Soil Treatment Terhadap Tahanan Pentanahan dengan Abu Cangkang Sawit

liliana liliana, Liliana Liliana

Abstract


Suatus sistem pentanahan dirancang untuk melindungi sistem dan peralatan tenaga listrik dari dampak gangguan arus lebih yang bisa merusak. Sistem pentanahan yang baik harus memiliki tahanan pentanahan sekecil mungkin yaitu memenuhi batas aman. Namun tahanan pentanahan sangat tergantung dengan jenis tanah, semakin besar tahanan jenis tanah maka tahanan pentanahanpun semakin besar. Untuk mencapai tahanan pentanahan yang diharapkan maka suatu soil treatment  diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi tahanan pentanahan dengan dengan penambahan zat aditif abu cangkang sawit pada lokasi yang memiliki nilai tahanan jenis tanah tinggi. Penambahan zat aditif dilakukan dengan Metode Parit Melingkar dengan memvariasikan penanaman elektroda batang tunggal 0.5 m, 0.75 m, dan 1 m. Pengukuran dilakukan pada dua keadaan sebelum dan setelah penambahan zat aditif. Sebelum penambahan zat aditif menghasilkan nilai tahanan pentanahan untuk ketiga kedalaman elektroda sebesar 1280.44 Ω, 937.8 Ω, dan 649.44 Ω. Setelah penambahan zat aditif untuk ketiga kedalaman elektroda didapatkan nilai tahanan pentanahan sebesar 1058,2 Ω, 843 Ω, dan 564,4 Ω. Hasil ini membuktikan terjadi penurunan tahanan pentanahan sebesar 15.15% sampai dengan 21% yang telah memenuhi standar IEEE (142-1983) yaitu penurunan tahanan pentanahan dengan penambahan zat aditif berkisar dari 15% sampai dengan 90%.

 

Kata kunci: Sistem Pentanahan, tahanan jenis tanah,  soil treatment, abu cangkang sawit, elektroda batang tunggal


Full Text:

PDF

References


J. Uddin and S. Sumarno, “Perencanaan Sistem Pentanahan Tenaga Listrik Terintegrasi Pada Bangunan,” J. Electr. Electron. Eng., vol. 1, no. 1, p. 29, 2017, doi: 10.21070/jeee-u.v1i1.375.

G. Eduful, J. E. Cole, and P. Y. Okyere, “Optimum mix of ground electrodes and conductive backfills to achieve a low ground resistance,” ICAST 2009 - 2nd Int. Conf. Adapt. Sci. Technol., no. February, pp. 140–145, 2009, doi: 10.1109/ICASTECH.2009.5409734.

S. PUIL, “Sni Puil 2011,” vol. 2011, no. PUIL, 2011.

L. Liliana and D. Setiawan, “A Guideline on Designing a Safe and Appropriate Grounding System: A Review of Selected Papers,” in IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020, vol. 469, no. 1, doi: 10.1088/1755-1315/469/1/012033.

Y. S. Zhou, X. G. Gao, P. Y. Chen, Y. Yang, X. Hu, and F. Y. Shi, “Research on the burial depths of the annular grounding electrodes in UHVDC converter stations,” PEAM 2011 - Proc. 2011 IEEE Power Eng. Autom. Conf., vol. 2, pp. 221–224, 2011, doi: 10.1109/PEAM.2011.6134942.

Y. Khan, F. R. Pazheri, N. H. Malik, A. A. Al-Arainy, and M. I. Qureshi, “Novel approach of estimating grounding pit optimum dimensions in high resistivity soils,” Electr. Power Syst. Res., vol. 92, pp. 145–154, 2012, doi: 10.1016/j.epsr.2012.06.003.

M. Aryanezhad, “Resistance of Existing Earthing System Improvement by using of Additive Materials Based on Artificial Neural Network Estimation,” pp. 1–7.

W. Hu, S. Yu, R. Cheng, and J. He, “A testing research on the effect of conductive backfill on reducing grounding resistance under lightning,” 2012 31st Int. Conf. Light. Prot. ICLP 2012, pp. 1–4, 2012, doi: 10.1109/ICLP.2012.6344300.

Z. R. Radakovic, M. V. Jovanovic, V. M. Milosevic, and N. M. Ilic, “Application of earthing backfill materials in desert soil conditions,” IEEE Trans. Ind. Appl., vol. 51, no. 6, pp. 5288–5297, 2015, doi: 10.1109/TIA.2015.2424688.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUSKA RIAU

Kampus Raja Ali Haji
Gedung Fakultas Sains & Teknologi UIN Suska Riau
Jl.H.R.Soebrantas No.155 KM 18 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Email: sntiki@uin-suska.ac.id