PEMBERIAN BEBERAPA AMELIORAN TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT

ERVINA ARYANTI, YULITA YULITA, AULIA RANI ANNISAVA

Abstract


The research was conducted in the Faculty of Agriculture and Animal Science State University of Sultan Syarif Kasim Riau. This research aimed to determine best ameliorant which can increase the chemical content of peat soil such as pH, N, P, K and decrease C, C/N. The research used random sampling method, there are: without ameliorant, chicken manure fertilizer, compost of oil palm empty fruits bunches, rice husk ash, and bunch ash. The results showed that give rice husk ash and dolomite can increase some nutrient content of peat. Based on result of the research rice husk ash can increase P  from lowest to highest criteria. Giving dolomite increase best pH value, from sour to neutral.


Keywords


Ameliorant; chemical properties; peat soil

Full Text:

PDF

References


Achmad, A., F. Manalu dan I.R. Handayani. 2011. Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 103 hal.

Baon, J.B. dan Sugiyanto. 2011. Sifat kimia tanah akibat abu asal tanaman pengganti pupuk kalium dan nilai konversinya. Jurnal Pelita Perkebunan, 27(2) : 98-108.

Ermadani, A. Muzar dan I. Ahmad. 2011. Pengaruh residu kompos tandan kosong buah kelapa sawit terhadap beberapa sifat kimia ultisol dan hasil kedelai. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 13(2): 11-18.

Harjanti, R.S. 2009. Pengujian efektifitas bahan pembenah tanah dolomit untuk kemasaman tanah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Imaduddin, M., Yoeswono, W. Karna, dan T. Iqmal. 2008. Ekstraksi kaliaum dari abu tandan kosong sawit sebagai katalis pada reaksi transesterifikasi minyak sawit. Bulletin of Chemical Engineering dan Catalysis, 3(3): 14-20.

Krisnohadi, A. 2011. Anaisis pengembangan lahan gambut untuk tanaman kelapa sawit Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Teknik Perkebunan, 1(1): 1-7.

Kusuma, A.H., I. Munifatul dan E. Saptiningsih. 2013. Pengaruh penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda terhadap permeabilitas dan porositas tanah liat serta pertumbuhan kacang hijau (Vigna radiata L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi, 21(1): 1-9.

Laude, S. dan Y. Tambing. 2010. Pertumbuhan dan hasil bawang daun (Allium fistulosum L.) pada berbagai dosis pupuk kotoran. Jurnal Agroland, 17(2): 144-148.

Maftu’ah, E., A. Mas, A. Syukur dan B.H. Purwanto. 2013. Evektivitas amelioran pada lahan gambut terdegredasi untuk meningkatkan pertumbuhan danserapan NPK tanaman jagung manis (Zea mays L.). Jurnal Agron Indonesia, 41(1): 16-23.

Mahbub, I, A., A. Muzar dan Ermadani. 2011. Pengaruh residu kompos tandan kosong buah kelapa sawit terhadap beberapa sifat kimia ultisol dan hasil kedelai. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 13(2): 11 – 18.

Maryati, Nelvia dan E. Anom. 2014. Perubahan kimia tanah sawah saat serapan hara maksimum oleh padi (Oryza sativa L.) setelah aplikasi campuran kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan abu boiler. Jurnal Agrotek, 1(1): 1-14.

Masganti, I.G.M. Subiksa, Nurhayati dan S. Winda. 2014. Respon tanaman tumpang sari (kelapa sawit dan nenas) terhadap amelioran dan pemupukan di lahan gambut terdegradasi. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 117-132.

Nurhayati, Razali dan Zuraidah. 2014. Peran berbagai jenis bahan pembenah tanah terhadap status hara P dan perkembangan akar kedelai pada tanah gambut asal Sumatera Utara. Jurnal Floratek, 1(9): 29-38.

Nurhayati. 2008. Tanggapan tanaman kedelai di lahan gambut terhadap pemberian beberapa jenis bahan perbaikan tanah. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Prijono, S. dan S. Iyas. 2000. Analisis pemberian limba pertanian abu sekam sebagai sumber silikat pada andisol dan oxisol terhadap pelepasan fosfor terjerap dengan teknik perunut. Skripsi. Universitas Brawijaya.

Purnamayani, R., H. Purnama dan Busyra. 2014. Kombinasi kompos tanadan kososng kelapa sawit dan pupuk kandanag sebagai subtitusi pupuk kaliaum terhadap produksi tanaman gambas (Luffa acutangula) di Kabupaten Marangin. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal

Ratmini, S. 2012. Karakteristik dan pengelolaan lahan gambut untuk pengembangan pertanian. Jurnal Lahan Suboptimal, 1(2): 197-206.

Riwandi. 2002. Sifat kimia gambut dan derivat asam fenolat: komposisi unsur VS spectra UV- VIS ekstrak gambut dengan natrium – pirofosfat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 4(1): 35-41.

Salsi, I. 2011. Karakterisasi gambut dengan berbagai bahan amelioran dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia guna mendukung produktivitas lahan gambut. Jurnal Agrovigor, 1(4): 42-50.

Subatra, K. 2013. Pengaruh sisa amelioran, pupuk N dan P terhadap ketersediaan N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi di musim tanam kedua pada tanah gambut. Jurnal Lahan Suboptimal, 2(2): 159-169.

Sulaiman., Suparto dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 15 hal.

Surya, R. E. dan Suyono. 2013. Pengaruh pengomposan terhadap rasio C/N kotoran ayam dan kadar hara NPK tersedia serta kapasitas tukar kation tanah. UNESA Journal of Chemistry, 2(1): 137-144.

Tufaila, M. 2014. Aplikasi pupuk kotoran ayam untuk meningkatkan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) di tanah masam. Jurnal Agroteknos, 2(4): 119-126.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah: Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Medis. Yogyakarta. 269 hal.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/ja.v7i1.2245

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Alamat : Jalan H.R Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru, Riau.

Email : jurnalagroteknologi@yahoo.com


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats