PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LEARNING DENGAN METODE OCAI DAN HOT FIT

Umi Riyani, Syaifullah Syaifullah, Tengku Khairil Ahsyar, Megawati Megawati, Muhammad Jazman

Abstract


Budaya organisasi merupakan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam tatanan organisasi yang mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru telah menerapkan sistem Informasi Integrated Library System (INLISLite). INLISLite telah digunakan sejak tahun 2015, namun masih terdapat beberapa masalah seperti cenderung mendaftar member langsung ke petugas, cenderung tidak memakai OPAC, petugas tidak cepat tanggap, informasi OPAC tidak lengkap, tidak tersedia koleksi yang dibutuhkan, loker penyimpanan barang tidak terkunci. Metode yang digunakan OCAI dan LIBQUAL+TM model. OCAI terbagi dalam empat tipe budaya organisasi yaitu clan, adhocracy, market, dan hierarchy. LIBQUAL+TM model memiliki empat konstruk yaitu service affect, library as place, personal control dan information access. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas layanan INLISLite. Sampel yang digunakan sebanyak 97 responden yang merupakan anggota (member) perpustakaan. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan SEM-PLS. Hasil penelitian ini adalah budaya dominan yang berjalan saat ini yaitu hierarchy dengan nilai 0,954. Hierarchy merupakan budaya yang sesuai standar peraturan dan prosedur, struktur kerja yang jelas. Pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas layanan INLISLite adalah tidak berpengaruh dengan nilai 0,596, dengan tingkat pengaruh nilai harus mencapai (1,96) sehingga hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas layanan INLISLite. Oleh karena itu budaya tersebut tidak meningkatkan kualitas layanan INLISLite.

Kata Kunci: Integrated Library System, Kualitas Layanan, LIBQUAL+TM, OCAI, SEM-PLS.


Full Text:

PDF

References


Bachmid, F. S. (2016). “Pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas sistem informasi akuntansi”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Dharma Negara, 01(01), 247–260.

Koesmono, H. T. (2006). “Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di jawa timur”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 7(2), 171–188.

Putri, N. M. D. K., Jayanti, N. K. D. A., dan Sumiari, N. K. (2015). “Pengaruh budaya organisasi terhadap pengembangan sistem informasi”. Jurnal Sistem dan Informatika(JSI), 10, 76–86.

Parasuraman, A., Zheithaml, V. A., dan Berry, L. L. (1985). “A Conceptual Model of Service Quality and its Implications for Future Research”. Journal of Marketing, 49(4), 41–50.

Chatab, N. (2007). “Profil budaya organisasi”. Bandung: Alfabeta.

Faidah, A. N., dan Rachman, M. Y. (2016). “Analisis kualitas pelayanan dengan metode libqual+tm (studi pada perpustakaan fakultas ekonomi dan bisnis universitas lambung mangkurat banjarmasin)”. Dalam Procceding of national conference on asbis (Vol. 1, hal. 60–69).

Fatmawati, E. (2012). “Evaluasi kualitas layanan perpustakaan FEB UNDIP berdasarkan harapan dan persepsi pemustaka dengan metode libqual”. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 8(1), 1–18.

Jogiyanto. (2011). “Konsep dan aplikasi structural equation modeling (SEM) berbasis varian dalam penelitian bisnis”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.




DOI: http://dx.doi.org/10.24014/rmsi.v5i2.7936

Refbacks

  • There are currently no refbacks.