DINAMIKA MUSLIM MORO DI FILIPINA SELATAN DAN GERAKAN SPARATIS ABU SAYYAF

A Gafur

Abstract


Muslim Moro di Filipina Selatan  mendiami wilayah dalam cakupan 13 Propinsi meliputi Mindanao, Sulu, Basilan, Palawan, Balabac, Tawi-Tawi, Cotabato, Cotabato Utara; Lanao Selatan dan Lanao del Norte  dan Sultan Kudarat. Wilayah selatan Filipina ini sejak abad ke 15 M berada dibawa kekuasaan Sultan Sulu dan Mindanao. Pada abad 16 M Kolonial Spanyol menjajah Filipina baik di Utara dan Selatan hingga tahun 1898, karena ada persaingan antar koloni maka perebutan kekuasaan antara Spanyal dan Amerika tak terhindarkan, dan Amerika  menang ditandai dengan dibuatnya Traktat Paris. Sejak Filipina merdeka tahun 1946,  nasib muslum Moro di Selatan Filipina belum juga berubah, karena kuatnya tekanan pemerintah Filipina  terhadap  minoritas Muslim dengan tetap melanjutkan  kebijakan yang dibuat  pemerintah kolonial Amerika.  Maka tahun 1968 muncul pergerakan muslim yang  terorganisir  Muslim Independent Movement (MIM); lalu muncul pula  Moro Libration Front (MLF)  tahun 1971; pergerakan MLF berganti nama Moro national Libration Front (MNLF) pimpinan DR. Nur Misuari ;  dri MNLF sebagian memisahkan diri membentuk Moro Islamic Libration Front (MILF) dipimpin oleh Hasyim Selamat; terakhir tahun 1993 dari MILF muncul pergerakan Abu Sayyaf pimpinan Abdurrazak Janjalani.  Munculnya beragam bentuk pegerakan muslim disebabkan terdapat pebedaan ideologi perjuangan.

 


Keywords


Muslim Moro, MNLF, Abu Sayyaf

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Taufik, dkk, (ed). (1983), Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta : LP3ES

Adib Majul, Cesar, 1984, Muslim in The Philipines, Quezon City : UP Press

Adib Majul, Cesar, 1980, The Role of Islam In The History of Filipina People, Philipines.

Hilario Molijon Gomez, 1992, The Muslim Filipina Rebelion and Changes to the Mission and the Ministryof the Cristian Church in Filipines, Mhicican University

Nugroho, (1996, Sejarah dan Prospek Perdamaian Di Moro, Laporan Khusus, Harian Republika, 22 September 1996.

Letty Tumbaga, 1999, “The Autonomous Region in Muslim Mindanao : In Crisis?” Politik, A Magazine for Policymakers, Vol. 6 No. 1 August 1999, Quezon City : The Ateneo Center for Social Policy

Lingga, Abhound, 1980, The Struggle of the bangsa Moro people for national Librations. Cotabato City

Saleeby, Najeeb M., 1980. Studies In Moro History, (Manila : Biro Of Printing, Cetak Ulang)

Patrich Gardiner, 1971, The Nature of Historical Exsplanations, London : Oxford University Press

Gowing, Peter G., 1984, Muslim Philipines :Hertitage and Horizon, Quezon City : New day Pubilcations

Powell, A.. 2003, "The Mindanao Conflict: Ethnic Tensions in the Southern Philippines". 2010

Seni Mudmaran, 1993, “Negara, Kekerasan Dan Bahasa”, dalam buku Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tneggara, Jakarta : LP3ES

Yunanto, Y, et. Al. 2003, Gerakan Militan Islam di Indonesia dan Asia Tenggara, Jakata : Frederich Ebert Shiftung, 2003




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/sb.v13i2.3539

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

Center for Research and Community Development

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Jl. H. R. Soebrantas KM 15,5 ,Tuah Madani, Tampan,

Pekanbaru, Riau 28293

Indexed By:

 

     

      

Statistik Pengunjung