dengan Produksi Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 16(1) : 27-35.

Zulkarnain. 2005. Pertumbuhan dan Hasil Selada Pada Berbagai Kerapatan Jagung Dalam Pola Tumpangsari. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 1(2): 94-101.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/ja.v7i2.3355

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Alamat : Jalan H.R Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru, Riau.

Email : jurnalagroteknologi@yahoo.com


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats